Betterlife, Acts of Kindness : 1 November 2021| TAKZIAH MARATHON SAMPAI KULAH BULUKAT MAULID

Hari ini saya ingin membagikan sebuah kegiatan saya yang di mulai sejak hari Sabtu kemarin dalam rangka melakukan kunjungan/takziah di tempat keluarga kami di Meureudu Kabupaten Pidie Jaya yang karena jarak dan kondisi kami baru bisa melakukan takziah pada hari keenam sejak almarhum meninggal.

Kegiatan Takziah ke Meureudu tersebut di awali dengan acara Intat Dara Baro ke Samalanga dimana saya sempat menghubungi @syakbans untuk menanyakan lokasi pesta yang kami tuju karena mobil kami tidak mengikuti iring-iringan rombongan dara baro karena telat berangkat karena ada keperluan lain. Namun apa daya @syakbans tidak terhubung karena masih di “negeri antah berantah” dan baru terhubung saat saya sudah berada di Meureudu.

Sesampai di Meureudu kami melakukan takziah di rumah saudara yang sudah memasuki hari keenam dimana keluarga tersebut juga baru mengalami musibah dengan meninggal adiknya belum genap sebulan yang lalu (golom troh lhee ploh). Banyak saudara-saudara yang melakukan takziah termasuk dari Banda Aceh dan juga daerah lain yang tiba pada hari keenam tersebut. Sebagai sebuah kelaziman apabila ada musibah maka saudara-saudara melakukan takziah di tempat musibah baik saudara yang bersifat langsung maupun akibat pernikahan dan lain-lain.

Setelah takziah dan juga berkunjung ke rumah saudara di Gampong Deah Timu kami pulang dan sampai di Lhokseumawe sudah jam 09 malam sehingga kami tidak sanggup lagi meneruskan perjalanan ke kampung kami di Matangkuli dan menginap di Lhokseumawe.

Siang harinya (minggu) kami kembali merencanakan melakukan takziah ke tempat saudara kami yang sudah memasuki hari ketujuh (seunujoh) di Alue ie Puteh Kecamatan Baktya Kabupaten Aceh Utara. Saya menelpon istri di rumah agar bersiap-siap dan kami menjemput istri dan ibu serta adik saya di rumah lalu berangkat ke Alue ie Puteh di tempat sepupu ibu saya yang meninggal beberapa hari yang lalu.

Disana kami disambut oleh adik sepupu ibu saya dimana mereka sangat senang kami bisa hadir dan berkumpul dengan keluarga besar di Alue ie Puteh. Adik sepupu ibu saya sangat terharu melihat semua kami bisa hadir di tempat musibah dimana kami juga membawa anak-anak kami yang merupakan cucu mereka juga.

Setelah menyantap kenduri yang di sajikan kami pun melanjutkan perjalanan ke rumah adik ibu saya di Desa Matang Raya Barat Kecamatan Baktya tidak jauh dari rumah duka tadi. Pada hari ini sedang ada persiapan untuk kenduri maulid esok hari di desa setempat. Semua anggota keluarga juga sudah berkumpul di rumah makcik di Matang Raya Barat termasuk pak cik dari Alur Pineung beserta anak istrinya dan juga makcik dari Teupin Kuyuen Seunuddon, semuanya berkumpul disitu.

Sebagaimana biasanya acara maulid selalu di lengkapi dengan acara “kulah bulukat” sebuah kebiasaan turun temurun sejak dahulu. Kulah bulukat adalah sebuah kegiatan membuat pulut ketan yang di bungkus dengan daun pisang setelah di kukus yang akan dibawa ke meunasah di acara maulid yang di lengkapi dengan pisang. Biasanya dalam keluarga kami proses pembuatan pulut ketan ini di lakukan beramai-ramai bersama anak cucu. Makcik yang merupakan tuan rumah maulid tersebut sempat bertanya kepada kami; Hoe Cucoe long yang kulah bulukat..? ternyata maksud mak cik adalah anak saya @lutfihakim12 yang di kenal sangat suka ikut membuat pulut ketan “kulah bulukat” bahkan sampai tengah malam, dan hari ini dia tidak ikut karena ada acara di tempat pengajiannya.

Suasana di rumah makcik cukup semarak di mana semua berkumpul dan bercengkrama sebagaimana layaknya sebuah keluarga yang memiliki hubungan persaudaraan yang selalu saling membantu dan menyayangi baik dalam keadaan suka maupun duka.

Regards

@alee75

ABOUT ME