Cerita ini sebenarnya sudah lama terjadi, sebelum aku pergi ke PKA, bisa dibilang ini kejadian ketika aku mengemas-ngemas barang rumah sebelum kami sekeluarga pergi ke PKA di Banda Aceh.
Motor Beat, motor yang di rancang sangat bagus menurut ku, body yang simple serta bahan bakar yang irit, itulah kenapa aku memilih motor ini. Disisi lain, aku merupakan orang yang suka terhadap motor matic, ya karena simple aja gitu make nya.
Kasus kehilangan sepeda motor tidak asing lagi ditelinga ku mungkin begitu juga dengan kalian, kejadian pembegalan dan curanmor seakan-akan sudah menjadi hal yang biasa di negri ini. Banyak orang yang berhati-hati untuk menyikapi kejadian ini, agar tidak terjadi pada mereka. Begitu juga aku, aku sangat tidak ingin motor kesayangan ku di bawa lari orang lain.
“Nyak” nama panggil yang sering aku gunakan untuk memanggil ibu ku. Beliau adalah alasan mengapa si motor ku simpan didalam kamar.
“Mil, motor sebaiknya disimpan didalam kamar saja” kata Nyak atau ibuku.
“....” Aku terdiam, terpaku tak berdaya ketika mendengar perintah itu. Hati kecil ku berbisik, ini sedikit konyol atau mungkin inilah naluri perlindungan ibuk-ibuk.
“Ok bos” hati ku berkata. Aku mengerjakan perintah beliau, jika tidak ini akan berimbas pada uang saku ku nantinya.
Perlahan tapi pasti aku mendorong si motor untuk masuk kedalam kamar ku, berhati-hati agar bodynya tidak ada yang tergores (Come on, bagiku letak jati diri seorang laki-laki ada di kerapian motornya).
Aku meminta bantuan ibuku, karena memang motor ini susah untuk masuk karena pintu kamar ku kecil. Kecil untuk jalur akses sepeda motor. Mohon di maklumin, ini pintu kamar, bukan pintu gerbang.
Akhirnya kami bagi tugas, Nyak bertugas untuk memegang setang motor sambil mengarahkan nya, serta aku mengangkat bagian belakang motor. Karena cukup sulit mendorong nya seorang diri.
Alhasil, motor bisa kami masukkan tanpa ada goresan di body. Untuk beberapa malam ini, si motor menginap di kamar ku.
Rupanya naluri Nyak ku benar, ketika kami sudah pulang dari Banda Aceh, si motor tetap aman berada di kamar ku. Begitu juga dengan tractor dan barang-barang lainnya. Alhamdulillah, rumah kami aman-aman saja pada saat kami tinggali.