BETTERLIFE THE DIARY GAME (Kamis, 13 Mei 2021) "KEGIATAN ZIARAH KE MAKAM ABU BIREUEN"

assalamu'alaikum teman-teman.

Bismillah, hari ini kita akan menulis sedikit coretan yang tidak begitu sempurna, namun semoga teman-teman membaca nya dan menikmati bacaannya serta memberikan sedikit saran bahkan edukasi lain nya. Coretan ini merupakan suatu curahan yang tersurat dan tersirat kita lebih giat lagi dalam membangun generasi penulis yang akan datang.

Hai teman-teman, apa kabarnya? baik ya.

pukul 05:00 WIB tiba lah waktu subuh suara azan pun terdegar, saya langsung buru2 Bagun supaya dapat shalat berjamaah.
shalat pun sudah selesai. suara takbiran terdengar cukup merdu, yang di pandu oleh imam shalat karena hari ini merupakan hari raya idul Fitri, saya pun agak sedikit lama duduk di masjid mengikuti takbiran. setelah itu saya pun langsung pulang untuk mandi setelah selesai mandi saya pun makan sedikit sebelum pergi shalat aid. .

setelah selesai shalat, saya sempat berziarah sebentar ke makam Tgk H Kasem TB atau yg lebih di kenal dgan Abu Bireuen

MAKAM ABU BIREUEN

di sini akan sedikit saya uraikan biografi Abu Bireuen, Abu Kasem Tb lahir dan berasal dari Lama Inong, salah satu desa di Kecamatan Kuala Bate, Aceh Barat Daya. abu semenjak kecil belajar di Desanya, Lama Inong kepada orang tuanya yang juga seorang teungku dan memahami agama.Abu Kasim TB kemudian merantau ke Aceh Selatan tepatnya di Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan yang dipimpin oleh Abuya Syekh Haji Muda Waly.
Setelah beberapa tahun belajar di Dayah Darussalam Labuhan Haji, sekitar 6 tahun, beliau kemudian diminta oleh gurunya ketika di Dayah Darussalam Labuhan Haji (Abu Abdul Aziz Samalanga) untuk membantu mengajar di Dayah Mudi Mesra Samalanga. Karena sepulangnya Abon Samalanga dari Dayah Darussalam Labuhan Haji pada tahun 1958, Abon Samalanga ditunjuk untuk memimpin dayah, melanjutkan estafet kepemimpinan Syekh Hanafiyah Abbas.
Setelah beberapa tahun menjadi guru di Dayah Mudi Mesra Samalanga, pada tahun 1968 beliau menikah, dan kemudian pindah dari Mudi dan menetap di tempat Isterinya di Meureudu.
Dan pada tahun 1982, Abu Kasem Tb pernah mencalonkan diri sebagai salah satu anggota dewan perwakilan rakyat melalui PPP dan beliau terpilih.
Genap lima tahun Abu Kasim TB menjadi wakil rakyat, pada akhir masa jabatannya sekitar tahun1987, beliau diminta muridnya Abu Teunom Teungku Muhammad Basyah untuk melanjutkan kepemimpinan Dayah Darul Istiqamah Bireuen setelah musibah yang menimpa Abu Teunom sepulang menyampaikan presentasi makalah di Banda Aceh pada acara Inshafuddin. Maka permintaan Abu Teunom Teungku Muhammad Basyah yang juga pernah menjadi muridnya itu dipenuhi oleh Abu Kasem Tb.

Lebih kurang 18 tahun berikutnya Abu Kasim TB mendidik murid-murid dan menanamkan petuah-petuah dan nasihat yang berharga kepada murid-muridnya. Selain itu beliau juga berinteraksi dengan masyarakat luas terutama di Bieruen. Sehingga beliau kemudian dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Abu Bieruen. Walaupun beliau berasal dari Aceh Barat Daya, namun kiprah keulamaan Abu Muhammad Kasem TB bersinar di tempat perantauan, sehingga tecium harumnya hingga ke kota kelahirannya Aceh Barat Daya..
inilah cerita hari ini semua yang terbaik .

Salam @abdulazizz

Saya ucapkan Terima kasih kepada @anroja yang telah mengajak saya ajakan di The Diary Game.

Terimakasih juga kepada:
@ steemcurator08 , @muzack1 , @radjasalman , @nazarul , @el-nailul , @inwi , @ ikhsan01 dan komunitas Asia Tenggara