Karhutla Melanda Hutan Pinus Pidie

MASIH segar dalam ingatan kita peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat pada bulan Juli yang lalu. Karhutla yang terjadi di Aceh Barat telah menghanguskan 60 hektar hutan yang tersebar di lima Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Barat, yaitu; Kecamatan Woyla, Kecamatan Meureubo, Kecamatan Sama Tiga, Kecamatan Arongan Lambalek dan Kecamatan Johan Pahlawan. Belum pulih kondisi hutan yang terbakar tersebut, Pidie kembali menimpa nasib yang sama. Kemarin, tepatnya tanggal 25 Agustus, sekitar pukul 17.00 sore hari, Hutan Pinus yang merupakan Kawasan Hutan Lindung yang terletak di Gampong Krueng Sikeu, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie - Aceh juga terbakar.

Sumber

Sampai dengan tadi malam api belum bisa dipadamkan. Api terus menjalar menghanguskan pohon-pohon pinus yang telah berusia puluhan tahun. Untuk memulihkan kondisi hutan lindung di Gampong Kreung Suak tersebut membutuhkan waktu puluhan tahun. Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kabupaten Pidie telah menuju ke lokasi untuk menyelamatkan hutan lindung yang terbakar tersebut. Namun, karena akses yang lumayan jauh dari jalan ke lokasi hutan membuat BPBD Pidie kewalahan untuk memadamkan api. Sempat tersebar informasi bahwa BPBD Pidie telah berkoordinasi degan BPBN untuk memudahkan proses pemadaman api dengan diturunkan helikopter pembom air.

Sumber

Informasi yang saya dapatkan, semalam saja pasca kebakaran sudah lebih 50 hektar kawasan hutan yang terbakar.

Sekedar informasi, hutan pinus yang ada di Tangse tersebut telah terbakar beberapa kali. Sebelumnya pada tahun 2016 sekitar bulan juli juga sempat terbakar hutan yang ada dalam kawasan lindung gunung sala. Begitu juga pada tahun 2009 sekitar bulan Oktober hutan lindung di Tangse juga terbakar.

Sumber

Pidie pernah mendapatkan Proyek Gerakan Rehap Lahan dan Hutan (Gerhan) sebanyak 7,4 Milyar. Proyek tersebut mulai dilaksanakan pada tahun 2007 dan berakhir pada tahun 2009. Total hutan yang akan di rehab dengan proyek tersebut mancapai 2.000 hektar yang terbagi di tiga kecamatan. Seluas 600 hektar dari proyek tersebut di tanamkan di Kecamatan Tangse, sedangkan di Kecamatan Geumpang 900 hektar dan 500 hektar di Kecamatan Tiro.

Sumber