The Diary game season 3 | Kota subulussalam

Dalam gelapnya malam pada tanggal 10 oktober 2021, saya bersama sopir mendapatkan sebuah tugas pekerjaan dari kantor alat kesehatan untuk mengantarkan beberapa alat kesehatan ke dinkes kota subulussalam. Kami berangkat jam 10 malam dari lhokseumawe ke medan dan kami memilih untuk berangkat melalui provinsi medan karena kota subulussalam berdekatan dengan provinsi sumatera utara, dinginnya suasana malam menjadi tantangan tersendiri untuk menempuh perjalanan malam.

Tepat pukul 4 pagi kami sampai di perbatasan medan, kemudian langsung menuju tol bukit tinggi untuk mengarahkan mobil ke arah brastagi dan sidikalang. Setelah melakukan perjalanan malam yang melelahkan kami memilih untuk beristirahat sebentar di salah satu SPBU daerah sidikalang selama 2 jam. Sekitar pukul 9 pagi kami memacu kembali kendaraan kami ke arah subulussalam lebih kurang 5 jam perjalanan.

Melewati hijaunya alam menjadi pertanda bahwa lingkungan di indonesia masih ada harapan untuk mendampingi anak cucu kita namun bukanlah sebuah jaminan dikarenankan banyaknya perkembangan hutan di indonesia yang dilakukan secara ilegal sehingga mengakibatkan hilangnya mata rantai kehidupan.

Tanpa terasa dalam panasnya matahari menyinari, kami telah sampai di kota subulussalam dengan segala keunikan dan kemegahannya. Setelah melakukan koordinasi dengan salah satu staff di dinkes aceh selatan kami langsung melakukan tugas kami yaitu melakukan pengecekan dan uji fungsi alat kesehatan yang kami bawakan.

Beberapa alat kesehatan yang kami bawakan diantaranya:

1. Timbangan badan dewasa
2. Alat pemeriksaan darah
3. Timbangan bayi
   Serta ada beberapa bahan medis habis pakai (BMHP) lainnya.

Setelah menyelesaikan semua dokumen, kami langsung meminta izin dan melanjutkan perjalanan ke kota lainnya untuk melakukan pengantaran alat kesehatan.

Sebelum kami bergerak ke kota lainnya, kami memilih singgah di salah satu mesjid yang merupakan ikon nya kota subulussalam, terletak di desa Lae Oram, simpang kiri, kota subulussalam, Aceh. Masjid ini mampu menampung jamaah lebih kurang 3500 jamaah.

Ada beberapa kemegahan dan ciri khas dari mesjid ini, diantaranya: bentuk dan corak warnanya yang sangat mewah dan elegan serta dengan cat emas di kubahnya yang mampu menambah kemegahan dan daya tarik tersendiri. Jika kita memasuki kedalam mesjid, kita akan di manjakan dengan ukiran dan dekorasi mesjid yang sangat indah.

Tak hanya itu di mesjid ini kita juga masih mendapatkan sebuah beduk tradisional yang sengaja di bentangkan di koridor mesjid.

Ini merupakan sebuah perjalanan tugas pekerjaan yang sekaligus menjadi agenda wisata dalam kesibukan pekerjaan.

Setelah melaksanakan shalat di mesjid ini, kami pun dengan rasa penuh kagum kembali melanjutkan perjalanan ke kota lainnya untuk melakukan pendistribusian alat kesehatan ke beberapa kota di Aceh.