Perkembangan pariwisata Aceh kini semakin melunjak, remaja terus berpacu untuk memamerkan foto-foto keren mereka di berbagai media sosial, salah satu sektor pariwisata yang sedang dikembangkan dan sedang sibuk dikunjungi sekarang adalah rumah pohon, di Taman Hutan (Tahura) nya. Dinas Kehutanan Aceh, di Saree, Aceh Besar.
The development of Aceh tourism is now increasing, teenagers continue to race to show off their cool photos on various social media, one of the tourism sector that is being developed and is being visited now is a tree house, in its Forest Park (Tahura). Dinas Kehutanan Aceh, in Saree, Aceh Besar.
Rumah pohon adalah rumah yang terletak di antara dua pohon pinus sebagai penyangga, kayunya kokoh dan posisinya sangat bergantung. Tekniknya dari rumah sederhana dan hanya bisa ditempati oleh 15 orang, kita juga bisa menikmati berselfie ria bersamaan dengan latar belakang hutan pinus di kaki Gunung Seulawah.
The tree house is a house that lies between two pine trees as a buffer, its wood is sturdy and its position is highly dependent. The technique from the house is simple and can only be occupied by 15 people, we also can enjoy berselfie ria along with pine forest background at the foot of Mount Seulawah.
Rumah ini terletak di antara pohon pinus di kompleks perkantoran Satuan Pengelolaan Hutan Meurah Intan, Saree, Aceh Besar. Tempat ini merupakan tempat yang sibuk untuk dikunjungi pada hari libur dan sekomplek dengan wisata islam lainnya. Jaraknya sekitar 80 Kilometer dari Kota Banda Aceh.
This house is located among the pine trees in the office complex of Meurah Intan Forest Management Unit, Saree, Aceh Besar. This place is a busy place to visit on holidays and sekomplek with other Islamic tours. The distance is about 80 Kilometers from Banda Aceh City
Tahura Pocut Meurah Intan merupakan taman hutan raya yang didalamnya terdapat puluhan jenis flora dan fauna dilindungi. Selain itu, tempat ini menjadi populer bagi kawula muda Aceh, karena terdapat rumah pohon unik yang merupakan spot favorit untuk berfoto selfie. Wisatawan juga bisa menemukan air terjun alami didalam taman hutan.
Tahura Pocut Meurah Intan is a botanical forest park within which there are dozens of species of protected flora and fauna. In addition, this place became popular for young people in Aceh, because there is a unique tree house which is a favorite spot for self-portraits. Tourists can also find natural waterfalls within the forest park.
Pesona keindahan alam yang dimiliki oleh Kabupaten Aceh Besar tak berujung pada diexplore. Kawasan yang merupakan tempat kelahiran salah satu pahlawan Indonesia Cut Nyak Dhien ini menyimpan berbagai atraksi alam yang menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara maupun mancanegara. Salah satu wisata alam yang cukup populer bagi penduduk setempat yaitu Tahura Pocut Meurah Intan.
The charm of natural beauty that is owned by Aceh Besar regency does not end with diexplore. Regions which is the birthplace of one of the heroes of Indonesia Cut Nyak Dhien this save a variety of natural attractions that become magnets for foreign tourists and abroad. One of nature tourism which is quite popular for locals namely Tahura Pocut Meurah Intan.
Catatan Penting (" harus di ketahui ").
Penamaan taman hutan ini diambil dari seorang tokoh Aceh bernama Pocut Meurah Intan. Pocut Meurah Intan adalah seorang wanita yang berasal dari keturunan bangsawan Kesultanan Aceh yang juga berperang melawan Belanda. Ia dikenal sebagai wanita pemberani yang tidak tahu menyerah.
Selama hidupnya, dipersenjatai hanya dengan rencong, Pocut Meurah Intan dengan berani sekali melawan 18 tentara spesial Belanda yang disebut marsose. Tertangkap, dilemparkan ke dalam penjara oleh tentara Belanda dan terluka parah sampai dia menderita cacat permanen di kaki. Keberanian Pocut Meurah Intan akhirnya diabadikan oleh pemerintah daerah sebagai nama taman hutan ini.
Important Note ("must be known").
The naming of this forest park was taken from an Acehnese named Pocut Meurah Intan. Pocut Meurah Intan is a woman who is descended from the nobility of the Acehnese Sultanate who also fought against the dutch. He is known as a brave woman who does not know surrender.
During his life, armed only with rencong, Pocut Meurah Intan boldly against the 18 special Dutch soldiers called marsose. Caught, thrown into prison by Dutch soldiers and severely injured until he suffered a permanent disability on foot. Courage Pocut Meurah Intan finally immortalized by the local government as the name of this forest park.
Source:
https://www.tempat.co.id/wisata/Tahura-Pocut-Meurah-Intan
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.tempat.co.id/wisata/Tahura-Pocut-Meurah-Intan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit