FILSAFAT ACEH
Salam steemit
Kli ini saya akan membahas tentang filsafat Aceh , bagaimana sih sebenarnya filsafat Aceh tersebebut.
Pemahaman awal mengenai konsep filsafat Aceh sebagai berikut : bentuk pemikiran yang di bentuk oleh orang Aceh atau yang dihasilkan oleh orang Aceh,memiliki kesadaran diri orang Aceh yang dibentuk oleh,standar berfikir dan berprilaku menurut apa yang,diyakini oleh orang Aceh dari sumber-sumberyang ada di dalam, tradisi Orang Aceh sendiri. Maka dar sini kita kategorikan ada lima unsur penting yaitu : pemikiran,kesadaran,standar berfikir dan berprilaku,keyakinan,dan tradisi orang aceh tersebut . ini adaalah konsep enting yang ada dalam filsafat orang Aceh tersebut . karena pemikiran adalah hasil dari kesadaran yang dimiliki oleh orang filosof di dalam menuangkan gagasan-gagasan mereka yang kemudian menjadi standar baik diterima maupun tidak,dan membentuk standar masyarakat ke generasi selanjutnya pada urutanya memberikan dampak pada bentuk-bentuk keyakinan dan tercermin di dalam tradisi masyarakat tersebut. Maka yang perlu di gali dari filsafat Aceh adalah persoalan spirit orangAceh, yang membentuk kesadaran orang Aceh tersendiri. Disamping itu juga perlu di gali nilai –nilai dan etika dan religi,intelektual,alam,dan sosial dalam masyarakat Aceh.
Filsafat Aceh adalah kesadaran menemukan jati diri dari kalangan orang aceh untuk meluapkan rasa ingin tau dari nilai ynag paing hakiki untuk di ketahui oleh manusia yaitu Tuhan,alam,dan manusia itu sendiri . disini kita fahami bahwa filsafat Aceh membentuk karakter dari ciri khas orang Aceh yang memiliki kesadaran pada titik kemajuan berfikir dalam suatu ruang dan waktu untuk membuktikan bahwa ada keinginan pada diri sesorang agara dpat bertahan sebagai suatu identitas peradaban di Aceh. Untuk itu cara mengetahui filsafat orang Aceh perlu dilakukan : pertama,perlu dilihat kebali tradisi berfikir orang Aceh sejak dahulu hingga sekarang,kedua tidak boleh menafikan adanya ilmu-ilmu dan idiologi orang Aceh dengan sumber-sumber pengetahuan yang ada diluar Aceh. ketiga,tidak boleh diabaikan pula pola pendidikan Orang Aceh yang sudah melebarkan diri mereka,dari proses mengenal diri sendiri hingga mendapatkan sebanyak mungkin materi. Keempat,tidak dapat pula mengabaikan kemampuan untuk mendeskripsikan identitas orang Ke-Aceh-an di tengah pemumulan identitas yang ada di nusantara. Dengan begitu filsafat orang Aceh bukanlah ilmu baru yang memiliki kerangka teori atau sistem metafisika tersendiri,tetapi konsep- konsep ilmu tersebut sudah menyatu dalam ide-ide yang berkembang di Aceh.
Karena itu perlu adanya mengenalkan studi Aceh kepada peserta didik,bukan sebagai upaya untuk muatan lokal tetapi sebagai muatan inti didalam suatu pembelajaran. Memindahkan Aceh dari muatan lokal ke muatan inti merupak persoalan yang cukup mendasar di dalam meneguhkan konnsep filafat Aceh. Namun corak kefilsafatan di Aceh memang tidak begitu jauh dengan corak keberislaman. Pengaruh di luar Aceh memang tidak dapat dipungkiri,mulai dari Turki,Persia,India,Arab,Melayu dan jawa Indonesia. Pengaruh tersebut sudah tercampur didalam jiwa dan cara orang Aceh berpikir. Maka cakupan filsafat Aceh yang perlu di pelajari adalah apa yang berhubungan dengan filsafat manusia,filsafat alam,dan filsafat ketuhanan dan juga filmu filsafat di dalam membangun fondasi fisafat Aceh.
Maka dar itu untuk generasi penerus bangsa Acehh perlu di pekenalkan kembali tradisi berfikir Aceh. Ini dapat di ajarkan pula pada pendidikan Tk Hingga SMU. Jika norma dan tradisi tidak dikenal dan nilai tidak di instal di dalam di dalam pimiliran mereka, mungkin mereka akan mengabaikan denagn sistem kehidupan yang berbarikan pada nilai-nilai den norma-norma yang terdapat di dalam tradisi berpikir di Aceh.