Hi steemit friends !
Hai sahabat steemians!
I'm a woman from one of the villages in Aceh province, Indonesia. You know, Aceh is a province very strong with cultural values and implement Islamic law. Although Aceh protects women from abuse, rape and physical violence, it does not provide space for women to be equal with men in terms of career, employment and occupation.
Saya seorang perempuan yang berasal dari salah satu desa yang ada di provinsi Aceh, Indonesia. Anda tahu, Aceh adalah daerah yang sangat kental dengan nilai budaya dan menerapkan qanun syariat Islam. Meski qanun Aceh melindungi perempuan dari pelecehan, pemerkosaan dan kekerasan fisik, tapi tidak memberikan ruang bagi perempuan untuk setara dengan laki-laki dalam hal karir, pekerjaan dan jabatan.
In my neighborhood, women are often perceived as weak and inappropriate to compete and equal to men. Women's roles tend to be linked to the role of a wife and a housewife whose job is to serve only husbands, take care of the child and do housework such as cooking, washing, and cleaning the yard. They assume women are destined to help accompany the husband in that regard.
Di lingkungan saya, wanita sering dianggap sebagai sosok yang lemah dan tidak pantas untuk bersaing dan setara kedudukannya dengan lelaki. Peran wanita cenderung dikaitkan dengan peran seorang istri dan ibu rumah tangga yang tugasnya hanya melayani suami, mengurus anak dan melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, dan membersihkan halaman. Mereka menganggap perempuan memang ditakdirkan untuk membantu mendampingi suami dalam hal itu.
Although there are now some women activist and human rights organizations campaigning feminism, few people accept it. Most of the people of Aceh still think that women are under men. Dogma that makes people cynical about feminism and gender equality.
Meski saat ini sudah ada beberapa lembaga aktivis perempuan dan Hak Asasi Manusia mengkampanyekan paham feminism, hanya sedikit masyarakat yang menerimanya. Sebagian besar dari masyarakat Aceh masih berpikiran bahwasanya kaum wanita berada di bawah kaum lelaki. Dogma yang membuat masyarakat memandang sinis terhadap paham feminisme dan kesetaraan gender.
I'm sad because the narrow and primitive view of women is not just men who think like that. Women's also still agree that they are destined to always be behind men, whether in the household, in terms of work, etc, Men should be leaders and be ahead.
Yang membuat saya sangat sedih adalah pandangan sempit dan primitif tentang kaum perempuan tidak hanya dimiliki oleh kaum lelaki. Kaum perempuan juga masih mengamini bahwa mereka ditakdirkan untuk selalu berada di belakang pria, baik dalam rumah tangga, dalam hal pekerjaan, dan berbagai hal lainnya, laki-laki harus selalu menjadi pemimpin dan berada di depan.
I think this is wrong. As a woman I hope the people in my village can think more flexiblity. Especially for women, I hope we can get out of the shackles and cultural dogmas that have been brainwashing for so long. As humans, we must meredeka inward and inward.
Saya pikir, ini tidak benar. Sebagai perempuan saya berharap masyarakat di desa saya bisa berpikir lebih fleksible. Terutama untuk kaum perempuan, saya berharap kita bisa keluar dari belenggu dan dogma budaya yang selama ini telah mencuci otak kita. Sebagai manusia, kita harus meredeka secara lahir dan batin.
We have the same rights as men in any case. The allegation that women are weak is not true. If we reread the history of Aceh. Women have a big share in grabbing independence on this land. Some of the great women who have been instrumental in the fight against the invaders in Aceh are Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, and Laksamana Cut Keumalahayati.
Kita memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam hal apapun. Tuduhan bahwa perempuan adalah kaum yang lemah jelas tidak benar. Jika kita membaca kembali sejarah Aceh. Perempuan memiliki andil yang besar dalam merebut kemerdekaan di tanah ini. Beberapa perempuan hebat yang sangat berjasa dalam berperang melawan penjajah di Aceh adalah Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, dan Laksamana Cut Keumalahayati.
Some of the figures mentioned above become one of the evidencehas that women also have tremendous potential in terms of leadership and can play a role in the development of the nation. The process they have passed is the essence of the movement of women's emancipation. It should be strived for as a whole, on the basis of intent for the good of life as a whole.
Beberapa sosok yang tersebut di atas telah memberikan gambaran yang jelas bahwa kaum wanita juga memiliki potensi yang luar biasa dalam hal kepemimpinan dan dapat berperan dalam perkembangan bangsa. Proses yang telah mereka lalui tersebut adalah esensi dari pergerakan emansipasi wanita. Hal tersebut sudah seharusnya diperjuangkan secara utuh, dengan dasar niat demi kebaikan kehidupan secara menyeluruh.
If we refer to Islamic law, religion never prohibits equality between men and women. In the teachings of Islam, basically all human beings have the same degree in the eyes of God. This is in accordance with the word of Allah Almighty:
'' ... women have a right that is equal to their obligations in a way that is ma'ruf "(Al-Baqarah: 228).
The foregoing argument, it is very clear that the assumption of Islam forbid the emancipation of women is a mistake. On the contrary, Islam strongly supports the existence of gender equality between women and men.
In particular, many things and potentials can be extracted from the figure of a woman, both in government and household. Therefore, special attention is needed to respect the existence of women. One of them is by instilling the values of gender equality and understanding feminism in people's lives. If these values can be understood and practiced in everyday life then the various problems and injustices that constrain the rights of women can be overcome.
Secara khusus, banyak hal dan potensi yang dapat digali dari sosok seorang wanita, baik dalam pemerintahan maupun rumah tangga. Untuk itu, perlu adanya perhatian khusus dalam menghargai ''keberadaan'' kaum wanita. Salah satunya adalah dengan menanamkan nilai-nilai kesetaraan gender dan paham feminism dalam kehidupan masyarakat. Jika nilai–nilai tersebut dapat dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari maka berbagai permasalahan dan ketidak-adilan yang membelenggu hak-hak kaum wanita dapat teratasi.
I think, feminism is very important. Given gender equality between men and women, better life expectancy and achievement of perfection in many aspects of life will be more easily realized.
Menurut saya feminisme ini sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan wanita, harapan kehidupan lebih baik dan mencapai kesempurnaan dalam berbagai segi kehidupan akan lebih mudah terwujud.
Happy International Women's day
Selamat Hari Perempuan Sedunia :)
Regards,
@yundriana
Ka meupalo, bak na bahas kesetaraan gender lom. nyan yg melenceng. Yg laen bereh tulisan 👍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
terus berjuang.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Berres.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hati2 dalam menulis...jangan melawan hukum Allah...dalam alquran sudah jelas di terangkan dalam surat an nisa, bahwa laki2 tdk setara dgn perumpuan..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kalau anda kurang mengerti tentang islam,sebaiknya anda tidak usah ngomong tentang islam,anda harus belajar dulu sama orang yang lebih mengerti tentang islam,belajar tafsir alquran jangan di terjemahan,tapi harus kitab tafsir khusus dan harus punya guru dan pembimbing,jangan menafsir al quran seenaknya saja,terimakasih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit