Calon Steemian Religius

Mendidik anak tidaklah mudah, tapi juga bukan berarti sulit. Tinggal bagaimana cara dan strategi didik yang tepat sesuai kebutuhan anak. Apa yang sering didengar oleh anak, maka itu yang akan diucapkan. Apa yang sering dilihat, maka itu yang akan dilakukan. Apa yang kita lakukan dan apa yang kita pertontonkan maka itulah karakter yang akan terbentuk pada anak. Jangan salah anak, jika kelak dia akan terbiasa dengan hal negatif, karena sejak kecil dia kita pertontonkan hal hal yang negatif.

Suami merupakan nahkoda jika diibaratkan dalam sebuah kapal, dia sebagai sopir jika pada sebuah mobil, dia sang pilot pada sebuah pesawat, dan dia seorang pemimpin yang membawa orang yang dipimpinnya sebuah tujuan.

Hari Jumat misalnya, saat sang suami ke mesjid untuk jumatan tidak ada salahnya membawa anak untuk terbiasa dengan shalat Jumat. Setidaknya dia akan paham kalau hari Jumat itu ada shalat yang dikerjakan secara bersama sama dengan banyak orang berkumpul di sebuah mesjid. Ada azan, ada ceramah singkat, dan ada shalat Sunnah.

Saat kita melarang tidak berbicara dalam masjid, maka dia akan paham kalau sedang berada dalam masjid tidak boleh ria, berbicara yang tidak penting, atau perbuatan lain yang tidak ada hubungannya dengan ibadah. Kelak nanti dia akan menghormati dan menjaga kemuliaan sebuah masjid.

Jika Steemit berumur panjang, maka beberapa tahun kemudian akan lahir ribuan steemian yang religius. Dimana konten yang dihasilkan di Steemit penuh dengan pencerahan, kedamaian, dan penuh dengan pemikiran positif. Tidak tertutup kemungkinan ada masjid yang dibangun dari hasil jerih payah di Steemit, menjadi sebuah masjid steemian.

Generasi religius akan lahir dari keluarga dengan pola didik yang baik. Dekatkan mereka dengan hal - hal yang berbau agama. Ajak mereka untuk shalat bersama dan selesai shalat berilah nasehat singkat atau berbagi cerita tentang apa yang dikerjakan hari ini.

Lakukan hal - hal sederhana, tidak semuanya harus bermodal, sambil ngobrol selipkan beberapa nasehat dan cerita agama. Dengan demikian kelak nanti dia akan menjadi steemian hebat, religius, dan memiliki kematangan dalam berpikir. Pastinya Steemit akan memiliki jutaan konten yang positif, motivasi, cerita kehidupan, serta jutaan literasi lainnya.

Mulailah dari keluarga, karena sekolah terbaik ada di dalam keluarga.