The Diary Game, Senin (13/12/2021) | Menuju Ujian Latsar | 25% Payout Mendukung @steem.amal

Assalamualaikum steemian. Apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan sehat. Hujan deras sedari saya bangun sudah mengguyur. Namun semangat di hari Senin tetap harus lebih luar biasa. Selesai sholat maka saya sudah beraktivitas di dapur. Menjelang masakan matang, Khalif bangun dan saya beri ASI. Kemudian saya bersiap untuk mandi setelah membereskan dapur. Khalif bermain bersama ayahnya selama saya bersiap-siap. Alhamdulillah, hujan sudah berhenti dan kami bisa berangkat menuju rumah eyang-atuk untuk menitipkan Khalif disana. Lalu saya diantarkan oleh Pak Su ke Puskesmas. Selesai finger print saya ke lantai dua tempat ruangan kerja berada. Aktivitas kerja pun dimulai. Saya akan menghadapi ujian Latsar pada tanggal 22 Desember nanti. Minggu depan saya akan on campus alias zoom meeting kembali sehingga akan off sementara waktu dari Puskesmas. Karena inilah makanya saya dalam Minggu ini harus kebut laporan-laporan sebelum nantinya ditangani oleh teman yang menggantikan sementara waktu.

Ketika jam istirahat, saya menikmati makan siang bersama teman-teman yang juga membawa bekal. Langit mulai gelap, semoga tidak hujan karena akan menyulitkan Pak Su menjemput nanti. Selesai sholat, saya berdiskusi dengan Kapus mengenai tulisan untuk tugas akhir Latsar saya. Jam 13.50 Pak Su menelpon menanyakan cuaca disini karena dia akan berangkat menjemput. Saya minta dia membawa mantel karena mungkin akan dapat hujan mengingat langit sudah sangat gelap. 5 menit sebelum jam pulang dia sudah mengabarkan sedang menunggu dibawah. Saya kemudian turun dan finger print lalu pulang menuju rumah eyang-atuk menjemput Khalif. Gerimis mulai turun namun tidak deras. Ditempat eyang-atuk cuaca masih gelap maka segera kami beres-beres pakaian kotor Khalif dan pulang ke rumah. Khalif tidur dijalan namun dia bangun saat kami sampai dirumah. Saya dan Khalif beraktivitas dalam rumah sambil dia melihat tukang dan ayahnya bekerja diluar.

Sore menjelang malam rutinitas saya tidak berbeda dengan hari-hari lainnya sebagai seorang ibu ketika sudah dirumah. Malam hari setelah sholat Isya dan Khalif sudah tidur, Pak Su pergi keluar untuk ngopi dengan teman-temannya. Saya kemudian menyetrika pakaian yang sudah menggunung dikeranjang pakaian. Saya sedikit terbantu karena Pak Su siap siaga mencuci, menjemur dan melipat pakaian. Bagian saya hanya menyetrika. Saat dia pulang dari ngopi, saya masih menyetrika. Saya baru bisa beristirahat setelah semua sudah saya bereskan menjelang tengah malam dan kedua laki-laki itu sedang enak tidur dengan gaya tidur yang hampir sama.