The Diary Game-Better Life (26 September 2021)|| Nostalgia Pengabdian di Aceh Timur

Assalammualaikum sahabat stemians..
Apa kabar kalian semua?
Aku harap kita semua dalam keadaan sehat semuanya dan semoga hari ini dilalui dengan menyenagkan.

Aku mau bercerita sedikit tentang kegiatan hari ini, Pagi ini aku bangun tidur pukul 05.00 kemudian aku melaksanakan shalat subuh kemudian aku membaca alquran setelah itu aku membereskan rumah. Tiba-tiba aku teringat ingin mengepost story dan ketika aku membuka albums di handphone ku terdapat foto saat aku mengabdi di Aceh Timur.
Pengalaman ini mengajarkan banyak hal dimana saya dan teman-teman dari jurusan berbeda disatukan dalam satu tempat yang menuntun kami untuk bisa bekerja sama membangun visi misi yang baik dalam kampung tersebut. bertemu dihari itu dengan orang yang belum dikenal bukanlah hal yang mudah, saat itu dengan suasana masih canggung ditempat yang baru dan masih bingung untuk melakukan apapun, akhirnya kami memutuskan untuk melangsungkan silaturrahmi dengan baik. Alhamdulillah kami semua kompak untuk berkompromi dalam membangun kampung tersebut. PPKPM ini merupakan gabungan dari PPL dan KPM dimana kami harus mengajar dari pukul 07.30 sampai pukul 13.15 WIB. Sedangkan siang harinya kami bekarja dalam silaturrahmi dengan masyarakat setempat.

ppkpm Aceh Timur

Pengalaman saat ppkpm ini mengajarkan saya banyak hal, dimana saya dan teman-teman dapat berkomunikasi langsung untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat dikampung tersebut. Awalnya kami kebingungan ingin melakukan apa, namun setelah dijalanin ini menjadi terbiasa dan menyenangkan. Kami membagi shift dalam membantu masyarakat kampung dengan anggota kelompok kami terdiri 12 perempuan dan 1 laki-laki. InsyaAllah ini bukanlah hal yang sulit walaupun kami hanya memiliki 1 anggota laki-laki kami juuga bisa bekerja sama dengan baik. Kami ppkpm di Aceh Timur kota Idi Cut. Hari-hari dilalui tidak terasa begitu cepat, sedih senang kami hadapi bersama kami pernah dimarah oleh guru disekolah karena terlalu sibuk dengan kegiatan dikampung. kadang juga kami di marahin sama orang tua di kampung karena tidak punya waktu untuk mereka.
Pengalaman menjadi guru ini mengajarkan banyak hal, kami mengajar di SMPN 1 Darul Aman dengan shift waktu yang berbeda dan juga jam yang berbeda. Pengalaman saya mengajar 25 jam perminggu, hal ini awalny membuat saya kelelahan dimana saya harus membagi waktu dikampung dan disekolah. Menyiapkan rancangn pembelajaran, metode belajar, dan memberikan motivasi belajar kepada siswa dan siswi disana. Umumnya siswa dan siswi disana kurang motivasi dlam belajar sehingga guru-guru disana sangat mengharapkan kami dapat membantu mereka mengatasi malas belajar. Alhamdulillah dari awal yang kurang menyenangkan mereka menjadi lebih baik lagi, tidak malas sekolah, rajin belajar dan mau mendengarkan guru.

PPL SMPN1 Darul Aman

KPM dikampung siang hari kami diawali dengan mengajak anak-anak setempat untuk belajar membaca, menulis, berhitung, mengaji, belajar bahasa inggris dan Arab. Awalnya anak-anak yang datang sedikit tapi Alhamdulillah setiap harinya bertambah lebih banyak. Mereka sangat menyukai belajar sambil bermain, kami selalu memberikan games setiap selesai belajar dan memberikan reward pada yang berhasil dalam games tersebut. Kegiatan lain juga yang kami lakukan dengan ibu-ibu setempat yaitu pkk kami membuat kue dimana kami berbagi resep membuat browkat (brownies alpukat) dan nugget pisang. Ibu-ibu setempat sangat antusias dalam belajar dalam membuat kue tersebut. Disana juga kami ikut serta dalam acara dikampung seperti acara tahlilan, sunatan, pernikahan dan sebagainya. Setiap kegiatan yang ada kami mengusahakan selalu hadir dan jika terjadi bersamaan kami membagi shift untuk menghadirinya.

kegiatan bersama anak-anak

kegiatan pkk membuat kue

kegiatan membantu warga

Banyak pengalaman yang mungkin tidak semua tertulis, dimana ada pertemuan disitu terdapat kenangan yang berarti dan membuat kita selalu bersyukur bahwa pertemuan kita sudah ditentukan oleh Allah SWT. Dan yang membuat kita harus ingat bahwa disetiap pertemuan ada yang namanya perpisahan. Perpisahan tidak semua meninggalkan luka akaan tetepi perpisahan juga mengajrkan kita betapa berharganya rasa rindu. :)
Terimakasih sahabat stemians sudah mau membaca cerita saya ☺️🙏