PETAKA DI MALAM RABU

SIGLI- Maling gasak kide Cut Tasnim..!
Kejadian yang tidak kita inginkan kembali terjadi!
Kali ini kawanan residivis pencuri berhasil membawa kabur kabur seisi kios Cut Tasnim, tepatnya di negeri Rheng (Bambu) pukul 1.00 dinihari, rabu 28 Maret.
Kios yang terletak dipinggir jalan Beureunuen-Tangse itu menjadi sasaran emput dan sengaja dijadikan target oleh maling, karena agak terlihat sepi di malam hari.

Korban Cut Tasnim, mengaku tidak bisa berbuat banyak, dia pasrah terkait ulah pencuri yang membawa kabur barang dagangannya. Beberapa liter minyak jenis premium, sabun mandi merek Shinzui, dan 2 tumpuk boh suta (2 ikat manggis) berhasil dibawa kabur oleh maling yang sampai saat ini masih misterius. Walaupun kerugian tidak terlalu besar, namun aksi pelaku telah membuat shock Cut Tasnim.

Abdullah bin Nurdin atau Dolah Keumala, warga Jijiem yang tinggal dekat perbatasan Rheng mengaku mendengar suara asing ketika pencuri menjarah kios tersebut. Namun dia tak berani keluar karena alasan keselamatan.

“Hai awak haiiii, nakudeungo su grek-grok man han kuteujeut tubiet,” jelas sang mandor ini

Keuchik Rheng juga belum mendapat kabar dan tidak tau kalo kios warganya dijarah kawanan pencuri. Sementara itu kelompok pro-Emond (Emonisasi) yang terdiri dari beberapa sikin turut dimintai tanggapan terkait kasus yang menimpa Cut Tasnim. Kelompok yang berbasis di Camp Anak Parri, timur laut Lampoh Kueh mengeluarkan statement

“Kami memonitor setiap hal-hal negatif yang berpotensi merugikan warga kami. Penjarahan kios Cut Tasnim harus segera ditelusuri siapa pelaku,” ucap Kabid Pemberantasan Kolor ijo dan ketentraman warga Abu Marlo.

Abu Marlo menekankan supaya Pemerintah Rheng fokus dan menindaklanjuti setiap prilaku destruktif (merusak) yang berimplikasi terhadap warganya. Rheng adalah sebuah daerah yang mulai bertransformasi dari ketertinggalan, juga dikenal karena sering mengorbit pemuda-pemuda yang energik sebut saja Mensa, Master, Bokir, Wak, Cruk Cassanova, Sop Manot, Mak Daod dll.

“Tidak mungkin bagi kami mengawasi, apalagi berpatroli di area kios Cut Tasnim yang berada diluar zona Jijiem. Kami mulai kekurangan personel yang pergi merantau, ini jelas tanggung jawab pemerintah Rheng, mereka harus peka dan jangan sampai kami menanggung beban akibat tidak becusnya Pemerintah Rheng dan pemuda mereka dalam melindungi warganya,” pungkas Yan Ganteng, pedagang makanan cepat saji yang juga penasehat para Sikin di jembatan tauke Teh (bridge toke Teh) simpang Nicah.

Kejadian ini seperti petaka di malam rabu mengingatkan kita pada kasus sebelumnya, seperti raibnya kompor gas milik Mulia, pedagang kelontong dan gorengan tepat nya di Tutue Toke Teh. Ayam Siam milik Kacchi dan Dzulqarnain juga dicuri oleh kawanan maling beberapa waktu lalu. Sikap tak pandang bulu kawanan pencuri menandakan betapa bahaya sepak terjang mereka baru-baru ini. Seperti ranjau, jika tidak cepat dijinak pasti akan menelan korban!

Berita ini saya dapat kan dari salah satu akun Facebook Abu Johan,
Sampai berita ini di muat belom ada klarifikasi korban kepada pemerintah gampong Rheng,
Tidak ada korban jiwa dalan kecelakaan ini,namun kerugian bisa di perkirakan mencapai puluhan ribu rupiah.

Kami segenap staf gampong Rheng atau selaku pemerintahan gampong Rheng, berterimakasih banyak kepada pemilik akun Abu Johan , karna telah memantau ke amanan kawasan kami.