Admire the Beauty of Blue Eye Muslims of Portuguese Lives in Aceh

in history •  7 years ago  (edited)

Indigenous tribes in Indonesia do not have beautiful blue eyes.

image
image
People living in Indonesia on average have dark brown eyes or black. Blue eyes are only obtained from those who are descent Europeans such as artists who adorn televisions.

In addition to those who often present on the screen, people with blue eyes in Indonesia was in Aceh. Some Muslim girls in Aceh have brownish blue eyes and also have blonde hair. It is said that they are descendants of the Portuguese who once stopped in Aceh. Here is the story of the blue eyes of Aceh who has a remarkable beauty.

Suku asli di Indonesia tidak memiliki mata biru yang indah. Orang yang tinggal di Indonesia rata-rata memiliki mata yang berwarna coklat gelap atau hitam. Mata biru hanya didapatkan dari mereka yang merupakan peranakan orang Eropa seperti artis-artis yang menghiasi pertelevisian Indonesia.

Selain mereka yang kerap hadir di layar kaca, manusia dengan mata biru di Indonesia ternyata ada di Aceh. Beberapa gadis muslim di Aceh memiliki mata biru kecokelatan dan juga memiliki rambut pirang. Konon, mereka adalah keturunan orang Portugis yang dahulu pernah singgah di Aceh. Berikut kisah si mata biru dari Aceh yang memiliki kecantikan luar biasa.

The Origin of Blue Eyes from Aceh

image
image
There are two versions of the story that reveal about the origin of this Lamno Bulek. The first version says that this blue-eyed offspring comes from Portuguese colonization in Aceh at the beginning of the 16th century. When the people will find spices to Indonesia they enter Aceh and finally settled there. Some of the men from the troops married Acehese girls and eventually produced offspring with beautiful brownish blue eyes.
image
image
Furthermore the second version explains that the offspring of blue eyes called Bulek Lamno started when the Portuguese warships were stranded in Aceh. At that time King Daya arrested anyone who is still alive. If they want to be helped then they must convert to Islam but refuse to return to the sea. From here the men of the Portuguese married and produced many offspring.

Asal Muasal Mata Biru dari Aceh

Ada dua versi cerita yang mengungkapkan tentang asal-usul dari Bulek Lamno ini. Versi pertama mengatakan bahwa keturunan bermata biru ini berasal dari penjajahan bangsa Portugis di Aceh pada awal abad ke-16. Saat bangsa itu akan mencari rempah ke Indonesia mereka masuk ke Aceh dan akhirnya menetap di sana. Beberapa pria dari pasukan itu menikah dengan gadis Aceh dan akhirnya menghasilkan keturunan dengan mata biru kecokelatan yang indah.

Selanjutnya versi kedua menjelaskan bahwa keturunan mata biru yang disebut Bulek Lamno ini dimulai ketika kapal perang Portugis terdampar di Aceh. Kala itu Raja Daya menangkapi siapa saja yang masih hidup. Jika mereka ingin ditolong maka harus masuk Islam namun jika menolak dipersilakan kembali ke lautan. Dari sini para pria dari Portugis menikah dan menghasilkan banyak keturunan.

Location Bulek Lamno Stay

Most of the population with the characteristics of bluish-brown eyes, white skin, hair and blond hair is in District Lamno. They are scattered in several villages that once belonged to the Daya empire such as Ujong Muloh, Kuala Daya, Gle Jong, Lambeso and Teumarem. These villages are located on the west coast of Aceh and face to face with the Indian Ocean.

When Aceh was hit by the tsunami several years ago, many of these Lamno Bulek eventually moved to various places. On average they choose to live in a city that is easily accessible and willing to accept the uniqueness of the physical that sometimes for some people of Aceh is considered strange and not the same as the locals.

Lokasi Bulek Lamno Tinggal

Sebagian besar penduduk dengan ciri-ciri bermata coklat kebiruan, kulit putih, dam rambut pirang ada di Kecamatan Lamno. Mereka tersebar di beberapa desa yang dahulu pernah masuk ke dalam kawasan kerajaan Daya seperti Ujong Muloh, Kuala Daya, Gle Jong, Lambeso, dan Teumarem. Desa-desa ini terletak di pesisir barat Aceh dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Saat Aceh diterjang tsunami beberapa tahun silam, banyak dari Bulek Lamno ini yang akhirnya pindah ke berbagai tempat. Rata-rata mereka memilih tinggal di kota yang mudah diakses dan mau menerima keunikan dari fisik yang kadang bagi beberapa warga Aceh dianggap aneh dan tidak sama dengan warga lokal.

The Number of Thinning

image
image
Unfortunately, when the tsunami struck several years ago, many of these descendants were lost and died. Not even more than 40 percent of the residents of this Portuguese descent who survived. Eventually they chose to leave their hometown and chose to go to other areas with the small community they formed.
image
image
Bulek Lamno is also known to often close themselves to the outside world. They prefer to live simply and not get involved with the local Acehnese. For whatever reason, they prefer to associate with people who have the same physical state.

Jumlah Semakin Menipis

Sungguh disayangkan, saat bencana tsunami datang beberapa tahun yang lalu, banyak dari warga keturunan ini yang hilang dan meninggal dunia. Bahkan tidak lebih dari 40 persen sisa warga keturunan Portugis ini yang berhasil bertahan hidup. Akhirnya mereka memilih pergi dari kampung halaman tempat mereka tinggal dan memilih pergi ke daerah lain dengan komunitas kecil yang mereka bentuk.

Bulek Lamno juga dikenal kerap menutup diri dengan dunia luar. Mereka lebih suka hidup dengan sederhana dan tidak terlibat banyak dengan penduduk lokal Aceh. Entah apa alasannya, mereka lebih suka bergaul dengan orang yang memiliki keadaan fisik yang sama.

Become an Aceh Youth Peasant

Beauty and also the elegance of the descendant girl from Portugal this certainly attracted the attention of many people there. Some unmarried youths even choose to live around the village of Bulek Lamno. They will be looking for girls who are ready for marriage until they can.

The phenomenon of a girl with blue eyes and blond hair in Aceh is very interesting. Many say that Muslims with blue eyes is really beautiful. They not only have their physical advantages, but also have the goodness of morality that makes many people want to marry him.

This is the story of a blue-eyed Muslim from Aceh. Although they are descendants of Portuguese, Bulek Lamno remains an Indonesian citizen and part of us all. Hopefully Bulek Lamno still exists to enrich genetic diversity in Indonesia.

Menjadi Buruan Pemuda Aceh

Kecantikan dan juga kemolekan dari gadis keturunan dari Portugis ini tentu menarik perhatian banyak orang di sana. Beberapa pemuda yang belum menikah bahkan sengaja memilih tinggal di sekitar perkampungan dari Bulek Lamno. Mereka akan mencari gadis-gadis yang siap nikah untuk dipinang sampai dapat.

Fenomena gadis dengan mata biru dan berambut pirang di Aceh sangatlah menarik. Banyak yang bilang kalau muslim dengan mata biru itu sungguh cantik. Mereka tidak hanya memiliki kelebihan fisiknya saja, tapi juga memiliki kebaikan akhlak yang membuat banyak orang ingin menikahinya.

Inilah kisah dari muslim bermata biru yang berasal dari Aceh. Meski mereka keturunan dari Portugis, Bulek Lamno tetaplah warga negara Indonesia dan bagian dari kita semua. Semoga Bulek Lamno tetap ada untuk memperkaya keragaman genetis di Indonesia

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  7 years ago Reveal Comment

You got a 6.90% upvote from @steembloggers courtesy of @faisfaisal1982!

WARNING - The message you received from @dedekmanish is a CONFIRMED SCAM!
DO NOT FOLLOW any instruction and DO NOT CLICK on any link in the comment!
For more information, read this post: https://steemit.com/steemit/@arcange/phishing-site-reported-steemlove
Please consider to upvote this warning or to vote for my witness if you find my work to protect you and the community valuable. Your support is really appreciated!