Impact of a journey (Dampak sebuah Perjalanan)

Ku teguk kopi sambil melihat sekeliling rumahku. Anak-anak dan isteriku lagi bersiap- siap mengantarku ke terminal. Hatiku begitu berat untuk meninggalkan mereka. Ini bukan tempat asal kami. Mereka harus ku tinggalkan di perantauan.

I step foot to the vehicle. Despite the weight, I had to keep going. We left for damri bus station in bogor city. Damri bus that will take me to the airport. We sat together at the station, telling stories and joking. Nearly 2 hours we were together at the Damri bus station.

Ku langkah kaki menuju kenderaan. Walau berat, aku harus tetap pergi. Kami berangkat menuju stasiun bus damri di kota bogor. Bus Damri yang akan membawa saya ke bandara. Kami duduk bersama di stasiun, sambil bercerita dan bercanda. Hampir 2 jam kami bersama di stasiun bus Damri.

I look at those beautiful faces. Their eyes begin in the mists of sorrow. My heart is tired, I hold back my tears to make me look strong. I do not want to look weak in front of my son and wife. I want my children to grow up to be strong, ready with all conditions. I went up into the damri bus. So far they deliver the final still have to split up.

Ku pandangi wajah-wajah cantik itu. Mata mereka mulai di selimuti kabut duka. Hati sadih, ku tahan air mata agar aku nampak tegar. Aku tak ingin kelihatan lemah di depan anak dan isteriku. Aku ingin anak-anakku tumbuh menjadi orang yang tegar, siap dengan segala kondisi. Aku beranjak naik ke dalam bus damri. Sekian jauh mereka mengantar akhir tetap harus berpisah.

Location station bus damri at Bogor.

I dedicate a poem to the angel I left behind. May they be protected by God and always smile. It's just my heart's content. Farewell is the key of longing, it is she who makes us long to meet.

Ku persembahkan sebuah syair untuk bidadari yang ku tinggalkan. Semoga mereka di lindungi oleh Allah dan selalu bisa tersenyum. Ini hanya sekedar isi hatiku. Perpisahan adalah kunci kerinduan, dialah yang membuat kita menjadi rindu untuk berjumpa.

Please smile my Angel

Smile my angel.
My heart can not bear the pain.
The fog in your eyeballs. Makes my heart sad and sorrowful.

Tersenyumlah bidadariku.
Hatiku tak kuat menampung derita.
Kabut duka di bola matamu. Membuat hatiku sedih dan duka.

Smile my angel.
Your smile can burn my soul.
Burning the now frozen silence.
To rise to realize the ideals.

Tersenyumlah bidadariku.
Senyummu dapat membakar jiwaku.
Membakar asa yang kini diam membeku.
Untuk bangkit mewujudkan cita-cita.

location in Lion Airplane At Bandara Soekarno Hatta.

The End

This trip is not the end. This journey raises sadness, but also raises the desire to meet again. This journey educated us to feel a breakup. This journey teaches us the weight of abandoned people we love. Appreciate togetherness, because parting is very painful and sorrowful.

Perjalanan ini bukanlah akhir. Perjalanan ini memunculkan kesedihan, tapi juga memunculkan kerinduan untuk bertemu kembali. Perjalanan ini mendidik kami untuk merasakan sebuah perpisahan. Perjalanan ini mengajari kami beratnya ditinggalkan orang-orang yang kita cintai. Hargailah kebersamaan, karena berpisah itu sangat perih dan duka.

https://discord.gg/TPWrWES