It's about "MANAGE ANGER"
Dear Steemian's,
Life is not out of trouble, if you do not want to have problems, then do not live hehehe. People think, that the behavior of anger to train patience. Patience alone is not enough, but finding the wisdom of anger is a momentum, that is, we have not been able to manage the volatile emotions within us.
So, anger is a change in self or emotion carried by forces, expressed either behaviorally or cognitively. According to psychologists, angry people are very likely to make a mistake, because anger causes a person to lose control of himself and assess objectively (opposite of subjective).
That means, when someone is angry, he is not able to think clearly. In fact, he looked like a madman. Therefore, never make decisions when angry (irregular emotions). the result, usually the decision taken when angry is not true (fair).
Therefore, the cause of the decisions taken when the emotion will only cause regrets in the future, and instead set clear thinking before taking a decision, if it does not want to look like a madman.
There is an Arabic idioms that has taught about this:
Below you can see below:
English | Indonesia | Acehnese |
---|---|---|
The beginning of Anger is madness and ultimately is Regret. | Permulaan Marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah Penyesalan. | Mula Amarah nyan adalah majeunun dan akhẻ jih adalah Teulah. |
~Hopefully useful~
Indonesia:
Ini tentang "MENGELOLA MARAH"
Sahabat Steemian’s,
Kehidupan itu tidak lepas dari masalah, jika tidak ingin bermasalah, iya jangan hidup hehehe. Orang berpikir, bahwa sifat marah itu untuk melatih kesabaran. Sabar saja sebenarnya tidak cukup, tapi menemukan hikmah dari sikap marah adalah sebuah momentum, yaitu kita belum mampu mengelola emosi yang bergejolak dalam diri kita.
Jadi, marah adalah perubahan dalam diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan, yang diekspresikan baik secaara perilaku atau kognitif. Menurut para ahli psikologi, orang yang marah sangat mungkin melakukan suatu kesalahan, sebab kemarahan menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan mengendalikan dirinya sendiri dan menilai secara objektif (lawannya subjektif).
Artinya, saat seseorang marah, ia sedang tidak mamppu berpikir dengan jernih. Bahkan, kerab ia terlihat seperti orang gila. Oleh sebab itu, jangan pernah mengambil keputusan disaat sedang marah (emosi tidak teratur). Al-hasil, biasanya keputusan yang diambil saat marah tidaklah benar (adil).
Maka, buah dari keputusan yang diambil saat emosi hanya akan menyebabkan penyesalan dikemudian hari, dan sebaliknya tetapkan berpikir jernih (bersikap tenang) sebelum mengambil keputusan, jika tidak mau terlihat seperti orang gila.
Dalam hal ini, idiom Arab telah mengajarkan kita bahwa "Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah Penyesalan".
~Semoga bermanfaat~
[X] ImageSource [Edited-Google]