Sebulan Tanpa Rokok, Begini Rasanya

Rokok mengandung ribuan jenis zat kimia yang dapat merusak tubuh. Pengaruh fatarl merokok itu sendiri tidak langsung dapat dirasakan dalam satu batang hisap saja. Akan tetapi sebatang rokok dapat memengaruhi kelancaran peredaran darah manusia.

Tulisan saya sebulan tanpa rokok merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya berjudul Berhenti Merokok Selama Ramadan Sampai Selamanya. Tulisan tersebut mengulas tips yang dapat dimanfaatkan bagi yang ingin berhenti merokok. Pembaca mungkin penasaran apakah tips yang saya ulas itu berhasil. Dari empat tips yang ulas, sesuai pengalaman pribadi saya, cara paling ampuh untuk berhenti merokok adalah komitmen yang kuat.

Saya bukan termasuk pribadi yang menggunakan teknik berhenti merokok dengan mengonsumsi makanan jenis tertentu. Hal ini dapat dimaklumi sebab tidak semua orang disiplin dalam mengatur pola makanan. Bagi saya itu termasuk hal sulit. Apalagi jika tidak ada orang yang memotivasi atau membantu kita melakukannya. Pola mengatur makanan agar bisa berhenti merokok lebih cocok bagi yang beristri.

Berhenti merokok bukanlah perkara mudah. Perokok berat pasti sangat merasakannya. Sehari tanpa rokok membuat gelisah menjadi-jadi, segala pekerjaan rasanya tidak nyaman dikerjakan. Konsentrasi buyar. Segala seuatu pekerjaan tidak dapat dilaksanakan maksimal. Sebagian orang tidak percaya gejala-gejala “negatif” akibat berhenti merokok. Sesuai tulisan saya sebelumnya, hilangnya konsentrasi akibat berhenti merokok sebab tubuh sudah tidak terbiasa lagi tanpa nikotin yang terkandung dalam rokok.

Tulisan saya kali ini sebenarnya wujud dari tekad memperkuat komitmen berhenti merokok. Biasanya saya hanya sanggup berhenti merokok selama lima hari. Setelahnya, saya bisa menghisap rokok 7 batang sekali duduk. Jumlah yang sangat banyak bagi saya yang bukan perokok berat.

Saya menegaskan bahwa lingkungan sangat memengaruhi kita untuk berhenti merokok atau tidak. Saya menyarankan, bagi Anda yang ingin berhenti merokok untuk berteman dengan orang-orang nonperokok. Mereka dapat sekaligus memotivasi kita berhenti merokok. Pernah suatu waktu usai salat tarawih saya melihat jamaah menghisap rokom Mild. Merek rokok yang sama seperti saya hisap.

Asap rokok yang keluar dari mulut jemaah tersebut membuat pikiran saya tak karuan. Wajahnya nampak sangat menikmati. Pikiran ingin merokok walaupun sebatang bergelimang. Bahkan saya bermimpi merokok sangat banyak sambil tertawa ria. Rasanya aneh sekali.

Alhamdulillah, selama Ramadan, tekad saya berhenti merokok masih kuat. Perlahan saya mulai terbiasa melihat orang dan tak ingin mengisapnya lagi meskipun. Khawatirnya, setelah satu batang saya isap, maka berlanjut ke batang kedua dan seterusnya. Sebulan tanpa rokok, saya merasakan badan saya semakin segar.

Mudah-mudahan keinginan saya berhenti merokok sampai selamanya berhasil. Ayo, berhenti merokok!

Picture: 1, 2, 3

Jumat, 15 Juni 2018
Warkok Ulee Tutue, Meureudu