Electric cigarettes are more dangerous than tobacco cigarettes

electric cigarette

TIMESMALANG, JAKARTA - Cigarettes have been proven to be detrimental to health. Nicotine substances contained in cigarettes can make the blood flow in the body to freeze, this also makes the nerves of importance in the body tense. If you have this, the risk of stroke, heart attacks and other deadly diseases can attack the body very easily.
Quoted from Vemale, not only non-electric cigarettes are at risk for bad health. Electronic cigarettes (vape) also have a risk that is not less big. Nicotine that is on electric cigarettes even believed to make the risk of stroke and cancer is greater in the body.
Scientists at the Karolinska Institute in Sweden found that electric smokers will experience an increase in heart rate, pulse rate and blood pressure when compared with people who do not smoke. Within the first 30 minutes after smoking, the researchers found if the body had elevated blood pressure, pulse, heart and arterial tightening.
"One thing we see easily from the effects of electric smokes that contain nicotine is that smokers have an increase in blood pressure.He smokers also experience conditions where the arteries in his body tighten.If smoking is done in the long term, the risk of stroke increases many times. risk of other deadly diseases, "said Magnus Lundback, a researcher from the Karolinska Institute.
Given the dangerous side effects of smoking, make sure that you avoid or stop smoking. / Should replace with other things that do not harm health. (*)

   *Merokok Vapor Lebih Berbahaya Dibandingkan  tembakau*      

Metrotvnews.com, Jakarta: Tak sedikit orang yang beralih ke rokok vapor untuk menghilangkan kebiasaan merokok dengan tembakau. Namun, menurut sebuah penelitian, remaja yang menghirup rokok elektrik memiliki risiko berbahaya dua kali lipat dibandingkan rokok tembakau.
Rokok elektrik atau vapor adalah alat berbaterai yang memanaskan cairan hingga berubah menjadi uap dan bisa dihirup.
Para peneliti dari University of Waterloo di Kanada menemukan bahwa para siswa kelas 7 hingga 12 yang merokok vapor berisiko 2,16 kali lipat lebih rentan dibandinkan mereka yang merokok biasa.
Menurut data dari Canadian Student Tobacco, Alcohol and Drugs Survey, sekitar 10 persen dari siswa sekolah menggunakan rokok vapor, yang dianggap dapat menghilangkan kebiasan merokok.
"Sejak rokok vapor dipasarkan, ada banyak perdebatan apakah penggunaan ini dapat berpengaruh pada kebiasaan merokok. Pada remaja, hasilnya positif," ujar Bruce Baskerville dari University of Waterloo.
Rokok vapor juga mengandung nikotin, namun kandungan berbahaya di dalamnya tak sebanyak rokok tembakau seperti TAR atau karbon monoksida.
"Sementara bukti awal menunjukkan bahwa rokok vapor mengandung lebih sedikit bahan kimia beracun daripada rokok tradisional, temuan kami menunjukkan bahwa potensi peningkatan penggunaan rokok yang berbahaya dapat terjadi karena penggunaan rokok terus meningkat di kalangan populasi remaja," papar Baskerville.

Source image/story: times malang.com