HabaFOOTBALL | UEFA Nations League, Kans Bagi Negara Non Unggulan

UEFA NATIONS LEAGUE, sebuah kompetisi antar negara yang sudah lama dirancang oleh otoritas tertinggi sepak bola benua Eropa, UEFA, sudah mulai bergulir sejak tadi malam, Jumat (7/9/2018) Waktu Indonesia Barat.

Banyak yang bertanya, kenapa harus ada UEFA Nations League, bukankah sudah ada Euro alias Piala Eropa?

Beda, Euro adalah sebuah turnamen yang berpusat di satu negara yang dijalankan dengan sistem setengah kompetisi untuk setiap grup dan akan usai dalam.waktu yang pendek, paling satu bulan. Sedangkan UEFA Nations League adalah sebuah kompetisi yang berjalan dalam.waktu yang panjang, hampir dua tahun. Kalau mau dibandingkan, UEFA Nations League ini merupakan Liga Champions Eropa yang pesertanya adalah negara, bukan klub.

Tujuan dari lahirnya ajang baru ini, menurut UEFA ialah untuk menciptakan atmosfer kompetisi yang lebih merata dan adil, terutama bagi negara-negara yang persepakbolaannya masih lemah. Kompetisi ini akan meningkatkan kualitas mereka, karena mereka akan bersaing di levelnya masing-masing. Selama ini tim-tim lemah akan semakin inferior saat bersaing dengan para raksasa sepak bola Eropa untuk memperebutkan tiket Euro ataupun World Cup. Dengan adanya UEFA Nations League, negara-negara seperti Armenia, Siprus, Latvia, bahkan negara baru atau anggota baru UEFA semisal Kosovo dan Gribaltar punya lubang untuk lolos ke turnamen bergengsi, Euro Cup/Piala Eropa.

Source

Kenapa bisa? Karena dari 24 tim yang akan lolos menuju putaran final Piala Eropa, hanya 20 kontestan yang diambil dari babak kualifikasi Piala Eropa. Sisa empat slot lagi akan diisi oleh para juara setiap divisi liga di Liga Negara UEFA. Juaranya diambil dari babak play off yang akan mempertemukan antar setiap juara grup di masing-masing Liga. Sedikit informasi, kompetisi baru ini akan dibagi menjadi empat divisi liga dengan kasta yang berbeda. Kasta tertinggi adalah Liga A, kemudian Liga B, Liga C, dan terendah Liga D. Klasifikasinya mengacu pada koefisien/peringkat UEFA sejak bulan November 2017 hingga berakhirnya Kualifikasi Piala Dunia 2018 yang lalu.

Seluruh (55 negara) anggota UEFA akan dibagi ke dalam empat LIGA dengan negara-negara unggulan akan masuk dalam Grup A dan yang non unggulan masuk Grup D. Berikut pembagiannya :

Liga A dan B : Ada empat grup, dengan masing-masing grup diisi tiga negara (24 timnas).

Liga C : Juga ada empat grup, tiga grup diisi empat tim, dan satu berisi tiga tim (15 timnas).

Liga D : Terdiri dari empat grup. Setiap grup berisi empat negara (16 timnas).

UEFA Nation League 2018-2019 :

Liga A

Grup 1: Belanda, Prancis, Jerman
Grup 2: Islandia, Swiss, Belgia
Grup 3: Polandia, Italia, Portugal
Grup 4: Kroasia, Inggris, Spanyol

Liga B

Grup 1: Rep. Ceko, Ukraina, Slovakia
Grup 2: Turki, Swedia, Rusia
Grup 3: Irlandia Utara, Bosnia & Herzegovina, Austria
Grup 4: Denmark, Republik Irlandia, Wales

Liga C

Grup 1: Israel, Albania, Skotlandia
Grup 2: Estonia, Finlandia, Yunani, Hongaria
Grup 3: Siprus, Bulgaria, Norwegia, Slovenia
Grup 4: Lithuania, Montenegro, Serbia, Rumania

Liga D

Grup 1: Andorra, Kazakhstan, Latvia, Georgia
Grup 2: San Marino, Moldova, Luksemburg, Belarusia
Grup 3: Kosovo, Malta, Kep. Faroe, Azerbaijan
Grup 4: Gibraltar, Liechtenstein, Armenia, Makedonia

Seluruh pertandingan fase grup akan digelar pada jadwal enam pertandingan internasional dari FIFA pada rentang September hingga November 2018.

Matchday 1: 6-8 September 2018
Matchday 2: 9-11 September 2018
Matchday 3: 11-13 Oktober 2018
Matchday 4: 14-16 Oktober 2018
Matchday 5: 15-17 November 2018
Matchday 6: 18-20 November 2018

Menarik bukan? Pastinya negara-negara semenjana akan lebih bergairah mengarungi kompetisi terpanjang di dunia ini. Karena mereka hanya akan bersaing dengan tim yang sekasta. Tidak perlu lagi malu-malu, apalagi canggung dengan lawan. Lagi, pasti akan sangat jarang menemukan skor pertandingan yang berakhir dengan selisih yang terlalu jomplang.

Alasan lain lahirnya UEFA Nations League adalah untuk menseriuskan laga-laga friendly yang ada dalam kalender FIFA. Selama ini, perhelatan laga-laga persahabatan yang selalu diagendakan FIFA di setiap bulan September, Oktober, dan November itu dianggap tidak efektif, hanya menjadi arena uji-uji yang terkesan seperti latihan bagi kedua tim yang bertanding. Jalannya laga kurang sreg bagi penonton, tidak sengit, dan bisa sambil senyum-senyum. Persaingannya tidak memadai. Tidak banyak pelajaran yang bisa diambil oleh tim-tim kecil bila mereka berujicoba dengan tim besar, karena diyakini lawannya akan turun dengan skuad cadangan.

Memang tidak salah, kan namanya juga laga persahabatan! Dengan kondisi itu, jangan heran bila stadion jarang penuh apalagi bagi penonton siaran langsung lewat televisi, akan malas untuk bergadang. Seperti dendangan Rhoma Irama : "Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya. Begadang boleh saja, kalau ada perlunya".

Ada lagi yang menarik dari format Liga Negara UEFA ini yakni diberlakukannya sistem promosi dan degradasi di akhir babak kualifikasi. Masing-masing empat tim akan promosi dari Liga D ke Liga C, dari Liga C ke Liga B, dan dari Liga B ke Liga A. Untuk degradasi akan berlaku sebaliknya, turun dari Liga A seterusnya sampai Liga D.

Putaran final UEFA Nations League akan digelar pada tahun ganjil sehingga tidak terbentur dengan dua turnamen besar, Piala Eropa dan Piala Dunia. Untuk edisi pertama ini dijadwalkan pada bulan Juni 2019.

Karena pada fase ini sebenarnya adalah babak semifinal dan final maka akan diberlakukan sistem gugur. Juara grup di setiap Divisi Liga akan diundi untuk menemukan lawan masing-masing di semifinal, pemenangnya akan menuju final sampai mendapatkan juara. Untuk para juara grup Liga A selain untuk merebut satu tiket ke Euro (mana tahu tidak lolos di jalur utama, babak kualifikasi), juga akan saling bertarung untuk memperebutkan gelar juara edisi perdana, musim 2018-2019.

Sedangkan juara grup di Liga B, C, dan D akan saling bertempur untuk selembar karcis ke putaran final Piala Eropa 2020. Pastinya, laga empat besar di Liga B, C, dan D akan lebih seru karena bagi mereka peluang tampil di Euro 2020 lebih logis dan gampang diambil di ajang ini dibanding babak kualifikasi Euro 2020. Alasannya, seperti disebutkan di atas, lawan yang dihadapi di sini setara. Sadup leumboi!

Format dan jadwal final setiap Liga :

Disebabkan putaran final UEFA Nations League berlangsung setelah babak Kualifikasi Euro kelar semua, maka bila ada tim yang masuk ke putaran final UEFA Nations League tapi sudah memenuhi syarat lolos ke Euro 2020 melalui babak kualifikasi, posisi play-off tim yang lolos tersebut akan dialokasikan untuk tim peringkat terbaik berikutnya dari liga yang bersangkutan.

Seperti disebutkan di laman UEFA, hadirnya liga ini tidak akan menghapus seluruh kalender laga persahabatan. Negara-negara anggota UEFA masih diberi berkesempatan mencicipi laga friendly baik menghadapi tim sesama Eropa atau tim dari konfederasi yang lain.

Semoga kompetisi baru ini akan menambah menarik dan meratanya kualitas antar tim.yang bersaing. Kabarnya AFC akan mempelajari model UEFA Nations League ini untuk diterapakan di wilayah Konfeserasi Asia.

---

---

Saleum,
@yoesrizalrusli