MATEMATIKA DAN PEMAIN BOLA

Assalamualaikum, hai sahabat steemeans di mana saja berada semoga dalam keadaan sehat dan tetap semangat menulis. Kali ini saya ingin berbagi tentang kesulitan matematika yang banyak dialami siswa.

sumber : bolaitubal.com

Mengapa tim pemain bola berlatih sebelum bertanding padahal mereka sudah juara, apa ragu dengan keunggulannya, dengan kemenangannya. Semua klub sepak bola hebat seperti Real Madrid, Bayern Munchen, Barcelona, Atletico de Madrid, Paris Saint Germain, Juventus dan Borussia Dortmund, mereka terus berlatih dengan sangat disiplin. Merebut juara kadang lebih mudah dari pada mempetahankannya, maka membutuhkan latihan yang intensif sebelum bertanding. Latihan itu terjadwal, sebelum ada event pertandingan terus berlatih yang tujuannya meraih kemenangan. Tidak hanya main bola saja perlu latihan, semua jenis permainan sebelum mencapai master seseorang harus berlatih dan pertandingan mitra.

Matematika juga membutuhkan latihan supaya siswa lancar dalam menerapkan konsep, prinsip dan rumus matematika. Latihan sangat penting untuk mempertajam ingatan, mempertajam daya nalar dan lebih kritis dalam bertindak. Ingin pintar matematika harus latihan dengan tekun, gigih dan ulet. Tanpa latihan yang rutin nihil anda bisa menjadi master.

Matematika sering sekali membuat siswa takut, tidak senang, dan bahkan tidak ada gairah untuk mempelajarinya, kenapa matematika menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Dulu sewaktu saya di sekolah dasar pada tahun 70 han, saya diajari berhitung oleh guru saya dengan menggunakan lidi, jadi tiada hari tanpa membawa lidi.
Berhitung merupakan alat penyelesaian soal matematika yang lain, berhitung itu termasuk sepren (istilah zaman dulu) di dalamnya, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Di Sekolah dasar operasional bilangan masih banyak menggunakan angka-angka belum banyak menggunakan simbol.

Contoh 1
3+5 = 8, 5-2 = 3, 3x5 = 15 dan 16 : 4 = 4,
3/5 + 4/5 = 7/5 , hasilnya bukan 7/10 , dan perhitungan lainnya ...
sedangkan pada jenjang SMP dan SMA sudah menggunakan simbol-simbol dalam operasional bilangan.
Contoh 2
3a + 5a = 8a, 5a – 2a = 3a, 3a x 5a = 15a^2, dan 16a/4a = 4, tetapi bagaimana hasilnya jika a + b = ? jawabannya adalah a + b = a + b hasilnya tetap karena tidak sejenis, jadi a + b ≠ ab artinya bukan ab jawabannya. Apa yang terjadi dalam prosese belajar pada siswa SMA masih banyak siswa yang menjawab ab. Begitu juga dengan 3a + 5b = 3a + 5b bukan 8ab.

Contoh 3
x^2 + x^2 = 2x^2, bukan 2x^4, saya sering mengilustrasikan pada siswa bahwa 1 ekor kambing bertanduk 2 di tambah dengan 1 ekor kambing bertanduk 2 hasilnya 2 kambing bertanduk 2, jadi tanduknya tetap 2.
Semua pokok bahasan matematika menggunakan berhitung sebagai alat (pisau) untuk menyelesaikan persoalan atau kasus, baik itu Integral, Fungsi kuadrat, Trigonometri, Geometri, Aljabar,Program Linear,Logika Matematika, statistik dan pokok bahasan lainnya.

Pengalaman saya mendidik dan mengajar siswa SMA, masih banyak siswa menjawab salah hasil perhitungan sederhana di atas. Jika perhitungan yang sangat mendasar tidak dikuasai siswa bagaimana bisa menyelesaikan persoalan yang lain. Inilah kendala yang paling besar dalam proses belajar mengajar matematika, sehingga berdampak kepada pelajaran lainnya yang membutuhkan matematika sebagai alat bantu penyelesaian soal seperti Mata pelajaran Fisika, Kimia, Ekonomi, Ankuntansi, Geografi dan Astronomi, Programar dan design.

Matematika butuh pengulangan
Saya sering mengulang materi/konsep berhitung sebelum proses belajar mengajar materi baru atau menjadi prasyarat sebelum memulai pokok bahasan yang baru. Siswa disuruh maju ke papan tulis untuk mengerjakan berhitung barang 10 menit atau berlatih di bangku masing-masing. Sebelum dimulai degan materi baru bisa juga berhitung kita jadikan sebagai pre test. Lakukanlah setiap kali pertemuan, maka akan ada perubahan pada siswa yang sungguh-sungguh karena sekaligus mengingat kembali konsep yang sudah pernah siswa terima masa lalu.

Pengertian Matematika
Matematika suatu ilmu yang mempelajari tentang kuantitas, pengukuran, ruang, struktur, yang membentuk pola pikir logis serta pembuktian hal-hal yang khusu sehingga berlaku umum (deduktif). Menurut Rising (1972) “Matematika adalah pola pikir, mengatur pola, membuktikan logika yang, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan representasi akurat dari simbol dan padat, lebih bahasa simbol dari sebuah ide daripada kedengarannya.” Matematika mengajak kita berpikir logis, kritis dan merpertajam penalaran sehingga memudahkan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang lain.

Matematika Mengutamakan Proses
Dalam penyelesaian persoalan matematika sangat ditekankan pada proses, jika prosesnya benar hasil akhir pasti benar, tetapi jika prosesnya salah hasil akhir sudah dapat dipastikan salah malah sesat. Karena dalam penyelesaian persoalan matematika kita menggunakan konsep-konsep terkait yang sudah dipelajari sebelumnya termasuk berhitung.

Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, betapa banyak orang zaman now tidak mempersoalkan proses, mau hasilnya saja. Tidak mungkin hasil maksimal tanpa usaha yang sungguh-sungguh. Ada juga sebagian orang mendapatkan hasil maksimal melalui proses yang salah, proses yang ilegal. Janganlah tergiur dengan hasil tapi lihatlah proses mendapatkan bagaimana.

Demikian sekelumit pengalaman dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Matematika SMA. Semoga bagi teman sejawat dan pembaca umumnya dapat bermanfaat.
Referensi :

1. http://www.gurupendidikan.co.id/17-pengertian-matematika-menurut-para-ahli-beserta-bidangnya/
2. https://www.inovasee.com/tim-sepak-bola-terbaik-di-dunia-18421/

Salam Steemit, Maju Bersama, Hebat Bersama, dan Sejahtera Semua

By @mukhtarilyas