The Diary Game, Better Life: 16 mei 2021

Salam sahabat steemian.

Maaf mungkin tak dapat mengubah masa lalu, tapi mampu mengubah masa depan. Maka, hiasi hati dengan penuh kegembiraan di hari kemenangan ini. Selamat Hari Raya Idul Fitri 2021/1442H. Mohon maaf lahir dan bathin sahabat steemian.

Akhirnya hari raya idul fitri tiba ehh ternyata sudah tiba hari raya ke-4 sampai membuat aku lupa ternyata hari raya umat islam juga mau hampir kandas. Walaupun hari raya sudah pergi aku tetap juga meminta maaf kepada sahabat semua hehe dikarenakan juga disaat hari raya tiba ada sedikit halangan yang aku hadapi.

Minggu , [16/03]. Adalah hari saya yang ke-3 menginap di kampung halaman saya itulah Kabupaten Aceh timur atau Kota Langsa dengan berkumpulnya sanak saudara saling bersalaman dan berbincang-bincang. Dimana pada hari tersebut aku dan keluarga mengunjungi banyak saudara dalam rumah yang berbeda-beda, aku tidak menyangka sudah sebesar ini juga aku masih mendapatkan thr dari saudara-saudaraku aku mengira aku tidak pantas untuk mendapatkannya lagi karena juga aku bukan lagi balita.

Bertamu ke rumah sepupuku yang dermawan.

Pada hari tersebut juga lumanyan banyak hiburan yang aku nikmati. Saat siang hari kami sekeluarga menikmati jalan-jalan sambil liburan, kakak sepupuku yang berada daerah aceh tamiang menelpon aku mengajak kami sekeluarga untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di Kampung Kuala Genting Kecamatan Bendahara "Kab. Aceh Tamiang".

Wisata kolam cucu kakek, saya juga tidak tau entah apa yang bersejarah antara cucu dan kakek tersebut.

Ternyata jalan menuju ketempat tersebut penuh perjuangan sama dengan seperti mendaki gunung dengan jalannya yang lumanyan naik turun jembatan apalagi dengan mobilku yang sejenis sedan tentu saja sedikit rendah maka itu ketika ayah mengendarainya disaat naik jembatan mobil yang malang tersebut terluka hehe.

Mobil yang harus di operasi

Tiba sampainya aku di suatu tempat tersebut yang di sering dibilang "taman rekreasi cucu kakek" aku melihat sekumpulan kura-kura yang berada dalam sebuah kolam mereka mengeluarkan masuk kepalanya ke dalam cangkangnya atau sering di sebut rumahnya. Aku rasa mereka berada di kolam tersebut antara hidup segan mati tak mau hehe.

Kura-kura yang membutuhkan kebebasan.

Kakak sepupuku mengatakan padaku "udah ga cantik lagi kolam ini kayanya gaa ada dana selama covid" Aku rasa juga seperti itu yang dulunya kereta api untuk anak-anak dihidupkan dan di jalankan sekarang malah sudah terdiam bahkan juga sudah agak buluk begitu juga dengan tempat makan yang dulunya berkembang sekarang sudah di offkan kami juga tidak tau mengapa begitu yang kami rasa itulah selama covid datang tempat tersebut tidak berkembang lagi.

Penampakan kolam yang tidak lagi berkembang.

Aku berjalan memutari kolam bebek yang di pinggir jalan aku melihat dua ekor monyet yang dirantai sudah kurus kering kasihan sekali hewan-hewan yang berada di taman rekreasi tersebut terlihat kelaparan sampai kurus seperti itu. Aku tidak tau mengapa pengerusnya terlihat tidak bertanggung jawab entah dana kurang entah pengertiannya yang kurang. Ingin sekali aku dan ibu membeli pisang dan memberi monyet itu makan tetapi di sekitaran itu pun tidak ada satu orang pun yang menjual pisang aku hanya memberi apa yang aku makan ialah bakso bakar sampai mereka berdua kepedasan dan mengelurkan lidahnya. keluar yang aku salut dari seekor monyet adalah setiap seseorang yang memberi ia makan pasti dia melirik dulu ke atas orang yang memberi ia makan dan dia menciumnya dulu tidak sembarangan ia memakan apa yang diberikan manusia kepadanya.

Monyet yang malang.

Setelah aku dan sekeluarga menghabiskan waktu di taman kreasi tersebut kami pun pulang dengan jalan yang berlekuk-lekuk yang membuat mobilku rusak dan penuh perjuangan. Hari yang sangat melelahkan membuat kami butuh istirahat pas adzan magrib berkumandang kami sampai di rumah nenek dan mendengar sedikit siraman rohani nenek memarahi karena pulang sudah amat senja.

Selesai aku shalat maghrib aku menghabiskan waktu di rumah nenek dengan bersantai sambil berbagi cerita dengan kehumoran masing-masing. Sebelum tidur aku tidak lupa pula untuk membaca buku untuk meluaskan wawasanku. Aku berharap esok hari akan lebih baik lagi dari hari ini.

Sekian diary hari ini, terimakasih dan mohon bimbingannya para orang hebat!