Tentang Keinginan

Manusia adalah makhluk yang Baharu. Karena diberikan nafsu, maka manusia memiliki keinginan dalam hidup. Sulit untuk menguraikan jenis keinginan itu, karena begitu banyak keinginan manusia di muka bumi ini.

Keinginan secara ekonomi, politik, dan sosial budaya, setidaknya keinginan itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek tersebut.

Ilmu yang dimiliki kerap disandingkan dengan sesuatu keinginan yang ingin dicapai. Tidak sedikit juga manusia atas sebuah keinginan menggunakan beragam cara untuk mendapatkannya, meskipun cara itu dilarang oleh agama dan negara.

Keinginan berhubungan dengan nafsu, bukan sebuah kebutuhan. Akan tetapi Allah memberikan sesuatu bukan atas dasar keinginan manusia, melainkan sebuah kebutuhan.

Keinginan memiliki sebuah mobil contohnya, beragam cara kita usahakan untuk mampu membeli mobil, akan tetapi tidak pernah tercapai. Yang terjadi hanyalah kita mampu membeli sebuah sepeda motor, karena menurut Allah sepeda motorlah kebutuhan kita, bukan mobil.

Begitu pula keinginan untuk meraih jabatan tertentu, baik jabatan karir maupun politik, kesemua itu akan terwujud berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan.

Ibarat sebuah rezeki, dimana hakikatnya rezeki bukanlah apa yang kita cari, melainkan apa yang kita nikmati. Rejeki tidak selamanya berhubungan dengan uang, tetapi mencakup aspek yang sangat luas. Mulai dari kita bernafas, menghirup udara segar, dan lain sebagainya adalah bentuk rejeki yang kita nikmati. Sedangkan harta belum tentu menjadi rejeki kita, jika kita mati maka harta itu menjadi warisan bagi anak dan istri yang kita tinggalkan. Memiliki raga dan jiwa yang sehat adalah rejeki, justru terkadang harta sebagai pelengkap rejeki yang kita miliki, bukan menjadi rejeki utama. Jika kita sakit, maka kita jual semua harta untuk berobat, contohnya.

Alangkah baiknya dalam usaha kita mengedepankan kebutuhan bukan keinginan. Karena jika mengedepankan kebutuhan maka kita akan terus bersyukur. Sebaliknya, jika kita mengedepankan keinginan maka akan menjadi manusia yang g serakah dan jauh dari rasa syukur.

Disaat kita bersyukur, maka Allah akan menambahkan nikmat dan Rahmat untuk kita. Rezeki akan tiba dari sumber yang tidak kita sangka dan duga. Salah satu bentuk syukur kita adalah dengan cara berbagi atau bersedekah. Perbanyak sedekah, yakinkanlah kita tidak akan miskin, justru kita akan dilipatgandakan rejeki kita oleh Allah.

Begitu pula dalam kaitan saling menolong. Jika kita membantu si Anak, maka jangan berharap si Anak atau si B yang akan membalas jasa kita. Maka yakinlah ada si Z yang tidak kita sangka akan menolong kita disaat kita butuhkan. Itulah hidup, tugas manusia hanya berusaha, kehidupan sesungguhnya telah diatur oleh Allah sang pencipta. Semoga kita termasuk ke dalam golongan manusia usia yang terus bersyukur, aminnnn.