Hujan bulan Desember mendesah di tepian beranda
Keramaiannya mampir mengecap kursi tua
Memercik air tipis menemani percakapan mimpi
Kabar bidadari tak kunjung datang memainkan kegembiraan hati.
Di dalam sehelai surat, harga kecemasan merambat pelan
Sesungguhnya telah tersimpan rahasia duri menyeringai tajam
Hitungan waktu tak lagi memudar
Hingga kelak menuntaskan luka dalam daftar penjang keramahan
Untuk sekadar membuka pintu
Bagi rindu membuncah terbungkus namamu.