To me today is the most happy day. How not, on the first day I went to school, I was invited acquaintance by a woman. I'm really embarrassed.
Bagiku hari ini adalah hari yang paling membahagian. Bagaimana tidak, di hari pertama aku masuk sekolah, aku diajak kenalan oleh seorang wanita. Sungguh aku malu sekali
I can not refuse it, because I am a transfer boy from the next school. Honestly, I have never had a female friend since elementary school.
Aku tak bisa menolaknya, karena aku adalah anak pindahan dari sekolah sebelah. Jujur, aku tidak pernah mempunyai teman wanita semenjak SD
I'm confused what to do when he reaches out and tells his name while saying "my name is Goddess, best regards"
Aku bingung harus bagaimana saat dia menjulurkan tangan dan meberitahukan namanya sembari berkata “namaku Dewi, salam kenal”
I innocently introduced myself, Miqdad. After shaking hands he immediately left and did not care about me. But with myself, I can not move after the job is released. My body was shaking and I was confused about what to do.
Dengan polosnya aku juga mengenalkan diriku, Miqdad. Setelah berjabat tangan dia langsung pergi dan tak memedulikanku. Tapi dengan diriku sendiri, aku tidak bisa bergerak setelah jabatan itu terlepas. Tubuhku gemetaran dan aku bingung mau berbuat apa
I forced this foot to step into the classroom and try to do as much as possible, do not let the absurdity looks a lot of murit in the classroom. I might just be a laughing stock.
At that time, the bell rings signaling the first lesson begins. I sat on the backseat, hoping no one would see me. I'm still not used to the mocks here.
The teacher also told me to introduce to the class. I introduced myself briefly and rushed to my seat again. I was not so caring about, I just stared at the blank book and tried not to do what made the children's attention go to me.
Instantly the teacher opened the material and I looked forward. Unconsciously, after I glanced at my left seat a bit, it turns out he was the woman who invited me the acquaintance earlier.
Aku paksa kaki ini melangkah masuk kelas dan berusaha berbuat sebiasa mungkin, jangan sampai kekonyolan terlihat banyak murit di kelas. Bisa-bisa aku akan hanya menjadi bahan tertawaan.
Saat itu, bel berdering menandakan pelajaran pertama dimulai. Aku duduk dibangku paling belakang, berharap tidak ada yang melihatku. Aku masih belum terbiasa dengan murit-murit di sini.
Bu guru juga menyuruhku perkenalan di depan kelas. Aku memperkenalkan diriku singkat dan bergegas menuju tempat dudukku lagi. Aku tak begitu memedulikan sekitar, aku hanya menatap buku kosong dan berusaha tidak melakukan hal yang membuat perhatian anak-anak menuju padaku.
Seketika itu bu guru membuka materinya dan aku pun melihat ke depan. Tanpa ku sadari, setelah aku melirik sedikit bangku kiriku, ternyata dia adalah wanita yang mengajakku kenalan tadi.
I'm getting trembling, why this girl can fit right on the backseat, next to me again. Why he does not sit in front of it, why fit when I entered on the first day. I muttered to myself.
when the teacher told us to take notes, I also remodel my bag and look for the pen that I have prepared. I bribe my bag to the deepest, it turns out the bulpen I've prepared from last night forgot I input the bag.
Aku semakin gemetaran, kenapa sih cewek ini kok bisa pas ada di bangku paling belakang, di sampingku lagi.Kenapa dia gak duduk di depan saja, kenapa pas ketika aku masuk di hari pertama.Gerutuku dalam hati.
disaat guru menyuruh kami untuk mencatat, aku pun merombak tas ku dan mencari pena yang aku sudah siapkan.Aku merogok tas ku sampai terdalam, ternyata bulpen yang telah aku siapkan dari tadi malam lupa aku masukan tas
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://ceritaihsan.com/contoh-cerpen/
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit