Tutup 'Aib Orang | Bersama Rasulullah Di Syurga

in esteem •  6 years ago 

20190408_015057_0001.png

Suatu malam seorang Aulia ALLAH Bermimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah memesan kepada aulia tersebut untuk menyampaikan salam kepada seseorang. Disebutkanlah nama orang tersebut lengkap dengan alamatnya.

20190408_233512_0001.png

Keesokan harinya, aulia tersebut langsung pergi mencari orang yang Rasulullah sebut dalam mimpinya. Langsung saja aulia tersebut menemukan orang tersebut berbekal alamat yang Rasulullah berikan dalam mimpinya. Sama persis alamat yang diberikan dan rumah yang dituju benar-benar ada.

20190408_234831_0001.png

Assalamualaikum, aulia mengetuk pintu.
Waalaikumsalam, pemilik rumah menjawab sembari membuka pintu.
Silahkan masuk aulia. Ada apa gerangan aulia datang kerumah saya hari ini? Tanya pemilik rumah penasaran.

Saya datang mencari dan menemui saudara hanya untuk menyampaikan salam dari Rasulullah. Semalam saya bermimpi bahwa Rasulullah meminta saya menyampaikan salam kepadamu.

Ya Masya ALLAH, yang benar Aulia? Sambil menangis terharu pemilik rumah tersebut bertanya kepada aulia.
Benar wahai saudaraku, dan Rasulullah juga menambahkan.
Apa yang Rasulullah tambahkan wahai aulia?
Rasulullah mengatakan bahwa engkau akan bersamanya kelak di Syurga.
Ya ALLAH, Benarkanlah berita ini. Sambil menangis sejadi-jadinya pemilik rumah tersebut mengharapkan hal tersebut benar-benar terjadi.

Nanti saja nangisnya, kata aulia. Ada yang ingin saya tanyakan padamu.
Apa yang ingin aulia tanyakan pada saya? Tanya pemilik rumah.
Aulia bertanya, amalan apa yang engkau lakukan sehingga engkau mendapatkan salam dari Rasulullah dan kelak bersamanya di Syurga.
Tolong ceritakan padaku agar aku juga dapat melakukannya, supaya kelak di Akhirat aku juga dapat bersamamu dan Rasulullah di Syurga. Tanya harap aulia.

20190409_001008_0001.png

Tidak ada amalan atau ibadat yang spesial atau lebih aku lakukan. Amalan atau ibadat yang aku lakukan biasa-biasa saja. Bahkan apabila dibandingkan lebih spesial amalan atau ibadah yang aulia lakukan, sehingga mendapatkan derajat aulia. Jawab si pemilik rumah.

Tidak mungkin, pasti Ada yang kamu sembunyikan. Kamu takut ya nanti aku juga bersamamu & Rasulullah di Syurga kelak. Aulia sedikit memaksa.
Tidak aulia. Saya tidak berfikir demikian. Hanya saja ada sedikit amalan yang saya lakukan. Itupun kalau iya benar gara-gara ibadah tersebut saya mendapatkan kemuliaan tersebut. Wallahu 'Alam.

Ibadah apa itu? Tolong ceritakan ke saya. Mungkin saya mampu dan sanggup melakukannya? Aulia semakin penasaran.

Jadi begini ceritanya. Dulu saya menikah dengan seorang wanita. Paginya saya menikah, malamnya saya punya anak.
Maksud anda? Paginya anda menikah, malamnya punya anak? Ini kamu salah bicara atau Saya salah dengar? Aulia memperjelas?

Iya aulia, benar. Paginya saya nikah. Malamnya yaitu malam pertama, saya langsung punya anak. Pemilik rumah memperjelas.
Itu udah enggak bener. Aulia memperjelas.

Jadi begini ceritanya....
Saya menikah dengan seorang wanita yang baru saja berhijrah (taubat). Sebelum menikah dengan Saya, wanita tersebut telah berzina dan kemudian mengandung. Wanita tersebut menutup aib tersebut sehingga tidak ada seorangpun kecuali saya yang tahu bahwa dia sedang hamil. Nah, ketika malam pertama, anak tersebut lahir. Saya menjadi panik & kebingungan. Takut ketahuan orang lain dan malu sekali rasanya jika aib ini sampai terbongkar.

Saya merupakan jamaah subuh yang tidak pernah ketinggalan shalat subuh berjamaah di Mesjid dekat rumah saya. Karena takut aib ini terbongkar, akhirnya sebelum azan subuh, diam-diam saya pergi ke mesjid dengan membawa bayi tersebut. Belum ada satu orangpun jamaah saat itu dan si bayi saya letakkan di teras Mesjid. Saya masuk ke mesjid dan saya berzikir.

Mendekati waktu azan subuh, para jamaah berdatangan. Bukannya masuk memenuhi mesjid, malahan para jamaah memenuhi teras Mesjid. Sebagian menggerutu, siapa yang kurang ajar sekali. Tidak punya perasaan, kalau emang tidak mau sama anak ini, kenapa tidak dikasih ke orang lain saja. Jangan begini, kedinginan, digigit nyamuk. Benar-benar tidak berperi kemanusiaan. Sedangkan saya asik berzikir dan bertahmid didalam Mesjid.

Selang beberapa waktu dan seharusnya sudah dikumandangkan azan. Masih juga belum Ada jamaah yang masuk kedalam mesjid untuk azan. Akhirnya saya keluar dan bergabung bersama jamaah diteras.

Ada apa ini ramai-ramai? Tanya Saya.
Apa ada apa? Kamu gak lihat, entah siapa manusia gak punya hati membiarkan bayi ini disini?
Minggir, berikan jalan. Kata saya ditengah keramaian.
Akhirnya saya mendekati bayi tersebut, saya ambil dan menggendongya.

20190409_000406_0001.png

Wahai jamaah semua. Pengumuman, Dengarkan baik-baik. Hari ini kalian semua yang Ada disini menjadi saksi, bahwa anak ini saya ambil dan angkat menjadi anak saya. Apakah kalian semua setuju?
Setujuuuuu.......
Jawab jamaah serentak.
Ada juga yang ngomong disela-sela keramaian, udah ambil. Suruh panggil Ayah saja ke kamu.
Dan akhirnya saya membawa pulang anak tersebut kerumah dan menyerahkan pada istri saya dan sejak saat itu, anak tersebut menjadi anak saya dan istri saya. Tidak ada seorangpun yang tahu cerita sebenarnya karena saya menyimpan erat-erat aib ini. Orang-orangpun ketika bertemu saya bertanya. Gimana khabar anak mesjid itu? Sehatkah dia? Sudah besarkah dia? Orang-orangpun menyebutnya dengan sebutan anak Mesjid.

Demikian, semoga kisah diatas dapat mengispirasi kita untuk terus berusaha menjaga aib orang lain. Apalagi itu aib sesama kita umat Islam.

Kisah diatas saya kutip dari ceramahnya:
Teungku Asnawi

Wassalam,
Regard,
@ekafao

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq