BU KULAH MULOD TRADISI DI SERAMBI MEKKAH

HELLO PARA STEEMIAN

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ bagi yang muslim dan salam kenal dan salam bahagia bagi yang non muslim.

Kali ini saya akan membahas tentang bu kulah, langsung saja, Bu kulah adalah nasi putih yang dibungkus oleh daun pisang yang telah dibakar di atas bara api hingga daun tersebut menjadi hijau mengkilap. Bentuknya berupa kerucut seperti piramida. Rasanya khas dan sangat lezat. Aroma dari daun pisang yang sudah dibakar sungguh semerbak, berpadu oleh aroma khas nasi putih yang sangat menggugah selera.

Bu kulah adalah menu pokok yang dinikmati dengan beragam kuah beulangong atau lauk pauk, kuah daging yang dimasak menggunakan rempah rempah di kuali yang besar.

Kuliner ini biasanya dijamu untuk para undangan hajatan khanduri (kenduri) mulod atau Maulid Nabi yang dilaksanakan di masjid-masjid, meunasah-meunasah bahkan dirumah masyarakat masing-masing.

Sudah dari dulu bu kulah dibuat oleh masyarakat di rumahnya masing-masing, kemudian diberikan, secara ikhlas ke masjid atau meunasah, di tempat dilaksakannya kenduri maulid.

Selain bu kulah, masyarakat juga menyumbang ragam lauk pauk yang ditutup sangee atau tudung saji kemudian dibungkus dengan kain warna warni.

Perayaan maulid nabi di Aceh tidak lengkap rasanya tanpa bu kulah, maulid atau Mulod tanpa bu kulah sama seperti kenduri biasa, tidak ada yang khas.

Untuk menikmati kuliner ini secara khas, hanya ada di Aceh pada bulan Rabiul Awal, bulan yang penuh dengan adanya perayaan tradisi maulid nabi atau mulod diberbagai daerah di bumi aceh Serambi Mekkah.

Jadi cukup sampai di sini dulu pembahasan kita tentang bu kulah, sampai ketemu pada tulisan yang selanjutnya, dan bila ada kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuat anda senang untuk membacanya dan meringankan tangan untuk kita saling upvote.

Sekian dan terima kasih
@pranata