Lain Ditanya Lain Dijawab

in esteem •  6 years ago 

Assalammualaikum ya ahlil steemit....

Sudah sepertiga malam matapun tak mau menutup, mungkin kafein membuat demikian. Buat saja postingan daripada nonton youtube isinya Adian Napitupulu ngoceh semua.

Ada fenomena yang sering terjadi, boleh jadi juga terjadi pada diri anda, dimana keterbatasan komunikasi dapat menghambat hubungan sosial. Bisa itu karena faktor bahasa, logat, ataupun latar belakang hidup yang dapat mempengaruhi pemahaman seseorang dalam memahami suatu permaslahan.

Di masa sekarang komunikasi dapat dilakukan tidak hanya dalam tatap muka saja, bisa melalui telefon, surat, atau lebih lagi melalui aplikasi chating, untuk yang satu ini sangat banyak jenisnya. Komunikasi yang dibangunpun akan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

image
Image link

Komunikasi melalui percakapan dapat diikuti dengan tekanan suara tinggi, sedang, maupun rendah tergantung dengan emosi yang dibawa, gestur tubuh juga memiliki peran penting dalam berkomunikasi. Namun apa yang terjadi jika komunikasi dilakukan hanya dengan tulisan, kita hanya melihat sebuah tulisan tanpa tau tekanan nada, intonasi, dan lain sebagainya dalam pelengkap sebuah komunikasi. Maka dari pada itu, emotikon-pun diciptakan untuk mewakili itu semua, namun tetap saja dapat disalah artikan karena pemahaman setiap orang berbeda, tergantung pada mood dan daya otak masing-masing untuk menginterprestasikan sebuah tulisan maupun emot tadi.

Lawan bicara bisa saja memahami berbeda karena keterbatasan tadi, lain halnya jika langsung bertatap muka, dengan kasat mata kita dapat melihat emosi atau perasaan si lawan bicara tadi. Dengan ini kita mampu memahami maksud dan tujuan danapa yang dibicarakan.

Sebagian orang ada yang dilahirkan dengan lidah dan mulut yang mumpuni untuk berkomunikasi, ahli debat, ahli silat lidahnya mencapai "sabuk hitam" kita bisa lihat para politikus berbicara, bahkan mampu meng agitasi khalayak ramai. Ada juga keahlian ini sering disalahgunakan, ada untuk menipu, mengolah, memperdaya, dan ngeles dari kesalahan. Semua itu kembali ke personal masing-masing mau lidahnya digunakan untuk apa, toh di akhirat kelak lidah juga akan di hisab.

Sebagian orang juga kurang mampu berkomunikasi dengan baik, terkadang seseorang justru sulit mengekpresikan dirinya dengan lisan. Banyak kita jumpai juga seseorang yang ahli menulis namun lisan-nya sulit berbicara menggambarkan kemauannya, padahal boleh jadi orang itu telah melahirkan puluhan buku juga bertitel Profesor, titel tertinggi saat ini dalam pendidikan formal.

Tempus deliktus juga mempengaruhi vital, bagaimana kita mampu berbicara memyampaikan maksud dengan lawan bicara yang lagi bad mood, atau lagi marah, maka semua perkataan kita akan mental, bagaimana juga kita mampu berkomunikasi dengan lawan bicara yang lagi "galau" sekonyong-konyongnya lawan bicara kita itu tidak fokus apa yang sedang dibicarakan bahkan dia juga tidak fokus apa yang dia sendiri bicarakan.

image
Image link

Dalam dunia tulis menulis juga sudah dibuat berbagai kesepakatan yang tidak tertulis dengan menggunkan tanda baca, untuk bertanya dengan tanda tanya (?) Untuk nada yang ditekan dengan tanda seru (!), untuk hal yang perumpamaan dengan tanda kutip (" ") dan lain sebagainya.

Contoh kecil, saat kita ingin menuliskan kata "pulang" dengan intonasi panjang itu bagaimana cara menuliskannya? Contoh 1. Pulangggggggggggg, contoh 2. Pulang............ ada perbedaan kan, yang mana yang benar, menurut ilmu sastra maka contoh ke-1 yang dipahami saat hendak menuliskan intonasi panjang. Terus bagaimana menambahkan emosi pada tulisan itu, contoh 1. Pulangggggggggg!!!! Mungkin semua orang yang membaca akan memahami itu emosi yang sedang naik, bisa jadi marah, mendesak, urgen, atau keadaan yang bahaya atau emosi lainnya, lazimnya akan dipahami sebagai tanda emosi tinggi atau sedang marah.

Bagaimana dengan contoh ke-2 yang menggunakan titik yang panjang, apakah itu dipahami sebagai sebuah ungkapan emosi lembut atau manja. Dalam dunia tulis menulis itu dipahami sebagai sebuah ungkapan perasaan yang tidak terungkap, atau ada sesuatu yang masih terpendam. Terus bagaimana menulis kata "pulang" dengan nada manja??? Ternyata tidak ada, hanya dengan melihat konteks kata sebelum dan sesudahnya barulah kita ketahui itu ungkapan manja, bisa ditambahkan dengan "pulanggg sayanggg", atau konteks kata sebelumnya, misal "aku rindu, aku cuma ingin kamu pulangggggg!!!" Nah dapat dinilai perbedaanya kan.

Sedari itulah komunikasi dapat terjadi perbedaan dalam memahaminya, apalgi sekarang kosa kata dapat disingkat, ataupun tidak memghiraukan tanda baca dalam menulis, ini yang sering terjadi kesalahpahaman antar lawan bicara yang berkomunikasi melalui tulisan. Pengetahuan atau kepintaran yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang sangat yakin apa yang ada padanya hingga "menjengkali" pengetahuan orang lain. Dalam tulisan saya yang lalu saya ada mengatakan kurang lebih begini.

seorang profesor berbicara dengan orang gampong dengan menggunakan istilah yang yang "advance" simisal, global warming, inflasi, disforestasi, blockchain, kosong adalah hampa, hampa adalah kosong, mutual simbiosis, cyber campagne, coup de etat, dan lain sebagainya. Apakah orang kampung yang notabenenya memahami kosa kata yang terbatas itu dapat paham apa yang dimaksud si profesor tadi. Nenek-nenek main mobile legend pun tau bahwa orang kampung itu tidak akan mengerti. Sebenarnya profesor ini pinter atau bodoh, gak bisa juga kita katakan dia bodoh toh titelnya profesor, lantas pinter koq pakek bahasa yang "tinggi" berbicara dengan orang kampung.

Seperti itulah fenomena disekitar kita, komunikasi tidak selalu terjalin sebagaimana keinginan kita, apalagi menggunkan tulisan yang terbatas dalam ungkapan emosi.

image

Buruj ck

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by lord-geraldi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

aku butuh komunikasi yang semestinya, layaknya orang gampong yang suka komunikasi 'bersahabat' dari pada komunitas level gunung fuji😀. tengkiyu telah berbagi!

Bener bg,..

Makasi bg udah singgah.... :)

You got a 20.60% upvote from @joeparys! Thank you for your support of our services. To continue your support, please follow and delegate Steem power to @joeparys for daily steem and steem dollar payouts!

Hello @lord-geraldi, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!

assalamu alaikum bang..?salam kenal ya dari orang daerah...

Walaikumussalam... salam kenal jga bg...