Laksana tumpeng dihidang
di tengah kerumunan yang lapar sampai kenyang
mereka beringas seperti hewan buas
semua bom di jatuhkan tanpa was - was
oh...nasibmu Suriah yang naas
berkumandang perang mengganas
perempuan renta dan anak - anak balita di libas
mereka membunuh tak pernah puas
seperti " jaran kepang " yang lepas landas
memakan rakus segudang beras
mereka membagi ruang serang ber ras - ras
karna di sana ada tambang minyak dan gas
anyir darah dan hangus tulang pegas
dunia tersenyum atas kematian kuntum
seakan puas memakan daging belum
sementara tangisan bayi ringan di kulum
oh..Suriah...
mengapa tangismu meriah
deritamu di sambut ceriah
kematianmu mengundang bahagia
mereka yang melepas rudal terserah
perang Suriah bukanlah perang
karna kemampuan yang tidak seimbang
atau pembʌntaian anak bawang
yang menyayat kulit arang
semua hangus dan keras laksana karang
Suriah tak berdaya di aniaya
pasrah dengan takdir di makan buaya
Malaikatpun yakin tidak percaya
karna beringasnya mesin perang bercahaya
oh...Suriah yang kelam
dukamu teramat dalam
dan lukamu mengangah dalam
merah merekah aliran darah
tidak ada pilihan kecuali hanya pasrah
karan mereka bukan lawan tandingmu
bersaandarlah pada Allah Tuhanmu
karna Tuhanmu menunggu doa - doamu
bermunajadlah Suriah di akhir malammu
agar Tuhan menghadirkan kembali nasib baikmu
Subhanallah....
SURIAH