Better Life The Diary Game; 07 Desember 2021. "Galau antara balik atau menanti"

Selamat pagi stemian...

Sebenarnya aku senang sekali menulis namun sudah lama tidak. Dengan adanya diary game ini menstimulan diriku untuk kembali ceriwis diatas screen handphone menekan-nekan tombol huruf menjadi tulisan. Semoga kalian senang membaca tulisan ceritaku hari ini 🤗

Hari ini ku mulai dengan sarapan pagi yang tidak biasa. Aku kangen sekali makan mie instan, aroma dan rasanya terbayang-bayang sejak kemarin. Aku memang tipe yang tidak pernah bosan dengan yang namanya mie namun harus ku hindari karena memiliki riwayat penyakitasam lambung. Kali ini aku tidak mampu mengelak, sangat ingin makan mie samyang ala Korea.

Kali ini aku berkesempatan merealisasikan keinginanku membuat mie samyang sekalian untuk sarapan pagi. Aku membuat mie samyang dengan sedikit modifikasi yaitu menambahkan 2 buah tomat, 5 cabai rawit lepas begitu saja, sedikit berkuah, dan diakhir ku taburi dengan rajangan daun seledri yang diaduk setelah api dimatikan.

Mie instan jenis ini isinya lebih banyak dan aku menghabiskannya seorang diri karena adikku yang juga berada di rumah sedang sibuk mengikuti perkuliahan online.

Hasil mie samyang yang aku modifikasi

Zoom out sepiring mie samyang

Siangnya aku istirahat sejenak setelah sebelumnya membersihkan dan merapikan rumah. Aku merasa sedang kurang bersemangat hari ini, inginnya rebahan saja. Sepanjang siang sampai sore aku hanya berpindah-pindah tempat duduk dari kamar kemudian ke ruang satu berpindah ke ruang lainnya lagi sambil scroll layar hp.

Ingatanku teringat kekasih hatiku di Banda Aceh. Sudah lama juga diriku tidak berada disisi sang suami, sejak tanggal 28 November. Sebenarnya jika tidak ada rencana berangkat ke Medan aku sudah balik sejak awal dan tidak menanti selama ini. Seharusnya tanggal 9 November suami-ku sudah di Lhokseumawe dan malamnya kami sudah berangkat ke Medan.

Namun takdir berkata lain salah satu teman kami yang akan ikut berbarengan mendapat kemalangan, kakeknya meninggal dunia di tanggal 6 November. Galau lah diriku, ingin bertanya apakah jadi atau tidak tapi rasanya tidak etis akhirnya urung bertanya. Sampai akhirnya salah satu teman itu mengabari bahwa waktunya diundur setelah tujuh hari kepergian Almarhum.

Aku yang duluan memesan tiket pulang ke Banda Aceh mulai goyah dan berniat membatalkan tiket. Tapi sebelum melakukannya aku berkonsultasi dengan suamiku, keputusan suamiku kami tidak jadi pergi saja karena banyak pertimbangan mengingat bisa jadi tertunda lagi. Baiklah aku ikut saja terlebih aku pun sudah sangat rindu bertemu kekasihku itu.

Malam hari aku menjadi sedikit lebih tenang dan bersemangat dibandingkan siang tadi. Lega rasanya sudah ada kepastian jadi aku tidak stres memikirkan urusan-urusan keberangkatan ke Medan. Aku hanya perlu mengabari mertua bahwa Insya Allah tanggal 9 aku akan berangkat ke Banda Aceh menggunakan mobil penumpang Hiace pukul 09.00 pagi.

Tidur yang sempat terganggu beberapa malam belakangan akhirnya akan lebih baik di malam ini. Semoga esok lusa perjalanan berjalan mulus tanpa hambatan serta selamat sampai tujuan. Aamiin...

Terimakasih saya ucapkan kepada @radjasalman @anroja @ernaerningsih @nazarul yang meluangkan waktunya untuk membaca postingan ini.

Salam bahagia untuk @sailawana dan semua steemian yang telah berkunjung serta berkenan membaca postingan dari saya.

Semoga setiap harinya penuh harapan dan menjadi hari yang menyenangkan bagi kita semua, penuh kebahagiaan, dan keberkahan. Aamiin...

Best regard,
@cutkakal ❤