Pada tulisan kali ini, saya mencoba mendeskripsikan hasil temuan penelitian (kutipan wawancara Steemians) menjadi suatu pembahasan yang padu, yaitu mengkaitkan temuan dengan teori yang relevan, khususnya dalam bidang kajian Komunikasi Peran. Keseluruhan hasil wawancara menggambarkan bahwasanya komunikasi dan interaksi adalah hal sentral di dalam komunitas Steemit ini. Bagaimana fungsi/kedudukan komunikasi tersebut terhadap perilaku Steemians di dalam komunitas, berikut analisis sederhananya.
Keefektivan Komunikasi Kelompok Melalui Peranan dalam Komunitas
Poin utama dalam proses komunikasi adalah terbentuknya kesamaan atau rasa saling memahami (commoness) antara satu pelaku dengan lainnya. Komunikasi akan dianggap gagal ketika nilai-nilai ini tidak dapat dibentuk, begitupun dalam kelompok. Suatu kelompok dinilai kohesif ketika setiap anggota di dalamnya punya tingkat kesepahaman yang tinggi. KSI Barsela akan menjadi suatu kelompok yang dinilai sukses ketika sesama Steemians sebagai anggotanya dapat memainkan perannya dengan baik (Rakhmat, 1994: 164).
Dari keseluruhan hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap Steemians Barsela, dapat disimpulkan bahwa inti dari peranan yang ditonjolkan oleh anggota komunitas ini terletak pada pola komunikasi kelompok yang dijalankan melalui harapan-harapan, tuntutan, dan kemampuan dalam berperan. Terutama dalam membangun keakraban, kekompakan dan kebersamaan kelompok. Komunikasi menjadi hal utama yang harus dibangun dalam komunitas Steemit ini oleh setiap Steemians yang tergabung di dalamnya. Efektivitas komunikasi di dalam komunitas ini didapatkan dengan menjaga keharmonisan dan tercapainya tujuan bersama. Komunikasi yang efektif juga memungkinkan komunitas berjalan ideal dan mendorong Steemian untuk dapat memaksimalkan potensi masing-masing.
Komunikasi efektif adalah sejauh mana komunikator mampu berorientasi kepada komunikannya. Berorientasi artinya melihat dan memahami tingkat akal budi (decoder interpreter) berikut peralatan jasmaniah (receiver) yang dimiliki komunikan; mengingat hal ini terkait dengan pemilihan bentuk pesan, makna pesan, struktur pesan dan cara penyajian pesan, termasuk pula penentuan saluran/media yang harus anda lakukan sebagai komunikator (Vardiansyah, 2004: 111).
Merujuk pada indikator keefektivan komunikasi (Suranto AW, 2005: 105), maka komunikasi dalam kelompok terjadi ketika setiap anggotanya dapat membangun beberapa nilai, yaitu: ketepatan, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan sosial, dan tindakan. Nilai-nilai ini yang harusnya dapat dijalankan oleh setiap Steemians dalam memainkan peranannya masing-masing di dalam komunitas. Komunikasi di dalam komunitas ini akan dianggap efektif ketika Steemians yang tergabung di dalamnya dapat memaksimalkan peranannya dengan bertumpu pada pola komunikasi, yaitu pesan yang disampaikan Stemiaan dapat secara tepat diterima oleh Stemiaan lainnya dalam komunitas, sikap saling berempati antar Stemiaan, berkomunikasi dengan rasa senang dan ramah, membangun keterbukaan, aktif berinteraksi antara sesama rekan Steemians, juga mengimplementasikan dalam bentuk tindakan yang nyata. Dengan itu, tujuan dari komunitas untuk memaksimalkan literasi positif akan terwujudkan.
Kualitas komunikasi antar Steemians Barsela juga dapat diukur oleh derajat keakraban mereka (McAdams, 1989). Hasil observasi dan penelitian menggambarkan bahwa ada harapan dari setiap Steemians terhadap yang lainnya mengenai pembentukan keakraban dalam komunitas sebagai hal yang sangat penting. Proses penyingkapan diri, rasa tertarik, rasa percaya dalam komunitas dengan keakraban tinggi akan lebih mudah terjadi daripada komunitas yang anggotanya tidak akrab satu sama lainnya. Selain itu, L.Tubbs dan Moss menambahkan bahwa keakraban dapat juga ditandai dengan adanya suatu nilai kebersamaan, kesalingbergantungan, rasa percaya, komitmen, dan saling memperhatikan.
Kebersamaan (mutuality) haruslah ada dalam suatu hubungan akrab. Melalui kesalingbergantungan setiap individu belajar mengenai dengan cara apa mereka dapat bergantung satu sama lainnya untuk memeroleh dukungan, sumber daya, pengertian, dan tindakan, sehingga mereka sepakat atas ketergantungan selanjutnya. Yang berkaitan erat dengan rasa percaya adalah komitmen, suatu perluasan yang menyebabkan antar individu memandang hubungan mereka sebagai berlangsung tanpa batas, dan berusaha untuk meyakinkan bahwa hal ini akan terus berlanjut. Dan perhatian (caring) berkenaan dengan kepedulian terhadap orang lain dan menunjukkan afeksi pada orang tersebut (L.Tubss & Foss, 2000: 20). Beberapa hal inilah yang ditekankan oleh para Steemians Barsela di dalam komunitas, dan beberapa hal ini terbentuk secara alamiah ketika Steemians tersebut saling membangun interaksi di dalam komunitas Steemit Barsela ini.
Sedangkan Wilbur Schramm (Onong U.E, 1992: 32), mengidentifikasikan indikator dari komunikasi efektif sebagai “the condition of succes in communication”, yaitu dalam beberapa aspek: (1) Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud; (2) Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama dapat mengerti; (3) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan, dan menyarankan beberapa cara untuk mcmperoleh kebutuhan itu. (4) Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada. Beberapa aspek inilah yang menunjukkan bahwa memang benar interaksi dan komunikasi yang baik adalah hal yang paling utama yang harus diterapkan oleh setiap Steemians Barsela dalam menjalankan peranannya masing-masing.
Komunikasi kelompok yang efektif dalam KSI Barsela ini juga terwujud dengan adanya peranan tugas kelompok (group task roles). Dalam proses interaksi dalam komunitas, Steemians diarahkan untuk mencapai tujuan komunitas melalui beberapa metode pemecahan masalah: mengawali berkontribusi dengan cara membuka percakapan, menawarkan ide atau gagasan, berpartisipasi terhadap kegiatan kelompok; mencari informasi yaitu dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan media Steemit dan apapun yang berhubungan langsung tentang Steemit; mencari pendapat yaitu menanyakan pendapat dari Steemians lain yang dianggap dapat memberikan informasi; memberikan informasi yaitu membantu menjawab berbagai persoalan yang ditanyakan atau dibutuhkan oleh Steemians lain; memberi pendapat yaitu berkomunikasi aktif di dalam komunitas dengan saling berkomentar satu sama lain; menguraikan, yaitu mencoba menjabarkan hal-hal yang dianggap kompleks; mengkoordinasikan,yaitu mencoba menyatukan berbagai pendapat atau persoalan dalam komunitas; mengarahkan yaitu dengan cara memberikan instruksi atau arahan terhadap Steemians yang dianggap salah atau tidak tau tentang Steemit; dsb (Mulyana, 1996: 79). Proses pemecahan masalah ini dilakukan oleh setiap Steemians Barsela guna memudahkan aktivitas, menghidupkan, dan membangun keharmonisan dalam kelompok.
Selain itu, dari hasil observasi dalam proses komunikasi kelompok KSI Barsela ini, tantangan komunikasi efektif juga muncul dari adanya peranan perseorangan yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan personal anggota kelompok. Perilaku ini di dalam Mulyana (1996: 81) disebut sebagai peranan terpusat pada diri sendiri (self-centered roles). Ditandai dengan beberapa sikap: menyerang yaitu dengan cara mengkritisi pendapat Steemian lainnya yang dianggap bertentangan dengan dirinya; menutup yaitu kecenderungan Steemians untuk bersikap pasif di dalam komunitas dan sulit untuk berbagi informasi; mencari pengakuan yaitu ketika Steemian di dalam komunitas berusaha mencari perhatian aggota lain agar diakui peranannya dan eksistensinya di dalam komunitas; mendominasi yaitu sikap Steemians yang cenderung menguasai forum melalui penonjolan peranan personal, penguasaan interaksi, atau bersikap berkuasa dan terkadang menindas anggota lainnya melalui kekuasaan kemampuan yang dimilikinya; mencari bantuan yaitu ketika seorang Steemian merasa butuh pertolongan tertentu dari anggota lainnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan media Steemit; dan membela kepentingan khusus yaitu sikap seorang Steemian yang punya nilai-nilai kepentingan tertentu, sehingga Steemian tersebut bersikukuh menggunakan komunitas sebagai forum untuk mencapai kepentingan. Beberapa sikap ini ditunjukkan oleh Steemians dalam komunitas ketika berinteraksi antar sesama rekan.
Referensi :
Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico.
Bales, Robert F. 1950. Interaction Process Analysis: A Method for the Study of Small Groups. Cambridge: Addison-Wesley
Curtis, Dan B., Floyd, James J., Winsor, Jerry L.. 2005. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Littlejohn. 1999. Theories of Human Communication. Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
L. Tubss, Stewart & Sylvia Moss. 2000. Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi. Bandung: PT. Rosdakarya.
Onong, Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Schutz, W. D., 1966. The Interpersonal Underworld. Palo Alto: Science and Behavior Books.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Saling berbagi dan kemandirian itu sangat bagus.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya. Terima kasih atas kunjungannya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Nanti saya baca ya kak. Hee
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit