Al-Cerita, live an old grandfather with a granddaughter who has a noble job, that is a janitor at a market, every day they both work to clean up the rubbish scattered on the market, with a garbage cart that accompanies him every day, by getting a modest wage , but he remained steadfast in living his life, with these wages they could buy food, in the form of rice packets even though the side dishes were simple, sometimes they ate only with crackers and soy sauce.
One day the old Kakek was sweeping away, and the garbage thrown into the garbage cart about the body of a young man and angry with the young man.
In the next episode, the old grandfather gave a packet of rice to a small child, even though he himself felt hungry because he had been working all day, but the gift was seen by his father the little boy, and again angry with the child's parents, by slamming rice packages , to vent his anger.
The last episode, the old man after working to buy a candy, and meet with a small child who even though he knew that he was his grandson, but also known by the father of the child, by grabbing the candy that had been grasped and then the candy was slammed and in trampling until the candy becomes a small granular powder, saying "you don't like to give anything to my child, I can still buy" said the little boy's old man, apparently an old grandfather saw the black mark in the hands of the little boy's parents, while holding her hand tightly, but she struggled and continued struggling, until the old man fell down, and holding the old man's left hand, the old man, while holding the black mark in his hand while explaining that "you are my child, are you right?" my child, who was taken by your mother "then cried the little boy's parents after learning that the grandfather was actually his biological father, namu n regret increases regret after learning that his father has died in his hand.
Bahasa Indonesia.
Al-kisah, hiduplah kakek tua dengan satu cucu perempuan yang memiliki pekerjaan mulia yaitu Tukang Kebersihan di sebuah pasar, setiap hari mereka berdua bekerja membersihkan sampah-sampah yang berserakan di pasar, dengan gerobak sampah yang setiap hari menemaninya, dengan memperoleh upah yang tak seberapa, namun ia tetap tabah menjalani kehidupannya, dengan upah tersebut mereka dapat membeli makanan, berupa nasi bungkus walau lauk pauk sederhana, kadang mereka makan hanya dengan kerupuk dan kecap.
Suatu hari Kakaek tua itu sedang menyapu,dan sampah yang di buang ke gerobak sampah mengenai tubuh seorang pemuda dan marahlah pemuda itu.
Pada episode selanjutnya, Kakek tua itu memberikan sebungkus nasi pada anak kecil, yang padahal ia sendiri telah merasa lapar karena seharian bekerja, namun pemberian itu dilihatnya oleh Ayahnya si anak kecil tersebut, dan lagi-lagi marahlah Orang tua si anak , dengan membanting bungkusan nasi, untuk meluapkan kemarahannya.
Episode terakhir, kakek tua itu selepas bekerja membeli sebuah permen , dan bertemulah dengan anak kecil yang padahal ia tahu bahwa ia adalah cucunya, namun di ketahui juga oleh Ayah anak tersebut, dengan merebut permen yang telah di genggaman anaknya lalu permen tersebut di bantingnya dan di injak-injak hingga permennya menjadi bubuk butiran kecil, sambil mengatakan" kamu jangan suka memberi apapun kepada anakku, aku masih bisa beli" kata Orang Tua si nak kecil tersebut, rupanya seorang Kakek tua itu melihat tanda hitam di tangan Orang Tua anak kecil itu, sambil memegang erat tangnya, namun ia meronta dan terus meronta, hingga kakek tua itu terjatuh , dan dengan sambil memegang tangan kiri Orang Tua si anak kecil , kakek tua itu sambil menunjuk tanda hitam di tangannya sambil menjelaskan bahwa " kamu kan anak saya, kamu kan anak saya, yang dulu di bawa oleh Ibumu" maka menangislah Orang Tua si anak kecil itu setelah mengetahui bahwa kakek itu yang padahal adalah Ayah kandungnya, namun penyesalan bertambah penyesalan setelah mengetahui bahwa Ayahnya telah meninggal dunia di tangannya.