TEMAN DI UJUNG MALAM

Malam semakin larut..

Aku sendiri..
Tiada teman dan tiada kasih untuk malam ini.
Haruskah aku berlari.
Mencari jejak..
Langkah yang pernah terlalui dalam hidup ini..

Detik-detik senja akan segera tiba..
Dan malam pun akan pamitan..
Tinggallah rintihan di ujung lamunan..
Angin mendera begitu perlahan..
Seakan membisikkan sesuatu yang aku tidak memahami artinya..

Inilah teman malamku..

Bisu dan tidak berdaya...
Aku ajak bicara dia diam..
Aku menyentuhnya dia hanya tersenyum..
Aku menggigit nya dia hanya melihat kearah ku..
Aku menelannya dia tidak berkata sepatah katapun..

Meski kamu disini hanya sebagai persinggahan..
Namun kehadiranmu sangatlah berarti bagiku..

Hanya dia malam ini yang bermain bersamaku..
Tak sanggup aku melupakan..
Aku tak sanggup...
Mungkin sampai nanti..rambutku pun kusam dan memutih..
Tapi setia padanya takkan berhenti...

Walau hidupku ini penuh dengan penderitaan..
Kesetiaan mie goreng tak akan pernah pudar..

Terimakasih kamu telah hadir dalam malamku ..
Disaat jiwa yang lain berpaling dan membelakangi..
Kamu siap menjdi teman di ujung senjaku..

Andai saja kamu dapat bicara..
Mukin kamu tidak akan aku sentuh dengan sendokku..
Kamu tidak akan aku telan dam perutku..

Tapi kini biarlah aku mengabadikanmu..
Izinkan aku menyimpanmu dalam memori perutku..
Dan bila besok kamu ingin pamitan dan pergi dari hidupku..
Aku akan mengizinkanmu..
Dan kamu akan ku kirim ketempat perdamaianmu...

@abreck