Syaikh Abdur Rauf Al-Fansuri atau lebih dikenal Teungku Syiah kuala (w. 1105 H/1693 M) adalah ulama besar dan tokoh tasawuf dari Aceh yang pertama kali membawa dan mengembangkan Tarekat Syattariah di Indonesia, ia juga sering di sebut sebagai Wali Tanah Aceh.
sumber
Pada sekitar tahun 1604 H/1643 M, ketika kesultana Aceh berada dalam pemerintah Sultanah Safiatuddin Tajul Alam (w. 1675), Syaikh Abdur Rauf berangkat ke tanah Arab dengan tujuan mempelajari agama. Ia kemudian bermukim di Mekah dan Madinah untuk menambah pengetahuan tentang ilmu Al-Qur'an, Hadis, Fikih, dan Tafsir serta mempelajari Tasawuf.
Kemudian ia kembali ke Aceh sekitar tahun 1083 H/1662 M dan segera mengajarkan serta mengembangkan tarekat itu. Tarekat yang diajarkannya bertujuan untuk membangkit kesadaran akan Allah SWT, dalam batin manusia. Murid yang berguru kepadanya amat banyak dan berasal dari berbagai daerah di nusantara. Di antara murid-muridnya banyak yang menjadi Ulama besar, salah satunya Syaikh Burhanuddin dari Ulakan (Pariaman, Sumatra Barat). Ia juga sering berkunjung ke berbagai daerah di Sumatra dan Jawa.
Syaikh Abdur Rauf menjadi Mufti Kerajaan Aceh yang kala itu di perintah oleh Sultanah Safiatuddin Tajul Alam. Dengan dukungan Kerajaan ia berhasil menghapus ajaran Salik Buta (tarekat yang sudah ada sebelumnya) dalam masyarakat Aceh, yaitu ajaran yang menyatakan bahwa para salik (pengikut tarekat) yang tidak mau bertaubat, harus dibunuh.
Kemudian Syaikh Abdur Rauf menulis 21 kitab yang terdiri dari, 1 kitab tafsir, 2 kitab hadis, 3 kitab fikih, dan sisanya kitab tasawuf.
Kitab Tafsir yang berjudul Tarjuman al-Mustafid (Terjemahan Pemberi Faedah) merupakan kitab tafsir pertama yang di hasilkan di Indonesian dan berbahasa Melayu.
sumber
Salah satu kitab Fikih yang berjudul Mir'at at-Tullab fi Tahsil Ma'rifatih Ahkam asy-Syar'iyah al-Maliki al-Wahhab (Cermin bagi Penuntut Ilmu Fikih Pada Memudahkan Mengenal Segala Hukum Syariah Allah). Kitab ini di tulis atas pemerintah Sultanah Safiatuddin Tajul Alam.
sumber
Di bidang Tasawuf antara lain:
- Umdat al-Muhtajin (Tiang orang-orang yang memerlukan).
- Kifayat al-Muhtajin (Pencukup Para Pengenban Hajat).
- Daqaiq al-Huruf (Detail-detail Huruf).
- Bayan Tajalli (Keterangan tentang Tajalli).
sumber
Syaikh Abdur Rauf al-Fansuri atau Syiah Kuala wafat pada tahun 1693 dalam usia 73 tahun. Ia dimakamkan di samping masjid yang di bangunnya di Kuala Aceh, Desa Dayah Raya Kecamatan Kuala, sekitar ±15 km dari kota Banda Aceh. Makamnya dianggap suci dan setiap harinya ramai di kunjungi para peziarah.
sumber
sumber
Ikuti @miesbah