Better Life The Diary Game : Rabu, 17 November 2021 //

Hujan yang menguyur semalaman membuat tidur saya begitu nyenyak hingga terbangun pagi ini masih dengan suasana hujan yang masih mengguyur diluar, setelah shalat subuh jam sudah menunjukan 06.00, dengan suasana diluar yang masih hujan membuat saya ingin berbaring lagi. Sudah beberapa pagi dapur yang saya biarkan kosong oleh keadaan dan pagi ini pun saya biarkan kosong. Tak sanggup melihat piring yang sudah menumpuk di sumur pun segera saya cuci sebelum menyapu dan siap siap ke kantor. Setelah semua selesai saya siap untuk ke kantor walau di luar masih hujan dan memikirkan bagai mana cara berangkat sedang tak ada baju hujan, Memakai persedian seadaanya agar tidak basah. Jam 9.30 saya pun sampai di kantor, sedang membuka pintu kantor suara hp yang begitu deras dari miswapun saya angkat yang ingin memberi tahukan adek ipar yang lagi di rumah sakit melati dengan keadaan tak sadarkan diri. Setelah mendengar berita itu saya yang sedang membuka kantor pun membiarkan terbuka dan saya segera menuju ke rumah sakit. Sepajang jalan hujan begitu deras dan sebagian jalan air yang sudah mulai tergenang pun terliahat saat di perjalanan.

Hujan yang begitu deras

Sesampai di rumah sakit dengan rasa gemetar saya masuk ke ruang hcu untuk melihat kondisinya, dengan keadaannya yang begitu memperhatinkan membuat saya enggan meniggalkan ruang hcu, jam empat akhirnya saya keluar dari rumah sakit untuk pulang karena hujan sudah lumayan reda. Satu jam lebih di perjalanan akhirnya sampai juga di rumah segera menganti pakaian dan berhuduk untuk slahat asar, setelah shalat asar putra sya yang meminta pulang ke paya bakong tempat neneknya. Dengan hujan yang tak lagi turun kami pun siap - siap untuk pulang ke paya bakong. Di jalan menuju parang sikureng yang begitu banyak kendaraan yang alu alang membuat penasaran. Saya pun dengan santai berjalan dengan tuan ke paya bakong. Tiba tiba di perkalanan yang begitu macet membuat saya terkejut karena melihat air bagitu banyak menyebragi badan jalan. Saya yang tak berani melewatinya pun harus berputar arah dan pulang,

Rupanya hujan yang begitu lebat mengakibatkan banjir yang begitu banyak rumah yang terendam, setelah melihat musibah yang terjadi menimpa saudara kita say apun pulang karena tak bisa lewat, jam enam tiga puluh di perjalanan pulang putra saya yang tak ingin pulang karena tujuannya tak sampai.

Akhirnya saya singgah di warung bakso untuk menghilangkan rasa kecewanya yang tak bisa pulang menjengung neneknya di paya bakong. Hari yang semakin sore bahkan azan megreb akan tiba kami masih di warung bakso. Jam tujuh dengan suara azan begitu kelas terdengar kami segera bangun untuk pulang dan shalat magreb. Setelah shalat magreb saya yang merasa kelelahan pun merebahkan diri di atas tempat tidur sejenak sambil menunggu waktu insya tiba. Setelah shalat insya baru keluar dan menghidupkan tv untuk menonton sinetron sebelum mata ini terpejam.

Sekian cerita singkat saya malam ini, terima kasih. Salam @diladila