Hak hak wanita dalam Islam bagian pertama#Women's rights right in Islam first part (01)

in feminim •  7 years ago 

Helo teman steemit semoga baik baik saja.

IMG-20180315-WA0034.jpg

The issue of women's rights is one of the warmest discussions in a number of countries. Women have always been identified with victims of discrimination in society. As you know, Islam always emphasizes women's rights and sets out a series of laws and rules as the rights and obligations of family members. These rules will form the basis of the family law system.

Marrying and forming a family is a basic human need. In the family environment, fathers, mothers, and children walk the path of development and perfection. Basically, the family is the ideal axis to achieve human perfection. If we suppose society as a whole body, then men and women are the main body of the body. Each limb has its own function and also a shared task. According to Islamic view, the family is the environment of love, compassion, and sacrifice before it is considered a legal institution.

In that frame, two men as husband and wife spend together the most beautiful moments of life. Islam pays great attention to the effort to bring each family member to the top of virtue, so that each knows well and respects the rights of others. In Islam, the family's economic needs and responsibilities are on the shoulders of husbands. Therefore, women have a great opportunity to carry out household chores and educate children for not being burdened to meet the material needs of the family.

After marriage, the husband has financial responsibility for his wife. In a sense, the husband agrees to give some of his wealth to a wife who is usually called a dowry. But the big dowry should pay attention to the economic capabilities and financial condition of men. Allah Almighty in the letter of An-Nisaa 'verse 4 says: "Give dowries to the woman (whom you marry) as a gracious gift, and if they give to you a portion of the dowry with pleasure, then take the gift (from the treasure) that) and speak to them good words. "

FB_IMG_1520857621706.jpg

Isu hak perempuan merupakan salah satu diskusi terpanas di sejumlah negara. Perempuan selalu diidentifikasikan dengan korban diskriminasi di masyarakat. Seperti yang Anda tahu, Islam selalu menekankan hak-hak perempuan dan menetapkan serangkaian undang-undang dan peraturan sebagai hak dan kewajiban anggota keluarga. Aturan-aturan ini akan membentuk dasar sistem hukum keluarga.

Menikahi dan membentuk keluarga adalah kebutuhan dasar manusia. Di lingkungan keluarga, ayah, ibu, dan anak berjalan di jalan pembangunan dan kesempurnaan. Pada dasarnya, keluarga merupakan poros ideal untuk mencapai kesempurnaan manusia. Jika kita anggap masyarakat sebagai keseluruhan tubuh, maka pria dan wanita adalah tubuh utama tubuh. Setiap anggota badan memiliki fungsi sendiri dan juga tugas bersama. Menurut pandangan Islam, keluarga adalah lingkungan cinta, kasih sayang, dan pengorbanan sebelum dianggap sebagai institusi hukum.

images.jpeg

gambar

Dalam bingkai itu, dua pria sebagai suami dan istri menghabiskan waktu bersama saat terindah dalam hidup. Islam menaruh perhatian besar terhadap usaha untuk membawa setiap anggota keluarga ke puncak kebajikan, sehingga masing-masing mengetahui dengan baik dan menghormati hak orang lain. Dalam Islam, kebutuhan dan tanggung jawab ekonomi keluarga ada di pundak suami. Karena itu, perempuan memiliki kesempatan besar untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan mendidik anak agar tidak terbebani untuk memenuhi kebutuhan material keluarga.

Setelah menikah, suami memiliki tanggung jawab keuangan untuk istrinya. Dalam arti tertentu, suami setuju untuk memberikan sebagian kekayaannya kepada seorang istri yang biasanya disebut mas kawin. Tapi mas kawin yang besar harus memperhatikan kemampuan ekonomi dan kondisi keuangan pria. Allah SWT dalam surat An-Nisaa 'ayat 4 mengatakan: "Berikanlah mas kawin kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang murah hati, dan jika mereka memberi kepada Anda sebagian mas kawin dengan senang hati, maka ambillah hadiah itu (dari harta itu) itu) dan berbicara kepada mereka kata-kata yang baik. "

The majority of psychiatrists believe that women with their mental and physical characteristics are unable to play two roles at once, namely the role of wife and mother and the role of a career woman. According to them, in most cases, the demands of the profession and the role of wife and mother are often overlooked. US female doctor Jessica Anderson said women's educational and career progress is similar to their progress in playing duties as wives and mothers.

Jessica in her research alludes to the problems facing career women. He mentioned that 60 percent of career women in the US experience depression and mental stress. It is clear that this problem is the result of the neglect of the natural conditions of men and women. The West on the grounds of financial independence, forcing women to engage in difficult economic activities and to place them as male rivals. For the sake of pursuing equality, women are increasingly distant from the role of motherhood and duty as a wife. However, they still do not get a decent position.

Mayoritas psikiater percaya bahwa wanita dengan karakteristik mental dan fisik mereka tidak dapat memainkan dua peran sekaligus, yaitu peran istri dan ibu dan peran wanita karier. Menurut mereka, dalam kebanyakan kasus, tuntutan profesi dan peran istri dan ibu seringkali terlewatkan. Dokter wanita AS Jessica Anderson mengatakan bahwa kemajuan pendidikan dan karir perempuan sama dengan kemajuan mereka dalam menjalankan tugas sebagai istri dan ibu.

Jessica dalam penelitiannya menyinggung masalah yang dihadapi wanita karir. Dia menyebutkan bahwa 60 persen wanita karir di AS mengalami depresi dan tekanan mental. Jelas bahwa masalah ini adalah akibat dari mengabaikan kondisi alamiah pria dan wanita. Barat atas dasar kebebasan finansial, memaksa perempuan untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi yang sulit dan menempatkannya sebagai saingan laki-laki. Demi mengejar kesetaraan, wanita semakin jauh dari peran keibuan dan tugas sebagai istri. Namun, mereka tetap tidak mendapatkan posisi yang layak.

sumber

Thank you @beanz
By @zaynfauzie
project_1519302510309.gif

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!