Disaat maksiat sudah bersemayam di dalam dada jangan harap ilmu akan tercurah kedalamnya.
Jangankan untuk di hafal dibaca saja hampir tak mampu.
Teringat satu kisah tentang imam besar kita yaitu imam syafi'i saat mengadu kepada gurunya tentang eror/ lambat hafalannya beliau (imam syafii)berkata:"aku mengadu kepada waki'(gurunya) tentang lambatnya hafalanku,maka beliau memberi petunjuk kpd ku untuk meninggalkan maksiat& beliau memberi tahu kepadaku bahwa ilmu itu nur & nur Allah tidk diberikan kpd org yg maksiat".
Lalu apalah daya kita yg bukan apa² & bukan siapa² yg hidup dikalangan maksiat bahkan diri kita yang selalu bergelimpangan dg maksiat tidak diragukan lagi tentang erornya hafalan kita setiap hari.