Ingin Berhenti Merokok? Jangan 'Transit' ke Rokok Elektrik

in health •  7 years ago 


Sumber

Sahabat stemians, apakah Anda sekarang masih menjadi perokok berat? Bila perlahan-lahan Anda ingin berhenti dari kebiasaan buruk ini, jangan pernah beralih ke rokok elektrik dengan harapan nanti akan bisa membuang kebiasaan menghisap rokok tembakau atau cengkeh seperti selama ini. Pasalnya, menurut sebuah penelitian yang didanai oleh National Health Institutes of Amerika Serikat, rokok elektronik jauh lebih berbahaya.

Dari hasil penelitian tersebut malah ditemukan fakta yang sangat mengejutkan lagi. Bahwa setiap perokok yang berhenti dengan bantuan rokok elektronik, kemudian memberi dampak pada orang lainnya yang kerap terpapar rokok elektrik justru menjadi pengguna rokok elektrik.

Jadi alih-alih ingin berhenti merokok dengan ‘transit’ pada rokok elektrik, justru membuat resiko lebih besar dan mendorong orang lain untuk jadi perokok juga lebih gencar. Karena itu hentikan rencana beralih ke rokok elektrik untuk kemudian pensiun sebagai perokok. Carilah pola dan formlua treatment yang lain untuk terlepas dari kecanduan nikotin tersebut.

Penelitian yang dipimpin oleh Associate Professor Samir Soneji dari Dartmouth Institute juga menyimpulkan bahwa penggunaan rokok elektrik saat ini lebih banyak gangguan tingkat populasi dari pada manfaat.

Saya sendiri pernah menjadi perokok berat saat masih duduk di bangku kuliah sekitar tahun 1992-1994. Namun kemudian bisa berhenti total tanpa harus mengikuti treatment apapun. Saat ingin berhenti dengan alasan kesehatan, maka saya pun konsisten berhenti. Bilapun sekarang saya merokok karena tak mau jadi perokok pasif di tengah kepungan asap para sahabat yang terus mengepulkan asap, saya tidak lagi menemukan rasa atau kenikmatan merokok. Sebaliknya, yang terasa di mulut saya adalah rasa pahit dan aneh yang kemudian membuat mulut, bibir, wajah dan pakaian berbau tidak sedap, bau asap rokok.

Ayo hidup sehat tanpa rokok.

@zainalbakri

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

dulu juga saya perokok saat masih kuliah, namun sekarang sudah tidak merokok lagi (sudah 7 tahun berhenti sampai sekarang).

alasan saya berhenti merokok adalah saya tidak ingin menyiksa keluarga saya terutama anak saya.

Alhamdulillah sampai sekarang saya masih kuat untuk tidak merokok walaupun sering menjadi perokok pasif....

semoga ketabahan dan kesabaran ini bisa terus saya pertahankan...

Salam Sehat Tanpa Rokok...

Pengalaman yang menarik, orang-orang yang sukses sudah banyak berhenti merokok, karena kesehatan sangat tergantung sama orangnya, berhenti merokok merupakan bagian menjaga kesehatan tubuh tetap sehat, sang meunan bang @zainalbakri

nyoe meunan teungku basyir

Saya sudah berhenti merokok pak @zainalbakri
Saat saya berheti merokok kemaren di saat saya pengin rokok saya makan sperti permen atau apa yang bisa membuat saya hilang kepinginnya untuk rokok..

ooo saya kira rokoknya dimakan. hehehe.

betul pak @zainalbakri
jika ingin berhenti merokok maka berhentilah, bukan pintah ke rokok elektrik.
itu namanya bukan berhenti tapi transisi saja.

iya nisa. pokoknya nisa jangan merokok ya

Bang Kameng hana ji meurukok batuk chiet he he he Canda.

dia batuk karena salah isap ilyas

postingan yng bagus..👍👍

thanks ya

biasanya masyarakat baru berhenti merokok kalau sudah sakit parah ,msal sudah kanker tenggorokan seperti di label kotak rokot tersebut

nah benar begitu syawal. kita salah ambil keputusan ya

Ketika mantan perokok berbicara tentang bahaya rokok.. Adaa gituu Bang @zainalbakri.. 😂😂

Wahhh... saya belum bisa seperti anda ini Pak @zainalbakri Saya masih harus menakutkan diri saya dulu mungkin baru bisa beralih intuk tidak merokok...

Bapak saya sediain stok permen sebagai pengganti rokok. Nanti kalo lagi kumpul sama teman2nya saat kerja, yg lain merokok nah.. Bapak saya ngemil permen😅

tetap aja jadi terpapar asap dan jadi perokok pasif. itu juga bahaya sawit

Iya juga ya pak -_- nanti sawit sampaikan ka bapak