“KURINDUKAN TAMAN YANG ASRI, INDAH DAN SEJUK”

Kerinduan masyarakat terhadap pemimpin adil sama dengan kerinduan mereka terhadap taman yang hijau ditumbungi oleh bunga-bunga yang berwarna-warni yang nan indah. Kesejukan dan keindahan taman tersebut yang ingin dirasakan oleh masyarakat.

Pemimpin yang berakhlak mulia akan memiliki sifat yang adil, arif, bijaksana dan tegas dalam menjalani amanah yang diberikan oleh rakyat sehingga rakyat dapat merasakan kesejahteraan, keadilan, kenyamanan, kemakmuran dan kemuliaan kehidupan mereka.

Tapi sebaliknya jika pemimpin zholim yang berkuasa kita akan merasakan kesengsaraan, kesusahaan, keributan dan ketidakpastian akan kondisi keamanan sehingga menjadikan kehidupan tidak tentram, tidak sejahtera dan tidak makmur serta ketimpangan social akan besar.

Hari ini taman yang diharapkan oleh masyarakat seperti hanya khayalan saja, dimana tunas-tunas yang tumbuh seperti dihempas oleh badai dusta sehingga menjadikan taman seperti gersang dan tandus. Matapun tak elok memandangnya.

Kesalahan dalam menentukan dalam memilih pemimpin sangatlah berakibat fatal bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. ‘Memang nasib calon pemimpin rakyatlah yang menentukan, tp yang harus diingat pemimpin juga menentukan nasib rakyat”. Berarti nasib rakyat, rakyatlah yang menentukan. Jika hari ini kita memiliki pemimpin yang zholim, berarti kitalah yang menentukan kezholiman kepada diri kita sendiri.

Dengan sistim demokrasi yang sedang berlangsung saat ini sebenarnya sangatlah mudah bagi rakyat untuk mengkoreksi diri, dimana jika banyak dari pemimpin kita yang berkuasa saat ini yang bermasalah dengan hukum baik itu melakukan tindakan korupsi, makar, tunasusila dan criminal lainnya, berarti mayoritas rakyat juga dalam kondisi yang sama. Untuk menghindar hal itu terjadi terus menerus rakyat harus mencari tau siapa calon pemimpin yang akan mereka pilih nantinya dan tidak menolak pemberian apapun dari calon pemimpin tersebut. Rakyat harus berani mengatakan kami tidak ingin tertipu daya lagi oleh para iblis yang coba menjerumuskan kami lagi kedalam kesesatan, kesusahan dan ketidak tenangan.

Kalau ingin taman yang indah, asri, dan harum serta manfaat lainnya berarti harus ditanami tanaman yang rimbun, bunga-bunga yang berwarna-warni nan harum dan tanaman buah serta tidak luput untuk terus menjaga taman tersebut dari orang-orang yang jahil maupun binatang liar yang ingin memakan/ merusak keindahan taman tersebut.

Untuk kedepan jika taman tersebut dibiarkan begitu saja, akan menjadi tempat tinggal binatang liar, tempat pembuangan sampah dan akan menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat serta awal mula wabah penyakit akan muncul dari taman tersebut.

Tapi kita janganlah pernah apatis dan patah semangat karena taman yang gersang akan bisa kita ubah menjadi taman yang asri dan indah serta bermanfaat.

Sebelum terlambat, sebelum taman itu menjadi taman yang kumuh, kotor, bau busuk dan menjadi tempat hewan liar berkembang biak, mari kita bersihkan bersama. Saat ini kondisi taman tersebut hanya dipenuhi oleh sampah para pengunjung, pohon dan bunga yang mulai mengering dikarenakan kekurangan air dan rumput liat sudah mulai tumbuh. Dengan kondisi seperti itu tidak susah dan tidak memerlukan kerja yang sangat keras untuk mengembalikan taman itu menjadi taman yang asri, indah dan sejuk kembali.

Untuk menjadikan taman itu sejuk kita harus mulai menanam pohon yang berdaun lebat sebagai tempat berteduhnya agar kesejukan dapat dirasa oleh kulit, agar kemerduan suara daun dapat dirasakan oleh telinga.

Untuk menjadi taman yang asri dan harum, kita harus menanam banyak bunga agar keindahan dapat dirasakan oleh mata, agar keharuman dapat dirasakan oleh hidung.

Untuk menjadi taman yang menghasilkan buah, kita harus tanam tanaman yang berbuah agar kelezatannya bisa dirasakan oleh lidah.

Semua apa yang akan kita dapatkan tergantung dari usaha yang kita lakukan.

Kehadiran pemimpin yang adil haruslah diusahakan terus, rakyat harus berani memunculkan sososk yang memiliki akhlak yang baik, budi pekerti yang luhur agar bisa bertarung dalam proses pemilihan pemimpin, jangan seperti kondisi saat ini banyak tokoh yang menokohkan diri, banyak tokoh yang mengaku dirinya adil, dirinya baik, dirinya pantas jadi pemimpin.

Siapapun yang akan muncul menjadi pemimpin adil, apalagi di tengah kumuhnya sistim dan kepemimpinan, takkan semua rakyat akan senang, pasti ada kaum yang ingin menghancurkan pemimpin tersebut.

Seperti yang tertulis dalam sejarah kepemimpinan islam yang kita ketahui, Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali) adalah contoh para pemimpin teradil di muka bumi ini, setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Merekalah para pemimpin yang disebut oleh Nabi sebagai pemimpin yang mendapatkan bimbingan Allah. Pemimpin yang menerapkan syariat Islam dengan utuh dan adil terhadap rakyatnya. Keadilannya, tidak pernah dijumpai dalam sejarah hidup pemimpin manapun di muka bumi ini.

Tetapi mereka semua meninggal dengan cara yang tragis!

Abu Bakar wafat diracun oleh Yahudi, Umar bin Khattab dibunuh oleh kaum majusi, Ustman bin Affan dibunun oleh kaum pemberontak, Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh kaum Khawarij bahkan Rasulullah juga sebelum meninggal merasakan sakit akibat racun pada daging kambing yang dibubuhkan oleh Zainab binti al-Harits, istri salah seorang tokoh Yahudi Sallam bin Misykam.

Inilah hal yang tragis dialami oleh pemimpin islam satu per satu dalam rekaman sejarah Islam. Setelah mereka mempersembahkan kepemimpinan yang membuat langit memuji mereka.

Para pemimpin islam masa itu telah mampu mempersembahkan taman yang indah untuk umatnya, saat ini bagaimana umatnya untuk memilih pemimpin yang mampu mengembalikan keindahan taman tersebut walaupun tidak mampu membuat langut memuji mereka.

Salam

Fajar Haribowo

20-01-2018