"Attached" - friend

" Pernah punya teman yang attach g?", Tanya si teman, mengawali percakapan kita sepanjang perjalanan Banda Aceh hingga Pare.

Sebenarnya, yang dibicarakan si teman juga orang-orang yang kukenal dekat sekali. Dan Tau juga seberapa attach nya mereka dengan si teman. Oya, attached di sini maksudnya jenis pertemanan yang orangnya nempel terus, gak mesti selalu bareng juga, tapi harus terjangkau.

"Misalnya kayak sekarang ini, mereka bilangnya jangan pergi terlalu lama. Padahal biasanya aku pulang kampung bisa sampe sebulan juga, kan g ketemu juga", lanjutnya lagi, kutanggapi dengan tertawa. Menertawai diri sendiri lebih tepatnya.

Jaman kuliah dulu, ada satu dua teman dekat yang tinggal di Kota berbeda, tapi selalu keep in touch. Setiap kali mereka keluar kota, responku selalu sama ;" berapa lama? mesti selama itu? jangan lama-lama ya", dan masih banyak lainnya. Padahal, walaupun seandainya kita tinggal di Kota yang sama pun, frekuensi kita ketemu juga gak sering-sering amat.

Lebih parahnya lagi kalau ada yang pulang for good, pulang karena sudah selesai masa study nya.

"Kalau kalian pulang, aku gimana?", jadi kalimat yang paling ampuh anggapanku. Seolah-olah, setelah mengucapkan kalimat itu, si teman akan membatalkan kepulangannya haha. Nghayal ya. Tapi itu selalu kejadian, berulang setiap kali ada yang pulang.

"Sebenarnya suka bingung kalau diomongin gitu, cuma ya kalau sendiri juga gitu, mau gimana lagi kan", kujawab sambil tertawa.

Mungkin bukan soalan tiap hari ketemu, atau apalah, tapi mungkin kalau sudah di kota berbeda akan susah untuk dijangkau, akan susah diajak ngobrol kayak biasanya, atau yaaa..cuma gak suka aja si teman rada jauhan kali ya 😁

But, don't you think it's so sweet when someone ask you that?? Laen peu ta peugah ya Kan..sweet mandum 😀

---

Posted from my blog with SteemPress : http://www.rahmanovic27.com/2018/10/07/attached-friend/

---