Hari ini saya ingin menceritakan kisah horor dan kisah nyata di tempat saya tinggal, melihat ceritanya.
Ini adalah kisah nyata yang terjadi pada anak bodoh di kediaman saya. Saat itu desa atau tempat tinggal kita harus digusur kebenaran Medan Marelan, Jl. Abdul Sani Mutholib Link 10 karena tanah kami telah ditempel oleh seorang pengusaha kaya, jadi kami harus pindah dari tempat itu satu per satu mulai bergerak.
Tempat-tempat ini tidak terawat dan menjadi hutan yang semakin tertutup oleh rumput dan pohon-pohon tinggi dan dipenuhi dengan penjaga hutan ghaib. Saat itu masih ada nama ibu Sri, dia tidak bergerak karena tanahnya tidak di ibu Sri yang memiliki anak bernama Rian Son yang bisu dan agak seperti orang terbelakang. Pada hari itu Rian harus bermain sendiri karena semua penduduk desa telah pindah sehingga tidak ada lagi anak-anak di tempat itu.
Sumber
Tempat yang telah sangat angker setelah beberapa bulan pensiun Rian yang seperti anak-anak lain dibebaskan, ia bermain sendiri tanpa didampingi ibu Sri pada siang hari Rian bermain di halaman tiba-tiba ada ketika ibu Sri mencari dia lagi dia tidak Di sana di halaman rumah, Ibu Sri panik dan meminta bantuan di desa berikutnya.
Akhirnya semua warga sibuk mencari, setelah 3 jam mencari ibu karena mereka tidak dapat menemukan Rian. Sang ayah tidak hanya duduk di sana karena seseorang dapat melihat jejak Rian.
Setelah ulama selesai membaca doanya dan menyanyikan ustad memastikan bahwa anak-anak itu diambil oleh penjaga hutan, ustad mengatakan bahwa Rian berada di bawah hutan. Kemudian diperintahkan untuk mencarinya di sana akan Tuhan rela bertemu bahkan jika ada penjaga hutan ghaib di sana.
Setelah mendengarkan ustad itu tidak lama sebelum orang-orang Rian kemudian melanjutkan pencarian ke sawah, dan hutan asli anak itu jatuh ke dalam lubang. untunglah penjaga hutan tidak disebutkan untuk menyakiti Rian.
Sumber
Tapi keanehan pakaian Rian basah kuyup. Rian yang telah hilang berjam-jam sekarang sudah lemas dan baru saja berhenti akhirnya rian dibawa pulang oleh murid-muridnya dan warga.