Mau Membuat Startup? Yuk Ikuti Langkah-langkahnya

Logo by @fundition

Pada postingan sebelumnya saya telah menulis tentang jenis startup sesuai dengan tujuan pengembangannya. Untuk lebih lengkapnya silahkan klik disini.

Setelah kita paham dengan jenis dari Startup tersebut, ada baiknya kita belajar tentang langkah-langkah membuat sebuah Startup agar nantinya kita bisa lebih fokus dalam membangun suatu usaha berbasis Startup.

1. Carilah Masalah untuk Menemukan Sebuah ide

Nah, bagi yang suka cari-cari masalah daripada dibuat berantam, mendingan masalah yang dicari itu dijadikan sebagai ide saja. Jadi akan lebih bermanfaat kalau disalurkan ke hal yang positif. Kita bisa membuat sebuah riset kecil-kecilan di internet untuk menemukan sebuah ide dalam membangun Startup.

Misalnya dalam bidang pertanian, mungkin banyak orang yang susah membedakan apa itu pertanian organik dan an-organik kita bisa membuat Startup mentoring bagi orang-orang yang ingin membangun kegiatan pertanian di lahan yang sempit. Lalu kita juga bisa memberikan solusi bagaimana membangun sebuah pasar online untuk menjual produk-produk pertanian. Bahkan pada startup yang ingin kita bangun nanti, kita juga bisa membuat Startup untuk beasiswa di bidang pertanian.

Intinya disini adalah kita harus rajin dalam mencari-cari masalah melalui berita terkini dan faktual, jangan sampai startup yang ingin kita bangun tidak ada peminatnya.

2. Membuat Bisnis Plan (Flowchart atau MindMap)

Banyak cara untuk menuangkan sebuah ide startup agar nantinya kita tidak lupa dengan ide tersebut, beberapa caranya adalah menuangkan ide ke dalam sebuah flowchart ataupun mindmap. Saya biasanya melakukan kedua hal tersebut. Kita tinggal pelajari saja bagaimana cara membuat sebuah flowchart ataupun mindmap dari internet.

Yang perlu diingat adalah jangan pernah melakukan plagiasi terhadap ide yang ingin kita tulis. Mulailah menghargai diri kita sendiri dengan menuangkan isi dari pikiran kita secara detail. Karena kita akan lebih merasakan kepuasan bila Startup tersebut berhasil dikemudian hari.

Flowchart

MindMap

3. Bangun Relasi Terlebih Dahulu

Biasanya kebanyakan orang yang ingin membangun sebuah usaha atau startup, pasti lebih fokus kepada struktur dari startup yang akan di bangun. Misalnya siapa yang akan menjadi co-founder, marketing, atau desainer produk untuk pengembangan Startup agar berhasil. Tapi, menurut saya ada baiknya kita lebih fokus dalam membangun jaringan atau relasi terlebih dahulu. Biarkan mereka mengetahui terlebih dahulu tentang ide kita. Nanti kalau relasi tersebut sudah bersedia menjadi investor, barulah kita pikirkan masalah struktur.

Kalau pada ecosystem steem blockchain kita bisa mulai bergabung pada discord fundition, karena disana banyak orang-orang hebat yang mau berbagi dengan kita mengenai pengalaman mereka membangun sebuah startup. Fundition adalah sebuah platform crowdfunding berbasis blockchain dan disini kita bisa mengajukan ide Startup yang akan dibuat dengan gratis dan terdesentralisasi. Artinya akun yang kita miliki nantinya hanya kita yang mempunyai otoritas dan tidak bisa di block atau di banned oleh siapapun termasuk pemilik platform tersebut.

4. Lakukan Survey Pasar

Seperti halnya prinsip supply demand, untuk melihat produk yang akan dikembangkan dalam bentuk Startup, ada baiknya kita melakukan survey pasar terlebih dahulu, setelah itu kita coba tes untuk menjual produk yang kita miliki pada orang terdekat, dan minta mereka untuk membantu mempromosikan produk yang akan kita jual. Setelah itu minta mereka (konsumen yang tidak termasuk orang terdekat) untuk memberikan masukan dan kritik terhadap produk tersebut agar kita bisa lebih memperbaiki kualitas produk. Hal yang paling penting adalah menjaga kualitas daripada kuantitas, karena biasanya semakin banyak produk yang kita ciptakan, kemungkinan besar bisa membuat kualitasnya menurun.

5. Konsisten Terhadap Startup yang akan dibangun

Konsistensi merupakan hal yang penting bila ingin sebuah Startup yang telah kita bangun menjadi sukses, dan prinsip manajemen sangat dibutuhkan disini. Bila ingin Startup berjalan lancar, jangan lupa untuk melakukan evaluasi secara berkala. Menurut saya bila Startup yang telah dikembangkan selama satu tahun tidak juga mengalami kemajuan, ada baiknya tinggalkan saja dan beralih ke yang lain, agar kita tidak membuang-buang waktu terlalu lama, pastinya modal juga akan terkuras habis. Namun, kalau tidak ingin rugi ya tidak perlu membuat Startup atau berbisnis. Itulah yang menjadi prinsip yang selalu saya terapkan dalam memulai usaha.

6. Perluas Jaringan Bisnis

Kalau orang lain biasanya melihat sukses atau tidaknya sebuah Startup yang telah dibangun pada jangka waktu 6 bulan, tetapi bagi saya jangka waktu tersebut sangatlah singkat. Karena itu saya lebih memilih melihat perkembangan itu dalam jangka waktu 1 tahun, walaupun akan menghabiskan lebih banyak modal, akan tetapi tingkat kematangan suatu Startup sudah bisa diuji setelah 1 tahun.

Ketika Startup yang kita bangun sudah memberikan hasil, pada tahap ini kita sudah bisa memilih orang-orang yang siap membantu dalam memperluas jaringan bisnis dari Startup yang kita miliki. Karena pada tahap ini kita akan repot kalau harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri, apalagi kalau itu menyangkut laporan keuangan. Kita harus mencari orang yang bisa fokus mengelola arus keluar masuk keuangan tersebut. Karena kalau sudah begini, pastinya akan lebih banyak para investor yang melirik startup yang telah kita bangun dengan susah payah. Jangan sampai kesempatan hilang karena kita tidak mampu mengelola apa yang telah dikembangkan selama ini.

All the photos taken from Google

Salam,
@fararizky