Alarm di Ponselku berbunyi menunjukkan sudah pukul 05.00 pagi. Aku selalu menyeting alarmku untuk bangun jam 05.00, itu sudah menjadi kebiasaan sejak aku duduk di bangku SMA. Sekarang aku harus bersiap untuk sholat subuh dan pergi ke kantor.
Ya aku harus berangkat lebih pagi sekarang, karena motorku sedang diperiksa di bengkel. Tina bilang kalau mungkin dia akan menginap disana sampai 3 hari, jadi aku harus berangkat pakai bus lagi hari ini.
Sekarang sudah pukul 07.00 sebaiknya aku segera berangkat biasanya jam segini banyak sekali anak sekolah yang naik bis. Semoga nanti aku tak berdesakan dengan yang lain. Aku menunggu bus di halte yang sama seperti kemarin dan ada 3 siswa SMA yang sama menunggu bus datang. Tak lama bus yang ditunggu datang, benar tebakanku didalam sudah penuh dengan anak-anak sekolah. Akhirnya aku berdiri didekat pintu keluar. Aku harus berhati-hati dengan dompetku jangan sampai aku mengalami kecopetan atau tindakan kriminal lainnya.
Aku terus berdiri tapi entah kenapa ada seseorang yang menowelku pundakku terus ya dari tadi atau memang orang tidak sengaja karena saling berdesakan? Aku berusaha membiarkannya tapi lama kelamaan mengganggu juga, akhirnya aku membalikan badanku dan bersiap untuk menampar wajah orang yang dibelakang.
"Hai kak, ketemu lagi" ucap orang yang mengganggu dari tadi.
"Duh ternyata kamu lagi" ucapku keheranan ternyata itu adalah Kevin anak SMA yang beberapa hari ini sering kutemui. "Tumben masuk pagi biasanya telat"
"Berangkat pagi salah berangkat siang dimarahin"
Sumber gambar : https://m.wikihow.com/Start-a-Conversation-with-Someone-on-the-Train,-Bus-or-Subway
Selama perjalanan aku dan Kevin terus mengobrol hingga tak terasa kamipun sudah sampai di halte MT. Haryono.
"Kak nanti makan siang dimana?" Tanyanya
"Gak tahu kenapa emangnya?"
"Makan siang bareng yuk kak! Hari ini aku ada ujian biasanya pulangnya lebih awal dibandingkan hari biasanya"
"Eh eh... Jangan bilang minta traktir"
"Yee enggaklah kak aku juga punya kali"
"Emmmm enggak ah hari ini aku makan di kantin kantorku, lagian aku gak biasa jalan sama anak yang dibawah umur"
"Hmmmm gitu... Awas saja kalau nanti makan siang kita ketemu ya kak" ucapnya yang lalu berlari menuju sekolah dan aku pun berjalan santai menuju kantor.
Memang benar aku tidak suka berjalan dengan laki-laki yang usianya dibawah ku. Jujur saja menurutku mereka masih anak-anak, apalagi kalau wataknya kayak si Kevin. Yang sok kenal sok dekat, cerewet dan suka berkomentar tentang hidup orang.
Sekarang sudah pukul 07.30 keadaan dikantor masih sangat sepi, maklumlah jadwal masuk kantor-kantor 08.30 yang ada disana hanya pak Joko cleaning servis kantor. Akhirnya aku membuka laptop ku dan mulai menonton film, kebetulan semalam aku dicopy-kan film Korea dari Tina lebih baik aku tonton sekarang.
Karena keasyikan menonton aku sampai tidak sadar ada seseorang yang beberapa kali memanggil ku hingga pak Joko menepuk pundakku dan berkata "mbak Amara, itu dipanggil pak Haidar daritadi" seketika akupun kaget. Duh kenapa tidak sadar kalau dipanggil dari tadi. Aku langsung menuju ke ruanga pak Haidar.
"Pagi pak, ada yang bisa saya bantu?" ucapku
"Oh iya, kamu kemarin yang menemui Pak Rino kan?" tanya pak Haidar yang membuatku semakin deg-degan. Jangan-jangan karena sikap ketusku Rino membatalkan perjanjian kantor dan sekarang pak Haidar akan memarahiku.
"Iya pak benar" jawabku mencoba bersikap tenang.
"Jadi gini, clien kita yang namanya pak Rino itu punya projek cukup besar dan waktunya juga lumayan lama sekitar 3/4 bulan" ucap pak Haidar wah perasaanku semakin buruk. "Dari kemarin saya bingung harus berkata apa ke kamu tapi yasudalah saya katakan saja..." ucap pak Haidar dan kemudian dia terdiam sebentar ini rasanya seperti menunggu pengumuman eliminasi dari kontes kejuaraan nyanyi deh "Jadi dari projek ini sepenuhnya akan kamu tangani" aku gak tahu harus senang atau sedih. Disisi lain aku senang akhirnya aku dapat projek yang sepenuhnya aku pegang, biasanyakan projek mbak Nita dan aku diminta untuk membantunya. Tapi disisi lain aku sedih, kenapa harus dengan Rino?
Akhirnya aku kembali ke meja kerjaku dan mbak Nita sudah datang. Rasanya aku ingin curhat dengannya. "Mbak nanti siang makan bareng yuk" ajak ku.
"Oke tapi diluar ya aku udah bosen makanan kantin" ucap mbak Nita.
Tak terasa saking giatnya bekerja sampai tidak sadar sekarang sudah jam 12.15 aku dan mbak Nita kemudian pergi dari kantor beranjak untuk makan siang berhubung dengan dompet yang menipis kami akhirnya pergi ke sebuah warung makan tegal yang katanya sih paling enak. Disana ramai sekali untuk warungnya cukup besar jadi aku dan mbak Nita gak perlu berdesakan untuk makan. setiap makan siang selalu aku dan mbak Nita saling curhat entah tentang tunangannya mbak Nita atau curhat tentang orang-orang yang berusaha mendekati ku.
Tiba-tiba ada seseorang yang langsung duduk disebalah kiriku. Aku pikir itu adalah pelanggan biasa tapi ternyata dia orang yang ku kenal.
"Katanya makan di kantin kak, kok nyampe sini?" Dari nada suaranya sudah tertebak itu Kevin dan seketika aku langsung menelan makanan yang masih ku kunyah.
"Kamu ngikutin aku ya?"
"Wah Amara siapa nih, tumben yang deketin kamu anak brondong" ucap mbak Nita yang kayaknya ngebully aku.
"Hallo kak, kenalin aku Kevin. Aku sekolah di dekat sini kak" ucap Kevin sambil mengulurkan tangannya.
"Aku Anita panggil aja Nita, aku seniornya Amara dikantor" ucap mbak Nita dan mereka lalu berkenalan.
"Duh kamu ngapain sih disini sana loh ke sekolah" ucapku mengusir.
"Kan aku ujian jadinya aku pulang lebih awal kak" ucapnya yang masih betah duduk di sampingku.
"Eh Kevin kamu kelas berapa?" Tanya mbak Nita yang sukanya kepo denganku dan selalu tujuannya membully ku nanti.
"Aku kelas 3 kak, bentar lagi ujian nasional doain lulus ya" ucapnya yang beneran SKSD.
"Wah, rencananya mau ngelanjutin kuliah dimana?" Tanya mbak Nita lagi.
"Emmmm kalau disini aku belum minat dengan kuliah sih kak, emang apa menyenangkannya kuliah?"
"Duh, kamu tuh masih muda udah kehilangan semangat belajar ya. Kamu sering telat berangkat sekolah, makanya kamu pasti udah males belajar" ucapku karena dari tampilan Kevin sangat menggambarkan preman sekolah.
"Duh kak sudah ku bilang kan sebelumnya, aku tuh jenius di sekolah belajar atau nggak tetep aja nilai aku pasti bagus. Kalau nggak percaya nanti hasil ujianku aku kasih ke kakak deh" ucapnya mulai sombong.
"Duh duh, kalian itu sebenarnya hubungannya apa sih? Lucu banget ngelihatnya" ucap mbak Nita menggoda
"Nggak ada hubungan"
"Teman baik"
Ucapku dan kevin berbarengan, dan terlihat di wajah mbak Nita kalau dia menahan tawa.
"Kak hari ini gak kerja lembur kan? Nanti pulang bareng ya, aku tunggu!" Ucap Kevin yang kemudian berpamitan.
Sesampainya di kantor aku sudah menduganya kalau mbak Nita akan membully ku, itulah mbak Nita terlihat baik hati sekali tampilannya. Tapi kalau udah kumpul sama aku dan sudah kenal akrab sekali isinya hanya pembelian.
Sekarang sudah jam 15.30 aku tidak yakin kalau si Kevin masih menungguku. Tapi kadang anak itu benar-benar unik. Meskipun dia masih anak SMA tapi sikapnya begitu realistis mungkin memang generasi milenial seperti itu ya. Aku berjalan menuju halte dekat kantor ku dan terlihat si Kevin sudah menunggu disana. Aku tak berkata apapun, aku selalu bersikap jutek padanya dan aku tidak peduli.
"Kak, kalau nanti aku mampir ke kostmu gimana?" Ucap Kevin akupun menghela nafas sebentar dan berkata "nggak!".
"Ayolah kak, aku sedang bingung mencari kost putra yang bisa ku tempati. Sekarang aku udah kelas 3 nantinya aku akan sering belajar kelompok lah, jam tambahan lah, ada try out dan lain-lain. Aku gak bisa kalau kalau disuruh berangkat dan pulang dengan perjalanan 1 jam atau kadang lebih, aku juga udah ijin orangtuaku dan mereka bilang kalau ngijinin" ucap Kevin yang mendengar ceritanya aku sedikit iba, benar juga lebih baik aku menolongnya lagipula Hanya mencarikan kost putra apa salahnya?
"Oke didepan kostku ada kost putra nanti kita kesana" ucapku untuk mengakhiri rewelan Kevin.
Akhirnya aku dan Kevin pulang bersama, aku tidak tahu sebuah kebetulan apa ini? Kenapa akhir-akhir ini aku dan dia jadi sering bertemu. Dan sekarang dia malah bertetangga. Semoga hari-hari ku selanjutnya tidak menyebalkan.
Congratulations🎉, You received a upvote👍 from @Atombot
All Cryptoblogging Community at one place. Introduce CryptoBloggers. Let's make Bigger and Better Community for Every CryptoBlogging platform.
👉 Delegate to the Atombot 👈
1 SP | 5 SP | 10 SP | 50 SP | 100 SP | Custom SP👉 Join our Discord Server 👈
👉 JOIN US ON 👈
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit