Kota Bandung sebagai tempat tujuan wisata terbesar di Jawa Barat, memiliki banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Tidak hanya tempat wisata, beraneka ragam tempat kuliner tersedia di kota kembang itu. Dari tempat makan sekelas hotel berbintang hingga cafe-cafe dengan konsep menarik, tersedia di Bandung.
Cafe Braga Punya Cerita
Salah satu cafe yang unik menurut saya yaitu, Cafe Braga Punya Cerita. Kebetulan saya telah berkunjung ke cafe bergaya vintage tersebut saat ada gathering komunitas penulis perempuan.
Saat itu, setelah menyusuri jalan Braga yang ramai, saya menemukan cafe ini berada di sebelah kanan jalan. Cafe ini memiliki dua lantai. Tepat di depan pintu masuk, terdapat beberapa kursi yang di susun berhadapan. Di dinding tergantung beberapa lukisan yang menggambarkan Kota Bandung tempo dulu.
Gedung-gedung yang megah hasil buatan pemerintah Hindia Belanda tampak kokoh berdiri di gambar tersebut. Alat transportasi tradisional seperti delman, juga tampak di gambar tanpa warna itu.
Selain gambar-gambar yang menceritakan keadaan Jalan Braga pada zaman dahulu, saya tidak menemukan hal lain yang luar biasa di lantai dasar.
Entah mungkin karena saya hanya sebentar berada di lantai dasar itu.
Hingga saya menjejakkan kaki saya di lantai atas, saya temukan suasana yang berbeda. Dindingnya di desain dengan gaya kuno. Menggunakan corak batu bata merah, benar-benar menyesuaikan dengan konsep cafe tersebut.
Di satu bagian dinding, saya melihat berbagai peralatan zaman dahulu di susun berundak menghiasai dinding.
Saya senang sekali bisa melihat berbagai alat yang digunakan masyarakat zaman dulu. Ada televisi tabung, radio, mesin penghitung uang dan mesin jahit yang terlihat masih terawat.
Saya juga melihat poster-poster film zaman dahulu yang dibingkai dalam kaca, berada di bagian dinding lainnya. Tokoh perfilman zaman dahulu beserta film yang dibintanginya, terbingkai dan di susun di dinding cafe.
Sofa panjang dengan gaya yang sama, gaya vintage, diletakkan memanjang membelakangi poster-poster yang memuat film-film era tahun 1980-an.
Tidak hanya poster film, masih di bagian dinding yang sama, terpampang beberapa surat kabar tempo dulu. Di bagian bawahnya pun terpasang sofa panjang berwarna coklat tua.
Bukan hanya itu, di ujung ruangan, saya juga menemukan televisi besar yang pernah berjaya di zamannya. Di atas televisi besar itu, terdapat sebuah bingkai besar, yang menggambarkan suasana Kota Bandung zaman dahulu kala. Benar-benar tempat yang unik dan artistik.
Sejarah Berdirinya Cafe Braga Punya Cerita
Menurut pemiliknya, latar belakang didirikan cafe tersebut, sebagai tempat kembalinya orang-orang yang merindukan suasana Braga tempo dulu.
Awal mulanya, jalan yang berada di tengah Kota Bandung tersebut bernama pedatiweg. Di ambil dari banyaknya pedati yang melintas di Jalan Braga. Pada tahun 1882, jalan pedatiweg berubah nama menjadi bragaweg seiring berdirinya sebuah grup drama musikal bernama Tonil Braga.
Namun, ada pula yang mengisahkan, sebenarnya nama Braga sudah digunakan sejak tahun 1810 dan dipopulerkan lagi di tahun 1887 oleh Tonil Braga.
Begitu banyaknya cerita Jalan Braga yang terekam dalam ingatan banyak orang, menimbulkan keinginan untuk merasakan hal yang sama seperti dahulu kala.
Atas dasar itulah, pemilik Cafe Braga Punya Cerita membuat tempat berkumpul bagi mereka yang ingin mengenang tentang Braga.
Selain itu, tujuan didirikannya Braga Punya Cerita untuk menciptakan sebuah ajang silaturahmi, di antara para seniman, tonil-film, penulis, pendongeng, dan sejenisnya untuk bisa berdiskusi santai dan ringan. Diskusi santai tetapi memiliki impact yang positif bagi para penikmat dan pelakunya.
Wajar saja jika cafe tersebut di desain bergaya vintage. Tentunya agar pengunjung bisa merasakan hal yang sama seperti zaman dahulu.
Wah, saya belum mampir di cafe ini. Wajib dicoba nih, pasti asyik hangout di sini, ya, Teh?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya, Kak. Asyik banget, suasananya adem
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit