Tgk Jalaluddin Faqih conqueror of Sultan's heart
In a courtyard covered with shady trees, there is a tomb of a hero from the land of Meureudu. People around call it by the name Tgk Japakeh. He was a military advisor at the time of the Kingdom of Aceh Darussalam precisely in the time of Sultan Iskandar Muda (1607-1636 AD). He died in 1651 AD
Tgk Japakeh Jalaluddin's real name is a scholar and a reliable diplomat who has Turkish lineage. He is from Turkish Khoja Faqih. The people of Meureudu like to call him by the short name Tgk Japakeh which means Tgk Jalaludin from Faqih.
Tgk Japakeh lives in the interior of Meureudu precisely in Raweu. A savanna paddies that have an area of thousands of hectares. The area was used as a military training camp during the time of Sultan Iskandar Muda.
Al story, when Sultan Iskandar Muda wanted to attack the Malacca Peninsula, first Sultan recruit young people of Aceh to serve as war soldiers. The Sultan's plan will appoint Tgk Japakeh as an advisor in the war missions attacking Johor and Malacca.
Tgk Japakeh together with the people of Raweu bring the agricultural produce down to Meureudu to welcome the Sultan, but until the time set by the Acehnese King did not arrive. As a result Tgk Japakeh ordered his troops to return to Raweu so that when the Sultan arrived in Meureudu no one welcomed him.
Sultan finally sent a messenger to Raweu to pick up Tgk Japakeh. Raweupun people back down with Tgk Japakeh bring the agricultural produce as an offering for the Great King. He apologized about it. But the Sultan refused, he was furious because it had been a week in Meureudu no one to welcome him.
( Bahasa indonesia )
Tgk Jalaluddin Faqih penakluk hati Sultan
Di sebuah pekarangan yang ditutupi oleh rindangnya pepohonan, terdapat sebuah makam seorang pahlawan dari negeri Meureudu. Orang-orang sekitar menyebutnya dengan nama Tgk Japakeh. Ia adalah seorang penasehat militer pada masa Kerajaan Aceh Darussalam tepatnya di masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Beliau wafat pada tahun 1651 M.
Tgk Japakeh bernama asli Jalaluddin merupakan seorang ulama dan diplomat yang handal yang memiliki garis keturunan Turki. Ia berasal dari Khoja Faqih Turki. Orang-orang Meureudu suka memanggilnya dengan nama singkat Tgk Japakeh yang bermakna Tgk Jalaludin dari Faqih.
Tgk Japakeh tinggal di pedalaman Meureudu tepatnya di Raweu. Sebuah Padang savana yang memiliki luas ribuan hektare. Kawasan itu dijadikan kamp pelatihan militer pada masa Sultan Iskandar Muda.
Al kisah, saat Sultan Iskandar Muda ingin menyerang Semenanjung Malaka, terlebih dahulu Sultan merekrut pemuda Aceh untuk dijadikan sebagai prajurit perang. Rencananya Sultan akan mengangkat Tgk Japakeh sebagai penasehat dalam misi perang menyerang Johor dan Malaka.
Tgk Japakeh bersama rakyat Raweu membawa hasil pertanian turun ke Meureudu untuk menyambut kedatangan Sultan, tapi sampai pada waktu yang ditentukan Raja Aceh itu tidak kunjung tiba. Alhasil Tgk Japakeh memerintahkan pasukannya untuk kembali ke Raweu sehingga ketika Sultan sampai di Meureudu tidak ada yang menyambutnya.
Sultan akhirnya mengirim utusan ke Raweu untuk menjemput Tgk Japakeh. Rakyat Raweupun kembali turun bersama Tgk Japakeh membawakan hasil pertanian sebagai persembahan bagi Raja Agung itu. Ia meminta maaf tentang hal itu. Namun Sultan menolaknya, ia marah besar karena sudah seminggu berada di Meureudu tak ada yang menyambutnya.