THE DIARY GAME, 30 SEBTEMBER 2020; Hobi dan Silaturrahmi

Hai Sahabat steemian semua! Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat walafiat.

Rabu, 29 September 2020.
Hari ini saya memulai kegiatan dengan mengajar Bahasa Arab di kelas 3 Dayah Ummul Ayman 2, Meurah Dua, Pidie Jaya. Setelah selesai mengajar saya pergi ke "Darul Ayyam" yang berada di belakang dayah Ummul Ayman 2. "Darul Ayyam" adalah sebutan untuk tempat saya memelihara ayam. Darul artinya rumah dan Ayyam adalah ayam (tapi bukan Bahasa Arab ya). Hehe

Setiap hari saya suka memberi makan ternak yang saya pelihari di belakang dayah. Memelihara binatang adalah hobi saya sejak kecil, terlebih lagi memelihara ayam. Memberi makan ayam bisa bisa menghilangkan stres.
Setiba di "Darul Ayyam" saya langsung mengambil pakan yang sudah saya beli 3 hari yang lalu. Pakan yang saya berikan kepada ayam tergantung umurnya. Untuk anak ayam umur 0-4 minggu, saya kasih pakan 511-BRAVO. Pakan 511-BRAVO dijual dengan harga Rp.10.000 perkilo. Sedangkan ayam umur 1-2 bulan, saya kasih nasi sisa yang saya campur dengan pakan 511-BRAVO. Sedangkan ayam umur 2 bulan dan dewasa, saya kasih nasi sisa yang saya campur dengan dedak padi (lhek). Nasi sisa adalah hal yang mudah ditemukan di komplek dayah. Di setiap tempat cuci piring sudah disediakan ember untuk membuang sisa nasi. Dan biasanya saya juga dibantu oleh murid saya untuk memberi makan ayam.

Ayam kalkun janta peliharaan saya. Ini adalah kalkun jenis bronze

---

Salah satu jenis ayam yang saya pelihara adalah ayam kalkun jenis Bronze dan Royal Palm. Saya hanya memiliki 4 kalkun dewasa, satu jantan dan 3 betina. Sedangkan anaknya ada 12 ekor, baru netas 2 minggu yang lalu. Dulu saya hanya punya satu pasang kalkun. Saya membelinya di Grong-Grong Pidie dengan haraga Rp.1.100.000 satu pasang.
Kalkun hasil tetasan di "Darul Ayyam" juga saya jual lagi. Biasanya saya jual ke toko penjual ternak di Sigli. Harganya tergantung umur.

• Umur 1 minggu : Rp. 50.000/ekor
• Umur 2 minggu : RP. 70.000/ekor
• Umur 3 minggu : RP. 85.000/ekor
• Umur 1 bulan : Rp. 100.000/ekor
• Umur 2 Bulan : Rp. 140.000/ekor
• Umur 3 Bulan : Rp. 170.000/ekor
• Umur 4 Bulan : Tp. 200.000/ekor

Kalkun jantan bronze

---

Pukul 08.15 saya menyudahi kegiatan di "Darul Ayyam". karena saya harus bersiap-siap untuk mengajar. Pukul 09.00 pas saya ada jadwal mengajar kelas dhuha. Hari ini saya mengajar kitab Bajuri (Fiqh) dan kitab Matan Sanusi (Tauhid) di kelas II.1 Ummul Ayman 2. Ketika sedang berlangsungnya belajar, tiba-tiba datang piket posko membawa lembaran tanda tangan kehadiran dewan guru. Lembaran ini setiap hari dibawa oleh piket posko ke semua kelas.Saya pun langsung menanda tangani kertas yang disodorkan piket posko dengan senyumannya yang manis.

Khaidir, santri kelas 3 asal Cubo, piket posko hari Rabu

---

Hari ini saya ada undangan di Sampoiniet, Lhoksukon, Aceh Utara. Salah satu teman saya yang juga alumni Yaman melaksanakan resepsi pernikahan di rumah kediamannya komplek Dayah Darul Muta'allimin. Namanya adalah Tgk. Hasanul, MA., putra pimpinan Dayah Darul Muta'allimin. Hari ini acara "intat linto" dan besok acara "tueng dara baro". Setelah bermusyawarah dengan teman-teman alumni Yaman yang juga terut diundang, akhirnya kami memutuskan untuk hadir acara di malam hari (malam kamis). Menghadiri acara pesta di malam hari lebih memuaskan. Karena bisa duduk-duduk lama dangan linto baro.

Swafoto saat dalam perjalanan

---

Karena tempat acara agak jauh, jadi kami berangkat pukul 15.00 sore. Pukul 18.15, kami tiba di Sampoiniet. Sebelum masuk ke rumah acara, terlebih dahulu kami singgah di CAFE BRAND KUPIE untuk mengusir rasa pusing yang sudah bersarang di kepala. Saya memesan secangkir jahe susu (jasu) panas, untuk meredakan rasa pusing. Setalah minum jasu seakan tenaga kemabali terkumpulkan. Rasa letih pun hilang.

Secangkir jasu panas belum diaduk

Foto bersama alumni Yaman saat di BRAND KUPIE

---

Setelah menunaikan shalat magrib sekaligus menjamakkan shalat insya di waktu magrib (jamak takdim), barulah kami berangkat menuju rumah acara. Di sana kami disambut langsung oleh linto baro dengan senyumannya yang khas. Kami langsung diarahkan ke dalam rumah untuk menyantap kenduri. Kami duduk lesehan di ruang tamu. Ruang tamunya luas. Pelaminan juga sudah siap dihias. Indah sekali.
Setelah makan kemudian kami mengambil beberapa foto bersama linto baro untuk diabadikan di sosmed dan tentunya untuk saya masukan di diary ini.

Setelah itu kami duduk di luar bersama linto baro. Sambil minum kopi, kami bercengkrama dan mengenang masa-masa indah dulu ketika masih menuntut ilmu di Tarim, Yaman. Sesekali kami tertawa serentak ketika mendengar cerita lucu dan guyonan sesama. Duduk bersama sahabat memang hal yang membahagiakan.
Ketika jam sudah menunjuki pukul 22.20, kami pamitan untuk pulang ke tempat kami masing-masing.

Itulah cerita saya pada hari Rabu, 30 September 2020.

---

Terima kasih saya ucapkan kepada @anroja, @nazarul, @ernaerningsih, @radjasalman, @muzack1, @green07, @herimukti, @ikhsan01 dan semua sehabat steemian SEA.