Perayaan Kelulusan sebuah Eforia
Muklis Puna
Kemarin tanggal 3 Mei 2018 pengumuman kelulusan siswa SMA,SMK,dan MA disampaikan secara serentak di seluruh Indonesia. Para siswa menyambut dengan berbagai cara, mulai dengan cara eforia, berddoa dan sujud syukur. Di Aceh secara umum siswa merayakan hari kelulusan dengan sikap eforia yang tidak melambangkan budaya kearifan lokal yang bersifat islami. Kemarin penulis seolah bukan berada diluar Negeri Serambi Mekah yang beda dengan provinsi lain di Indonesia.
Budaya konvoi dan mecoret-coret baju seragam dengan cat warna warni semakin fulgar daalm tatapan. Konvoi menggunakan sepeda motor dengar melanggar seluruh aturan jalan raya hingga menggagu ketertiban umum nampak berbanding terbalik dengan nilai nilai yang dipelajari selama tiga tahun di sekolah. Pertanyaannya adalah siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kegiatan siswa pada moment moment seperti ini?
Sekilas memang tidak menjadi masalah jika ditinjau dari sebuah usaha merayakan kemenangan setelah tiga tahun bergelut dengan buku dan UNBK yang begitu rumit. Akan tetapi refleksi dari pembelajaran selama ini adalah bentuk kegagalan Dinas terkait khususnya Sekolah dalam menyalurkan sebuah keberhasilan yang dilakukan siswa.
Penulis tidak menyalahkan guru dan kaum pendidik.Masalah besar hari ini adalah mengapa pemerintah tidak menutup ruang gerak untuk hal hal seperti ini. Perayaan Tahun baru pemerintah Aceh sudah bisa diacungkan jempol. Ketika suara terompet menggema di provinsi lain, di Aceh diisi dengan alunan pembacaan kitab suci...salut.
Nah ... mengapa pemerintah luput tehadap perayaan kelulusan siswa? padahal mereka para generasi muda adalah orang orang yang labil yang sudah terkontaminasi oleh budaya' luar. Jika perayaan kelulusan siswa kemarin dibungkus dalam bentuk bentuk islami, mungkin nilai plus dari Serambi Mekah bertambah. Artinya, orang luar akan beranggapan bahwa ternyata Islam di aceh betul betul kaffah. Semua lini kehidupan umat sudah mencerminkan sikap sikap syariat Islam.
Semoga tulisan ini jadi pengingat buat semua pihak untuk ke depan dalam memberikan ruang kepada siswa dalam menyalurkan sebuah kemenangan pada kelulusan sekolah.Demikian Muklis Puna
mantap berguna sharenya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih sobat
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Budaya turun menurun.. Gak bisa lrang, krna dulu bgitu juga. 😅😅😅😅.. Cuma sekedar aha dulu..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
He..he terimakasih sobat
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Lebih baik bajunya disumbangin utk yg membutuhkan. Kalau yang seperti ini tidak hanya pemerintah yg dituntut perannya.. tp lingkungan sekitar dan keluarga terutama. Cth: cukup orangtuanya saja yg menjemput hasil kelulusan anaknya dikurung dikamar.. kalau membandel lempar aja ke sungai..hahahaa
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Setuju....he..he
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit