the story of woman part#7 || Kisah Seorang Ibu ||

in fiction •  6 years ago 

Source 1, 2, 3,

The mother thinks for a moment to see the behavior of his child, who has rarely come home to rented house, sometimes rarely sleeping in rented house as well, whether to ask mother directly to the child or have to wait for the right time to ask him.

Finally the mother decided to return to her hometown, feeling disappointed and sad, seeing her child's behavior as it is today.
The mother continues her life as usual, which is making a living for her needs and not forget also he save for her, if later on his son still needs his mother to lighten the burden of his daily life in searching for knowledge in place of people.

Day by day the mother spends the day, both weeks and months she passes in hopes that her child still remembers it, at least the child is in contact with her mother, to ask what is the mother, how is her condition now and so on. Her expectation was never fulfilled because the child did not contact her mother.
The mother does not want to dissolve with sadness, although her deepest heart can not hide her because she loves her child, which mother does not love her son, although the act that has been made by his son very scratch his heart. Mother's daily no more cheerfulness and excitement emitted from the mother's face rebound, whatever he did still imagine his son who has begun to forget himself.
Finally, the mother prayed to God Almighty to be given the opportunity and long life in condition no less any one to be able to meet with his child, and also begged to melt his child's heart to be able to return again the lap of his mother. Only the prayers that he always prayed, because in doing daily activities to earn a living is not excited anymore, and coupled with the condition of his health that has begun to decline, various diseases befell the mother, whether it is high blood, and lack of spirit which is due to his advanced age, plus the thought that always reminded his son to make his blood disease rise high.
Thanks
Read to the story of woman Part # 1 - 6

Sang ibu berpikir sejenak melihat tingkah laku anaknya, yang sudah jarang pulang ke rumah kontrakan, terkadang jarang tidur di rumah kontrakan juga, apakah harus ibu tanyakan langsung kepada sang anak atau harus menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan kepadanya.
Akhirnya sang ibu memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, dengan perasaan kecewa dan sedih, melihat tingkah laku anaknya seperti sekarang ini.
Sang ibu melanjutkan hidupnya seperti biasa, yaitu mencari nafkah untuk kebutuhan dirinya dan tidak lupa juga dia simpan untuk untuknya, apabila di kemudian hari anaknya masih membutuhkan ibunya untuk menringankan beban kehidupannya sehari-hari dalam mencari ilmu di tempat orang.
Hari demi hari sang ibu menghabiskan hari, baik minggu dan bulan dia lewati dengan harapan anaknya masih mengingatnya, paling tidak sang anak ada menghubungi ibunya, untuk menanyakan apa kabar ibu, bagaimana kondisi ibu sekarang dan lain sebagainya. Harapan sang ibu itu tidak pernah terpenuhi yang dikarenakan sang anak tidak menghubungi ibundanya.

Ibu tersebut tidak mau larut dengan kesedihan, walaupun dihatinya yang paling dalam tidak dapat dia sembunyikan karena sangat mencintai anaknya, ibu yang mana tidak menyayangi anaknya, walaupun perbuatan yang selama ini dibuat oleh anaknya sangat menggores hatinya. Keseharian ibu tersebut tidak ada lagi kecerian dan kegembiraan yang dipancarkan dari rawut wajah sang ibu, apapun yang dia lakukan masih terbayang akan anaknya yang sudah mulai melupakan dirinya.

Akhirnya sang ibu berdoa kepada Yang Maha Esa agar masih diberikan kesempatan dan umur panjang dalam kondisi tidak kurang satu apapun untuk dapat bertemu dengan anaknya, dan juga memohon agar dapat meluluhkan hati anaknya untuk dapat kembali lagi kepangkuan ibunya.

Hanya doa yang selalu dia panjatkan, dikarenakan dalam melakukan aktifitas sehari-hari untuk mencari nafkah sudah tidak bersemangat lagi, dan ditambah lagi dengan kondisi kesehatannya yang sudah mulai menurun, berbagai macam penyakit menimpa sang ibu tersebut, baik itu sakit darah tinggi , dan kurang bersemangat yang dikarenakan usianya yang sudah lanjut, ditambah lagi pemikiran yang selalu teringat kepada anaknya membuat penyakit darah tingginya naik.

Terimakasih
Read To Part # 1 - 6



Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

I'll follow you, if you follow me

Selamat berkarya

Terimakasih salut @danysumatra