Bagaimana Mencegah Penularan Difteri ???
Difteri adalah penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, gagal jantung, lumpuh, hingga berujung kematian. Penularannya melalui udara ketika penderita difteri batuk atau bersin. Vaksinasi difteri pada anak maupun orang dewasa berfungsi untuk timbulnya kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab penyakit tersebut.
Diphtheria is a disease that can cause respiratory problems, heart failure, paralysis, and death. Transmission through the air when people with diphtheria cough or sneeze. Diphtheria vaccination in children and adults to function for the emergence of immune to the bacteria that cause the disease.
Umumnya pemberian vaksinasi difteri bersama dengan vaksin lain dilakukan pada usia bayi 2, 3, dan 4 bulan, sesuai dengan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017. Vaksinasi itu dikenal dengan DTP, sebagai upaya perlindungan terhadap penyakit difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertussis). Jika vaksin yang diberikan jenis DTPa, maka vaksin diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Generally, diphtheria vaccination along with other vaccines is performed at infants 2, 3, and 4 months, according to data from the Indonesian Pediatric Association (IDAI) in 2017. The vaccination is known as DTP, in an attempt to protect against diphtheria, tetanus and whooping cough (pertussis). If the vaccine is given DTPa type, then the vaccine is given at age 2, 4, and 6 months.
Anak berusia lewat dari 7 tahun ke atas dan orang dewasa diberikan rekomendasi untuk memperoleh vaksinasi Td atau Tdap. Dilanjutkan dengan pemberian vaksinasi ulang minimal setiap 10 tahun sekali.
Children aged 7 and older and adults are recommended for Td or Tdap vaccinations. Followed by re-vaccination at least every 10 years