Siang ini aku dijadwalkan meeting dengan Rino lagi. Tapi sepertinya akan diundur agak sorean, hari ini mbak Nita gak masuk kerja karena dia cuti 1 minggu untuk persiapan pernikahannya. Jadi kemungkinan hanya aku saja yang menemui Rino.
Aku sedih ketika mbak Nita mau menikah :( ya kalau dia menikah aku yakin sebentar lagi dia akan resign dari pekerjaan. Sudah beberapa kali mbak Nita bercerita dengan ku jika seandainya dia sudah menikah dia tidak ingin bekerja dikantor. Dia akan menjadi ibu rumah tangga biasa, atau mungkin seorang ibu rumah tangga dan memiliki usaha kecil tanpa meninggalkan rumahnya. Kalau semisal mbak Nita gak ada aku gak punya temen curhat lagi dikantor. Padahal orang yang paling deket sama aku kan mbak Nita. Karyawan dikantor ini cukup menyebalkan. Ya karena disini rata-rata karyawan pria dan mereka sudah beristri, ada sih karyawati tapi aku tidak dekat dengan mereka. Pernah sekali aku diajak mbak Nita untuk makan bersama dengan mereka tapi aku sudah merasa tidak cocok dulu.
Terdengar ponselku berbunyi ternyata ada satu pesan masuk.
Kak nanti pulang bareng ya!
Kevin
Ya semenjak dia tinggal di kost putra di depan kostku dia menjadi sering mengajakku berangkat bersama, makan bersama dan pulang bersama tapi aku sering menolaknya. Sama seperti kali ini aku membalas pesan dari Kevin untuk menolak ajakannya.
Sorry sore nanti aku ketemu clien, pulang duluan saja.
Ya, lama kelamaan meskipun dia menyebalkan tapi dia sering bersikap kekanak-kanakan denganku. Sering sekali aku memarahinya karena lupa mengembalikan barang-barangku. Atau malah bertamu dikostanku sesukannya, dengan alasan dia tak ada seseorang yang bisa diajak main lah atau aku bingung mau ngapain di kostan.
Tak berapa lama ada baru lagi yang diterma oleh ponselku. Kali ini pesan dari Rino, ya pesan singkat hanya berkaitan dengan Pekerjaan. Ya aku dan Rino memang saling berkomunikasi sekarang tapi pembahasan kami hanyalah pekerjaan.
Pertemuan hari ini jam 15.30 di kafe dekat kantormu saja.
Rino
Ya mau bagaimana lagi, aku harus menemuinya lagipula projek ini hanya 4 bulan. 4 bulan tak akan mengubah apapun termasuk perasaanku padanya.
Sekarang sudah pukul 15.00 sebenarnya jam pulang kantorku jam 15.30 atau malah jam 16.00 tapi berhubung nanti aku bertemu clien jadi pak Haidar mengizinkanku untuk pulang lebih awal. Aku bergegas menuju kafe terdekat dikantorku, ini hanya untuk profesionalitas aku tak ingin clienku menungguku.
Sumber gambar :
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180825090445-262-324832/kopi-susu-pencuri-celah-di-antara-milenial-kelas-menengah
Sekarang sudah pukul 15.15 aku menunggu kedatangan Rino. Aku jadi ingat kemarin perdebatan kami, apakah projek ini akan membaik? Terkadang dibenakku selalu bertanya apakah setelah projek ini aku tidak akan bertemu dengan Rino? Apakah Rino masih berhubungan dengan Lala atau malah menemukan pengganti Lala? Jujur saja terkadang aku memang sedikit rindu terhadapnya, tapi rasa kekecewaanku terhadap dia terlalu besar.
"Maaf terlambat kau sudah menunggu lama?"
Suara itu membuyarkan lamunanku.
"Ah.. Tidak juga" ucapku sedikit gugup, duh kenapa hari ini jantungku berdebar saat bertemu Rino. Please ini adalah pekerjaan bukan kencan buta.
"Kamu udah pesen makan?"
"Udah, eh baru minum" duh kenapa aku jadi seperti orang yang bingung. Aku gak boleh salah tingkah didepan Rino.
"Kalau gitu aku pesen minum dulu" ucap Rino dan meninggalkanku di meja.
"Iya, egk.. Egk.." aku tak tahu kenapa? Tiba-tiba aku cegukan seperti ini. Aku buru-buru meminum minuman soda. Rino melihatku sambil tersenyum, aku tidak tahu kenapa bisa se-nerveous ini didepan Rino.
Tak lama Rino datang dengan membawa minuman dan beberapa sncak untuk kami. Sepertinya dia membawa segelas susu putih dan secangkir kopi.
"Sebenarnya aku bukan ahli gizi atau seorang dokter. Tapi menurutku lebih baik kau meminum susu ini bila dibandingkan dengan soda itu" ucap Rino sambil menyodorkan segelas susu kepadaku, aku tak bisa berkata apa-apa selain mengeluarkan suara cekuganku. "Sudah segeralah minum, aku tidak mau kita pulang malam karena cekuganmu tidak berhenti" tambah Rino dan akupun segera menghabiskan segelas susu itu dan cekuganku pun berhenti.
"Terima kasih"
"Iya, kemana patner kerjamu? Biasanya kamu selalu trauma jika pergi berdua denganku"
"Dia sedang cuti kerja, jadi hari ini dia tidak ikut denganku"
"Baiklah, kalau begitu kita mulai saja" ucap Rino.
Pertemuan kali ini terasa berbeda kemarin obrolan kami terasa sangat canggung. Tapi kali ini sangat santai dan tetap serius. Harusnya dari awal aku tidak usah memberikan jarak pada Rino, niatku yang ingin menjadi profesional malah terkesan terbebani oleh perasaan. Terkadang aku dan Rino sama-sama melempar senyum. Sudah lama sekali kami tak mengobrol seperti ini.
"Aku senang, kita seperti ini lagi" ucap Rino sambil memberikan senyum manisnya.
"Seperti ini bagaimana?" tanyaku yang tak mengerti
"Terima kasih, hari ini aku melihatmu sama seperti yang dulu. Dari cara bicaramu, tawamu dan pandangau terhadapku"
"Jangan terlalu berlebihan"
"Aku tidak berlebihan, itulah yang ku rasakan. Akan lebih baik jika setiap pertemuan kita, kita bersikap seperti ini. Aku tahu kamu pasti lelah membicarakan masa lalu, begitu juga dengan aku"
"Aku juga senang kita seperti ini. Menurutku kita lebih profesional jika begini dan cerita masa lalu itu memang seharusnya aku abaikan"
"Jangan seperti itu, ini bukan salahmu. Akulah yang salah karena dan tak segera mencarimu"
"Bukan, ini juga bukan salahmu"
"Sudahlah mungkin kemarin kita terjebak dalam kesalahpahaman. Kali ini aku tidak akan meminta lebih darimu. Mengobrol denganmu seperti ini sudah cukup bagiku" ucap Rino dengan amat dewasa dan aku hanya membalasnya dengan senyum keikhlasan. Dan obrolan kami terhenti sebentar.
"Kemarin ibuku datang ke Semarang. Dia menitipkan salamnya untukmu"
"Oh ya, katakan padanya salam kembali dariku"
"Ibu juga bilang sering-seringlah ke main ke rumah. Mungkin dia merindukanmu"
"Bilang ke Ibumu, jika ada waktu aku akan main ke rumah"
"Iya akan ku sampaikan"
"Ada kah lagi yang dititipkan ibumu?"
"Tidak ada hanya itu"
"Aku kira ibumu akan menitipkanmu padaku" ucap Rino pelan dan aku hanya terngagah tak jelas dengan apa yang dikatakan pleh Rino.
"Apa??" tanyaku meminta dia mengulang perkataannya.
"Sudahlah Lupakan aku hanya bercanda" ucapnya sambil tersenyum manis.
Tak terasa obrolan kami begitu lama sekarang sudah pukul 19.00 obrolan yang cukup panjang daripada pertemuan yang kemarin-kemarin.
"Sebaiknya aku harus segera pulang. Aku tidak mau ketinggalan bus terakhir" ucapku berpamitan.
"Biasanya kau membawa motor?" tanya Rino.
"Iya, tapi beberapa hari ini ada orang yang selalu memintaku untuk mengantarnya dengan naik bus" ucapku sebenarnya semenjak bertetangga dengan Kevin dia sering memintaku untuk naik bus saja dan aku tidak tahu kenapa terkadang aku menuruti permintaanmya yang konyol itu.
"Siapa pacarmu?" tanya Rino.
"Bukan hanya anak SMA yang menjadi tetangga kostku"
"Daripada kau menunggu lama atau ketinggalan bus, lebih baik aku mengantarmu pulang. Tapi jika kamu menginzinkannya, aku tak akan memaksamu" ucap Rino, aku berfikir sebentar dan sepertinya Rino memang tidak bermaksud apa-apa. "Baiklah kau boleh" ucapku sedikit pelan.
"Benarkah? Terima kasih"
"Tidak harusnya aku yang berterima kasih, aku malah jadi merepotkanmu"
"Bukan untuk itu aku berterima kasih. Tapi terima kasih kau mulai membuka diriku terhadapku. Aku janji tidak akan membuatmu kecewa lagi"
"Sudahlah, tak perlu aja janji diantara kita selain perjanjian kerjasama ini" balasku dengan senyuman, meskipun hatiku senang hari ini tapi aku belum siap untuk memberikan perasaan lebih padanya.
Akhirnya aku dan Rino pulang bersama, selama perjalanan kami hanya mengobrol tentang masalah pekerjaan. Sebenarnya aku ingin bertanya kepada Rino bagaimana perasaanmu setelah kita putus dan hubungan dengan Lala? Tapi sebaiknya aku simpan saja aku tak ingin masa lalu merusak hubungan relasi ini.
Sumber gambar :
https://today.line.me/id/article/5+Alasan+Kenapa+PDKT+Terasa+Lebih+Indah+Daripada+Pacaran+Kamu+Setuju-lwak7B
WARNING! The comment below by @abid12 leads to a known phishing site that could steal your account.
Do not open links from users you do not trust. Do not provide your private keys to any third party websites.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
WARNING - The message you received from @abid12 is a CONFIRMED SCAM!
DO NOT FOLLOW any instruction and DO NOT CLICK on any link in the comment!
For more information, read this post:
https://steemit.com/steemit/@arcange/phishing-site-reported-steemboostup
If you find my work to protect you and the community valuable, please consider to upvote this warning or to vote for my witness.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit