Hamzah Fansuri : Sastrawan, Sufi dan Penasihat Kerajaan Aceh Darussalam

in history •  7 years ago  (edited)

Bagi kamu2 yang suka wet-wet atau bahasa kerennya yg suka traveling pasti ga asing dengan nama Ujong Pancu, dan legenda Hamzah Fansuri (hahaha, legenda). Memang menurut beberapa sumber ujong pancu adalah tempat dimana salah satu ulama Aceh ini dimakamkan, meskipun keabsahan pendapat ini masih diragukan, disamping itu terdapat pendapat2 lainnya mengenai dimana beliau dimakamkan. yang menarik, Akhir-akhir ini saya sering mendengar pendapat2 yang memang menyebar luas dan diyakini oleh sebagian besar masyarakat Aceh mengenai Hamzah Fansuri. Namun sebagian besar informasi tersebut mempunyai sumber yang tidak jelas bahkan cacat logika. berikut ini sekilas mengenai Hamzah Fansuri.
image
foto: bukan ujung pancu 😜 Cuma pantai yg menuju arah ujong pancu

Hamzah Fansuri adalah seorang sufi, sastrawan dan juga salah satu ulama dan penasihat kerajaan Aceh Darussalam. Karya-karyanya banyak mengandung pro dan kontra sehingga namanya selalu menjadi bahan yang hangat untuk diperbincangkan.
Mengenai tempat lahir, tanggal lahir serta wafatnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa pendapat yang cukup kuat mengenai hal-hal tersebut. kata Fansur berasal dari bahasa Arab yang berarti barus, oleh karena itu kuat dugaan beliau lahir di kota Barus, Sumut. Berikut salah satu fakta nyeleneh yg paling sering saya dengar:

Pemenggalan Kepala Hamzah Fansuri oleh Nuruddin Ar-Raniry
1.Hamzah Fansuri diperkirakan hidup antara abad ke 16 sampai awal abad ke 17, yaitu pada masa kerajaan Aceh Darussalam dipimpin oleh Sultan Alauddin Riayah Syah (1588-1604). Hamzah Fansuri diperkirakan meninggal sekitar tahun 1590. di sisi lain,
2.Nuruddin Ar-Raniry Lahir di Gujarat sekitar akhir abad ke 16, dan mulai menetap di Aceh pada tahun 1637, dan wafat pada 21 september 1658.

Jadi, jelaskan kenapa mustahil bin mustahal bagi Nuruddin Ar-Raniry untuk menghukum mati Hamzah Fansuri? Namun, memang benar bahwa Nuruddin Ar-Raniry sangat menentang paham wahdatul wujud yang dianut oleh Hamzah Fansuri, sehingga pada saat Nuruddin menjabat sebagai Penasihat kerajaan beliau memberantas ajaran Hamzah Fansuri, tidak hanya melalui argumentasi ilmiah atau keagamaan, tetapi juga dengan kekerasan fisik. Hampir semua tulisan beliau mengenai ajaran tasawuf dimusnahkan dengan cara dibakar, penganut-penganutnya dituntut, bahkan ada beberapa diantara mereka yang dihukum mati. Akibat dari pemusnahan ini karya-karya Hamzah Fansuri yang dapat bertahan hingga hari ini hanya berjumlah 32 ikatan syair.
sumber: seminar2 tentang hamzah fansuri di UIN Ar-Raniry dan Episentrum. as well as Melayuonline . com
next post saya akan sedikit memberi gambaran mengenai pemikiran mantan Qadi Aceh yg 1 ini 😊
#aceh #kerajaanAcehDarussalam #HamzahFansuri #NuruddinAr-Raniry #sejarah #jasmerah

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thank you for this Interesting information sista, I was wonder about this story since I visited ujung pancu last week and I heard unfortunately women are prohibited visiting his cemetery area.

you are welcome, actually I have idea to write about it right after you talked about him. there are many stories which sounds more like legend than reality, such us I've once heard from the older that when Hamzah dies the blood from his neck make a Lailahaillah caligraph. while actually there is no manuscript or evidences that he died because someone cut off his head. I guess because it's been so long, people got confuse about the killing of his students with the death of hamzah. again, there is no strong evidence, however, in the last study i ever heard, some of aceh's historian believe that he died peacefully in kp. Oboh at Aceh Singkil.