The Diary Game: kamis, 08 april 2021

Jam menunjukkan pukul 05.45 pagi, suara adzan subuh berkumandang Saya siap bangun dari mimpi indah saya, dan Bersiap-siap melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Dan pada akhirnya selesai saya shalat saya sarapan pagi menuju sekolah saya tercinta. Ada teman yang baik hati, Ada guru yang menyayangi, ada kelas yang begitu rapi.

Begitu beberapa menit saya datang, datanglah @firyfaiz membawa satu tas yang tujuannya sama dengan saya ingin menuntut ilmu. Selagi saya berbicara dengannya masuklah guru tercinta kami yang bermata pelajaran bahasa indonesia.

Selagi jam bahasa indonesia habis, Dengan senang hati @firyfaiz menantikan pelajaran sosiologi yang gurunya sering kami panggil pak zia, minggu yang lalu pak zia tidak memasuki kelas kami mungkin ada sedikit halangan dan hari ini @firyfaiz menantinya dengan sangat riang dan ternyata pak zia bapak kami tercinta hanya masuk untuk mengumpulkan tugas proposal kami yang belum terkumpul, kasihan @firyfaiz sedikit bersedih hati yang biasanya mereka berdiskusi tetapi saat ini pak zia terlihat sedikit sibuk.

Dengan pak zia mengabarkan kepada kami ia ingin pindah ke kampung halamannya betapa tidak semangatnya kami, karena Bagi kami beliau seorang guru yang sangat-sangat Parfect Dan sangat mengerti murid-miridnya.

Matahari semakin terik hari sudah siang, sekolah telah usai saya segera pulang kerumah sampai dirumah saya beristirahat, 1 jam kemudian datanglah ibu yang mengajak saya sedikit banyaknya ngobrol (cang panah), Yang terkadang kami membahas sesuatu tidak penting tetapi bersifat humor.

Kala itu, disore hari saya terduduk diam didepan rumah saya yang sangat indah mana lagi kalau bukan teras, engkau selalu datang di waktu sore hari menemuiku, memberi salam, lalu buru-buru pulang bersama perginya mentari apa lagi kalau bukan "senja". Jika senja mengalah pada malam, aku di sini mengalah pada rindu.

Pemandangannya yang indah membuat momen tersebut kerap ditunggu banyak orang. Bahkan, tak sedikit orang yang rela mencari tempat terbaik dan terindah hanya untuk menikmati senja. Saat senja datang, biasanya banyak yang mengabadikan dan mengunggah momen tersebut ke media sosial. Tak lupa, memberikan caption yang yang keren dan puitis berkaitan dengan senja.

Sedang nikmatnya saya menikmati senja maghrib pun tiba, suara yang terlantunkan Keindahan suara adzan, tidak ada suara yang lebih baik dari suara adzan. Diketika saya selesai shalat maghrib saya tetap balik dalam kegiatan yang biasanya saya lakukan yaitu membuat tugas, tidak pernah lelah dalam menyelesaikan tugas karena itu memang kewajiban kami para siswa yang harus kami selesaikan dengan sendirinya.

Tak lama kemudian, saya mendengar ada sedikit suara bising diluar Seperti ada sesuatu yang jatuh saya pun keluar untuk melihatnya eh ternyata kelelawar yang memakan jambu saya yang pohonnya tepat didepan rumah saya, dengan secepatnya saya mengambil 1 alat untuk menerangi gelap, berupa tabung dengan bola lampu kecil di ujungnya, yang tertutup kaca dan baterai untuk menyalakannya itulah dia yang bernama lampu senter. ketika saya mengarahkannya keatas semua kelelawar pun lari karena mereka takut akan cahaya. Saya pun masuk untuk melanjutkan kembali kegiatan saya.